Ituk Herarindri: Indonesia ingin memiliki bandara berkelas dunia

111

Dalam Woman On Top bersama Ferdi Hasan dan Prita Kemal Gani yang sudah kedatangan narasumber, Ituk Herarindri, selaku Director of Airport Service and Facility PT. Angkasapura 2 Persero.

Q: Sebagai seorang yang lemah lembut, bagaimana pengalaman Anda mengurus bandara?

A: Lemah lembut itu memang kodratnya wanita. Tetapi pada saat bekerja, kalau lagi sidak inspeksi ya harus siap-siap telinganya, matanya, hatinya, ketika saya sedang bekerja.

Q: Anda berencana untuk membuat bandara dengan standar world class?

A: Indonesia ingin sekali punya bandara yang world class. Namun, kalau hanya bandaranya saja yang world class, tetapi tidak di-maintain dan di-manage oleh seseorang yang world class itu hanya jadi cita-cita belaka. Jadi, kita harus konsisten. Supaya kita memang benar-benar akan mempunyai bandara yang world class untuk mejadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Q: Bagaimana Anda bisa memberikan sesuatu yang baik selain Anda memberikan fasilitas yang aman dan nyaman?

A: Selama ini kita membuat yang dinamakan dengan SOP. SOP itu based on perseption company. Sekarang kita membuat yang namanya service blue print. Service blue print itu based on perception-nya customer.

Saya memasang 28 patung Nyoman Nuarta. Itu adalah pematung terbaik bangsa Indonesia yang sudah world class. Lalu ada taman-taman, ada bunga anggrek asli khas Indonesia. Karena ketika masuk sosial media, itu akan mempromosikan bandara kita ke seluruh dunia.

Q: Selama Anda berpindah-pindah tempat kerja, emosi yang di dapat juga berbeda, bagaimana Anda menghadapi kendala tersebut?

A: Dengan saya berkarier di bidang pelayanan ini, secara mental dan secara rohani setiap hari saya mendapat pelajaran baru. Artinya, toleransi saya dan kesabaran saya jadi lebih panjang.

Dan dalam satu kesempatan yang sama, saya bisa mencari pikiran utama atau kunci bahwa saya harus mencari sesuatu yang positif. Dan bisa mencari jalan keluar. Karena menurut saya, ketika kita relaks, kita bisa mempunyai way out yang tepat.

Q: Untuk bisa mendapatkan relaksasi, bagaimana dengan spiritual Anda dalam keseharian?

A: Ketika di rumah saya ingin relaks. Saya dengan suami saya seperti anak remaja. Dengan anak saya, lebih kepada banyak mendengarkan. Bila perlu saya memberi masukan. Karena anak saya di umur 21 tahun ini, Sasti, akan mengalami banyak pelajaran hidup dan pengalaman hidup. Dan saya hanya mendengarkan saya, kalau diperlukan baru saya kasih masukan.

Q: Apakah Anda dengan suami mempunyai goals sendiri dalam mendidik anak?

A: Cita-cita saya dengan suami di sisa hidup kami, kami ingin berbagi. Entah itu berbagi ilmu, pengalaman, atau apapun yang sifatnya berbagi. Tetapi, karena anaknya cuma satu tugas saya dengan suami menyekolahkan sampai selesai.

Setelah itu ia akan berkarier dimana itu sesuai dengan passion-nya saja. Karena saya mempunyai keyakinan bahwa setiap orang yang dilahirkan di dunia ini ada tugasnya. Dan tugasnya itu berupa talent-nya dia. Dan talent itu pasti akan di implementasikan ke dalam bentuk passion-nya dia terhadap sesuatu.

Kalau dia sudah bertemu dengan passion-nya, dia akan bekerja dengan happy. Kalau dia sudah bekerja dengan happy, maka lingkungannya akan ikut happy.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Miranti | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Dirilis, ini spesifikasi dan harga Civic Hatchback
TeamLab Future Park hadir di Indonesia
Richard Hammond dan Rimac Concept One

Redaksi