Antioksidan Penangkal Radikal Bebas

1371

antioksidan

Radikal bebas memang menjadi momok bagi kita. Molekul perusak sel ini memiliki peranan pada serangan artritisAntioksidan Penangkal Radikal Bebas, diabetes, stroke, kanker, dan penyakit jantung. Anda ingin menyelamatkan hidup Anda? Jawabannya ada pada antioksidan.

Anda bisa mendapatkan sumber antioksidan alami yang berasal dari makanan berwarna hijau. Warna hijau mengindikasikan kandungan klorofil yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangkis radikal bebas. Banyak terdapat pada sayur-sayuran berdaun hijau, seperti kangkung dan bayam.

Sumber antioksidan alami lainnya adalah buah-buahan berwarna terang, misalnya warna merah pada tomat, pepaya, jambu biji merah, jingga pada wortel dan labu parang, kuning pada jagung dan mangga, ungu pada terong dan anggur. Buah-buahan dan sayuran berwarna terang biasanya mengandung vitamin A, C, dan E juga dapat mencegah kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker.

Selain itu, kandungan vitamin A, C, E serta mineral seng pada buah dan sayur yang bersifat antioksidan mampu mencegah terbentuknya radikal bebas yang merupakan hasil oksidasi lemak. (Oksidasi lemak akan menaikkan kadar LDL dan biang keladi terjadinya sejumlah penyakit degeneratif.) Serat yang terkandung pada buah dan sayur juga sangat penting karena dapat menurunkan kolesterol – bekerja di dalam usus dengan cara membentuk gel yang mengikat lemak, kolesterol, dan asam empedu yang kemudian dibuang melalui feses. National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan konsumsi buah dan sayuran paling tidak 5 (lima) kali dalam sehari.

Satu lagi sumber alami antioksidan adalah buah-buahan keluarga beri, misalnya stroberi atau blueberry. Buah-buahan ini mengandung phytochemical, yang membantu mencegah kematian sel dan merangsang pengeluaran hormon dopamin yang dapat mengurangi stres. Hasilnya, kontrol otot menjadi lebih baik, tekanan darah semakin stabil dan penampilan menjadi lebih muda.

Dapatkan antioksidan alami untuk tubuh Anda dengan melakukan diet seimbang. Dengan demikian, Anda tak hanya membentengi tubuh dengan hal-hal baik, sekaligus menghindari dosis berlebihan yang tak Anda perlukan.

Kontributor : DR.dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.
Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia

Sumber: fitnessformen.co.id

Redaksi