Jimmy Masrin: Saya ingin terus memberi kepada yang membutuhkan

1714

The Captain pada 10/3 yang bertepatan dengan ulang tahun Brava Radio yang ke-7, #BravaRe7uvenate, dibawakan oleh Ferdy Hasan, kehadiran seorang narasumber yaitu CEO Caturkarsa Megatunggal, Jimmy Masrin.

Di kesempatan ini mereka membahas mengenai perkembangan bisnisnya, kegiatan sosial Jimmy Masrin, dan pandangannya akan olahraga golf di Indonesia.

Q: Bagaimana perkembangan Caturkarsa dan Lautan Luas dalam beberapa tahun ini?

A: Untuk tahun ini perkembangannya baik. Kalau di tahun 2015-2016 tantangan kami cukup berat, namun untuk tahun ini menuju positif. Saya melihat trennya sudah mulai bagus lagi.

Q: Apakah akan ada rencana untuk expand lagi?

A: Dari segi bisnis, masih akan expand. Karena kalau stagnan saja, kita jadi tidak berkembang. Harus selalu semangat dan mendorong diri untuk terus berkembang.

Q: Di luar Caturkarsa dan Lautan Luas, Anda memiliki banyak kegiatan sosial, yaitu di Happy Hearts Fund. Bisa ceritakan mengenai Happy Hearts Fund?

A: Happy Hearts Fund sebenarnya dimulai oleh Petra Nemcova, ia adalah salah satu korban bencana tsunami di Phuket. Setelah bencana tersebut itu, ia berkomitmen untuk membantu anak-anak agar bisa sekolah.

Karena ide inilah timbul Happy Hearts Fund. Tujuannya adalah untuk membangun sekolah untuk anak-anak yang terkena bencana.

Q: Sudah berapa banyak sekolah yang dibangun?

A: Sudah lebih dari 50. Dalam setahun bisa membangun 18-22 sekolah, itu juga sebenarnya tergantung funding-nya.

Q: Apalagi yang ingin Anda capai di tahun-tahun ke depan?

A: Yang pasti saya ingin terus memberi kembali. Kehidupan saya bisa dibilang cukup beruntung, jadi saya ingin terus memberi.

Sebenarnya juga ada yang namanya Habitat For Humanity, saya ingin membangun rumah agar bisa ditinggali oleh orang-orang yang membutuhkan.

Lalu ada juga Rachel House, untuk membangun rumah untuk anak-anak yang menderita kanker dan HIV.

Q: Berbicara tentang rejuvenate, bagaimana cara Anda rejuvenate diri Anda?

A: Kalau rejuvenate itu sebenarnya cakupannya setiap hari. Rejuvenate dengan berolahraga, mau golf, lari, jogging, fitness, setiap hari pasti ada aktivitas olahraga. Kalau tidak berolahraga rasanya bisa stres.

Q: Berbicara mengenai golf, Anda adalah founder Indonesian Masters, sekaligus tokoh dibalik kesuksesan event-event golf internasional di Indonesia. Apa yang ingin Anda capai dalam bidang golf di Indonesia?

A: Saya ingin memproduksi pemain golf yang bisa tanding di ranah internasional. Negara Cina, Singapore dan Malaysia saja ada pemain dunia, masa Indonesia belum?

Maka itu saya juga aktif mengikutsertakan pemain Indonesia untuk ikut Asian Development Tour, lalu Indonesia Golf Tour, agar pemain-pemain kita ada kesempatan untuk mengasah diri. Dalam beberapa tahun ini semoga ada olympic player.

Q: Bagaimana potensi pemain golf Indonesia?

A: Sejujurnya saya positif dan optimis. Kita juga bisa seperti Thailand, Korea, dan Vietnam yang telah mencetak pemain dunia.

Q: Putra Anda, Danny Masrin, kabarnya juga sudah jadi pemain golf pro?

A: Ya, passion-nya sangat tinggi dalam bermain golf. Jadi saya juga ikut semangat dan turut mendorongnya.

Q: Bagaimana Anda memaksimalkan potensi dari Danny Masrin?

A: Dengan terus memberi peluang dan latihan. Golf itu sebenarnya juga harus dilihat sebagai splatform untuk promosi negara.

Berbagai turnamen ini juga sebagai platform untuk mengembangkan tourism. Masih belum banyak yang tahu kalau Indonesia itu sebenarnya juga sebagai golf destination. Hal ini yang kita juga perlu kemas untuk mempromosikan negara Indonesia.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Gabriella Sakareza | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Pelangi di Toledo Museum of Art
Food Ink, makanan 3D dari London
Seberapa amankah terapi stem sel?

Redaksi