Terbuai Rasa Italia di Pulau dewata

114
rasa italia di pulau dewata

Jika kami tantang Anda untuk menyebutkan sedikitnya sepuluh menu Italia, kami rasa bukan hal yang mustahil untuk dijawab. Masakan Italia mendunia sehingga dapat diterima oleh lidah dan perut, kepopulerannya dapat ditandingi dengan masakan khas negeri sendiri.

 

Bali yang tidak hanya dipenuhi oleh aneka hidangan autentiknya seperti bebek betutu dan sate Lilit, juga menyesuaikan keinginan hati untuk terpuaskan dengan hidangan Mediterania. Menyusuri pesisir pantai Bali, pijakan berlabuh pada sebuah restoran yang resmi berdiri Januari tahun ini di sebuah hotel bintang lima, Sheraton Bali Kuta Resorts, bernama Bene Italian Trattoria.

Restoran beratmosfer kasual dengan jamuan mewah ini berkapasitas 150 orang. Padu padan elemen ruang yang membawa diri serasa berada di rumah klasik Italia dikontraskan dengan pemandangan maha dahsyat yang tak tergantikan, Samudera Hindia. Singgahan kami berlangsung saat matahari terbenam, hingga birunya laut, langit keunguan yang bersemu jingga, dan palet merah yang mendominasi ruang menjadi penambah antusiasme untuk menyantap deretan hidangan yang dikomandoi Rossano Renzelli, seorang chef asal Italia.

Tiramisu dan pasta mungkin sudah biasa. Hidangan autentik yang jarang ditemukan di restoran Italia lainnya menjadi pilihan yang sayang dilewatkan. Semisal Prosciutto di Parma e Melone, Babaal Rum e Crema Pasticcera, Cape sante al Vino e Funghi,Risotto ai Porcini, dan ditutup dengan pizza khusus buatan Chef Rossano. Masing-masing adalah Parma hamdan melon dengan daun arugula dan saus rum, Naplesdessert dengan Babas rum serta krim pastry, scallops dengan jamur dan dimasak dengan white wine, risotto dengan porcinni (salah satu jamur termahal di dunia), dan pizza—tidak ada di menu—yang dibuat sesuai dengan keinginan pelanggan.

Restoran dengan tiga lantai ini seakan mengajak tamunya untuk bereksplorasi dengan masing-masing lantai. Namun, lantai paling atas kerap dipilih menjadi pelabuhan terlama. Betapa tidak, lantai ini berupa atap terbuka. Semilir angin Kuta beradu dengan visualisasi yang tidak ditemukan di ibu kota. Kami pun menambahkan momen itu dengan beradunya gelas wine kami. Toast!

 

Sumber: esquire.co.id

 

Redaksi