China Development Forum merupakan acara yang diadakan oleh pemerintah China dengan dihadiri oleh beberapa CEO dari Pfizer, BHP hingga Apple. CEO Apple, Tim Cook pun mengeluarkan pernyataannya pada publik di China untuk pertama kalinya.

Produk Apple tak lepas dari pembuatan produksi yang tersebar di China. Mitra Apple, Foxconn, saat ini menjadi salah satu pabrik Apple terbanyak dalam memproduksi iPhone di China.

Menyoal teknologi, Tim Cook pun dengan terang-terangan memuji cepatnya perkembangan inovasi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Ia pun menghargai kerja sama jangka panjang China dengan Apple.

“Inovasi tumbuh sangat cepat di China, dan saya percaya ini akan terus berakselerasi,” ujar Cook, seperti ditulis oleh The Paper, media asal China.

Baca Juga: Sepi Peminat, Toyota Stop Produksi Camry di Jepang

Sementara itu, pejualan produk Apple selama Q4 2022 tersebut turun 5% dibanding Q4 2021 di China. Tim Cook mengungkap ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya penjualan produk Apple di China, yakni nilai dolar yang menguat, masalah produksi iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max di China, dan kondisi ekonomi makro.

“Pada faktor ketiga, menurut saya ini hanya kondisi ekonomi makro yang menantang, dan Anda mendengarnya dari, saya pikir, semua orang,” kata Cook.

Apakah artikel ini cukup informatif?

• Ya
• Tidak

Submit

The post CEO Apple Puji Inovasi di China Kian Pesat appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Toilet tersebut diperkirakan berusia 2.200 hingga 2.400 tahun di antara Periode Negara-negara Berperang (Warring States Periode) hingga awal Dinasti Han.

Temuan tersebut mengejutkan peneliti dari Institut Arkeologi di Chinese Academy of Social Sciences karena tidak memiliki tutup.

Para peneliti berhasil menemukan benda ini saat menggali dua bangunan besar di reruntuhan istana di Kota Yueyang.

Seorang ahli desain alat-alat kuno, Fan Mingyang mengatakan toilet itu cukup maju karena sistem drainase air yang digunakan mirip dengan yang ada di zaman modern, seperti dikutip surat kabar China Global Times.

Baca Juga: Joan Mir Jadi Rekan Satu Tim Marc Marquez Pada MotoGP 2023

Kemudiam anggota tim penggalian Liu Rui mengatakan “benda mewah” ini kemungkinan hanya akan digunakan oleh petinggi istana yang ditemukan di provinsi Shaanxi China.

Archeologists in China have found the remains of what may be the world’s oldest known flush toilet.https://t.co/OWiNbyxiwc

— CNN (@CNN) February 21, 2023

Liu Rui memprediksi kala itu para pelayan harus menuangkan air ke dalam mangkuk toilet setiap kali digunakan. Meski bukan penemuan toilet kuno pertama, tetapi para peneliti menyebut ini adalah penemuan toilet pertama yang memiliki mekanisme penyiraman.

“Ini adalah toilet siram pertama dan satu-satunya yang pernah ditemukan di China. Semua orang di lokasi itu terkejut, dan kemudian kami semua tertawa,” kata Liu, seperti dikutip dari ScienceAlert.

The post Arkeolog Temukan Toilet Flush Tertua di China Berusia 2.400 Tahun appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dengan adanya penerbangan langsung dari China ke Bali ketua Asita itu yakin jumlah turis khususnya dari China akan meningkat drastic.

Diketui, pemerintah pusat menargetkan kunjungan sebanyak 255.300 wisatawan asal China selama 2023. Menurut Winastra, jumlah target itu sangat kecil dan akan terlampaui apabila ada penerbangan langsung dari China ke Bali.

“Saya kira kalau frekuensi penerbangan itu bagus, saya kira target itu sangat sedikit buat anggota kami,” ujar Winastra.

Wiastra juga menerangkan hal yang menyulitkan untuk mencapai target turis China tahun ini yaitu karena tidak adanya penerbangan langsung. Kemenparekraf sendiri kata dia sudah mem-follow up, termasuk ke kementerian terkait soal penerbangan langsung dari China ke Bali.

Baca Juga: Ini Dia 5 Wisata Air Terjun Tertinggi di Dunia

Sejauh ini, pihak Asita sudah mengusulkan kepada pemerintah, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar ada penerbangan langsung dari China ke Bali dari tiga kota di antaranya Quanzhou, Shanghai dan Beijing.

“Sementara, memang belum ada flight reguler yang datang ke Bali. Tentu ini merupakan challenge (tantangan,) buat kita industri dan pemerintah,” terang Winastra.

Bagaimana tanggapan Anda soal usulan penerbangan langsung dari China ke Bali Brava Listeners?

The post Asita Usulkan Penerbangan Langsung Dari China ke Bali appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Terbarum pada Senin 19 Desember 2022 China melaporkan 2.722 kasus baru dan lima kasus kematian.
Jumlah itu meningkat dibanding hari sebelumnya yang mencapai 1.995 kasus. Pada Minggu (18/12). Hal tersebut menjadi sorotan dunia, padahal China baru saja mencabut aturan ketat terkait Covid-19.

Sebagai informasi, pencabutan aturan itu dilakukan setelah Beijing diprotes besar-besaran oleh penduduknya buntut kasus kebakaran di Urumqi, Xinjiang. Kala itu petugas pemadam kebakaran dinilai terlambat datang ke lokasi lantaran terhambat penutupan jalan akibat lockdown yang berlaku di daerah itu.

Namun, sejumlah ahli menilai pencabutan pembatasan di China itu menjadi dalang dari tingginya angka infeksi. Dari pengakuan warga Beijing, mereka mengatakan banyak orang-orang terdekat mereka yang terinfeksi Covid-19 sejak Beijing mencabut aturan ketat pada 7 Desember lalu.

Penyebab lainnya adalah, China menerapkan aturan bagi warga yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala agar tetap masuk ke kantor. Pada Minggu (17/12), kota metropolis Chongqing bahkan mengumumkan pegawai sektor publik yang positif Covid-19 tetap bekerja “seperti biasa”.

“Pegawai (Partai Komunis) dan organisasi pemerintah yang tidak menunjukkan gejala dan sakit ringan di semua tingkatan perusahaan dan institusi dapat bekerja secara normal setelah mengambil tindakan perlindungan yang diperlukan untuk status kesehatan dan persyaratan pekerjaan mereka,” bunyi pernyataan kantor tanggap pandemi Covid-19 Chongqing.

Baca Juga: Mengenal Sosok Emir Qatar yang Gelontorkan Rp3.114 triliun untuk Piala Dunia 2022

Dikutip CNN, pemerintah Chongqing juga menambahkan bahwa lembaga pemerintah tidak akan lagi melakukan tes Covid-19 kepada karyawan termasuk polisi, guru sekolah umum, dan pekerja lainnya setiap hari. Sebaliknya, pihak berwenang akan mengalihkan fokus pekerjaan dari pencegahan infeksi ke perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit parah.

Bagaimana tanggapan Brava Listeneres?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Kenapa China Masih Terus Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19? Berikut Alasannya appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Perhitungan mengenai biaya membersarkan anak termahal di dunia didasarkan pada hasil penelitian Jefferies (JEF) yang menggunakan data dari Yuwa Population Research. Dalam penelitian itu, mereka mendasarkan ukuran mahal tidaknya biaya perawatan anak pada persentase produk domestik bruto (PDB).

China

Layanan pra-sekolah di China sebagian besar bersifat pribadi sampai saat ini, menurut Jefferies. Diibutuhkan lebih dari 75.000 dollar AS untuk membesarkan seorang anak sampai usia 18 tahun di China, dan 22.000 dollar AS lagi untuk menyekolahkan mereka di universitas yang mencapai jumlah sekitar Rp 1,39 miliar.

Korea Selatan

Korea Selatan bisa menghabiskan rata-rata 198.000 won per bulan untuk pendidikan dan perawatan anak-anak mereka. Hal itu berdasarkan survei dari Institut Penitipan Anak dan Pendidikan Korea pada 1.119 rumah tangga yang memiliki anak kecil. 11,8 persen dari semua orang Korea Selatan yang disurvei tidak mengeluarkan uang untuk perawatan anak atau pendidikan. Sehingga membutuhkan biaya sekita setengah miliar lebih untuk membesarkan anak sampai usia 18 tahun.

Baca Juga: Inilah Negara Dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia

Dalam penelitian yang dikajukan JEF, terdapat 14 negara dengan biaya membesarkan anak termahal di dunia, diposisi ketiga diduduki oleh negara eropa yakni Italia. Alasan negara Asia memiliki biaya membesarkan anak lebih tinggi adalah mahalnya merawat anak pada saat masih kecil

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Biaya Membesarkan Anak Termahal di Dunia Terdapat di Negara Ini appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dalam sejarahnya, kapal Titanic dahulu berlayar dalam pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York pada 10 April 1912 lalu. Namun, nahas empat hari berselang kapal Titanic mengalami kecelakaan dengan menabrak gunung es dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.

Sejarah dari kapal Titanic ini kemudian dijadikan film pada tahun 1997 yang menceritakan tentang sepasang kekasih, Rose dan Jack yang berada di dalam kapal Titanic tersebut. Film Titanic pun kemudian meledak di pasaran, sehingga membuat orang mengetahui cerita tentang dari kapal penumpang terbesar yang mengapung di laut lepas itu ketika zamannya.

Banyak yang penasaran untuk menaiki kapal Titanic. Hal inilah yang mendorong Taman Hiburan yang berada di China membuat replika dari Titanic raksasa.

Replika dari kapal Titanic ini sedang dalam proses pembangunan di Daying County di Provinsi Sichuan. Nantinya, replika Titanic ini akan dinamai “Unsinkable Titanic” alias Titanic yang Tidak Dapat Tenggelam.

Kapal replika tersebut memiliki ukuran layaknya seperti kapal Titanic sungguhan yang tenggelam ketika itu, yakni panjang 269,06 meter (882 kaki) dan lebar 28,19 meter (92 kaki).

Wisatawan pun akan disuguhkan pengalaman menarik seperti halnya menaiki kapal Titanic ala Jack dan Rose di film. Selain itu, replika kapal Titanic ini juga dilengkapi fasilitas ruang perjamuan, teater, dek observasi, dan kolam renang.

Menurut laporan, dikabarkan harga untuk pembangunan replika kapal Titanic ini mencapai 23.000 ton baja dan biaya capai 1 miliyar Yuan (153,5 juta Dollar AS).

Baca Juga : Kesetiaan Kante Kendarai Mini Cooper ‘Ringsek’ Hingga Memiliki Mobil Baru

Hingga saat ini pihak dari Taman Hiburan di China belum mengkonfirmasi mengenai tanggal dibukanya wisata replika kapal Titanic ini.

The post Replika Titanic Seharga Rp 1,4 Triliun Akan Hadir Di China appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Pergantian Presiden di negeri Paman Sam tersebut, tentu juga akan mengubah berbagai kebijakan. Maka akan timbul pertanyaan, termasuk perang dagang dengan China yang sempat dilontarkan oleh Donald Trump sewaktu memimpin AS.

Andry Satrio Nugroho seorang Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), memprediksi perang dagang antara AS dan China akan semakin memanas di era Biden ini.

Hal ini karena Biden pernah mengkritik Trump bahwa AS ‘kalah besar’ dikesepakatan dagang fase pertama dengan China.

“Apakah perang dagang akan menurun tensinya? Saya rasa tidak akan, tetap ada bahkan meningkat, karena salah satu kritik Biden terhadap Trump adalah ketika Trump menandatangani perjanjian fase 1 dengan China. Di bawah kesepakatan fase 1 dengan China itu (AS dinilai) tidak bisa meningkatkan industri produksi dalam negeri,” Kata Andry, seperti dikutip dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan Andry, Ekonom Bank Permata yaitu Josua Pardede, menilai bahwa perang dagang antara AS dan China akan tetap berlangsung, namun perang dagang bisa lebih mereda.

Josua melihat Biden sebagai pemimpin yang lebih mengandalkan jalur diplomasi dalam menyelesaikan masalah dibandingkan Trump yang langsung mengibarkan bendera perang. “Biden mungkin lebih ke jalur multilateral,” ujar Josua.

Sumber

The post Joe Biden Dilantik, Bagaimana Kondisi Perang Dagang Dengan China? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Wisatawan ditantang untuk berjalan di sisi luar gedung di lantai 76-nya. Lebar jalur jalannya hanya 1,5 meter saja dengan panjang 208 meter.

Aman? Yes tentu saja. Setiap 5 orang yang berani akan didampingi oleh dua instruktur, dan setiap wisatawan pemberani tersebut akan menggunakan sabuk pengaman yang diikatkan dengan dua tali yang terkait aman di atas gedung.

Tantang diri Anda untuk berdiri di tepi luar jalan menantang ini. Lalu kemudian rentangkan tangan Anda dan rasakan udara sejuknya, ahhh merinding kah? [foto Dailymail.co.uk]

The post Tantangan Ketinggian Baru dari China appeared first on 103.8 FM Brava Radio.