Joe Biden mengungkap adanya ancaman pada gerakan Make America Great Again (MAGA), yang dipopulerkan Donald Trump. Baginya, hal ini berbahaya dalam demokrasi Amerika Serikat.

“Ada sesuatu yang berbahaya yang sedang terjadi di AS saat ini. Ada gerakan ekstremis yang tidak punya keyakinan dasar demokrasi kita: gerakan MAGA,” kata Joe Biden dikutip CNN.

Kekhawatiran dari Joe Biden ini dilandasi dari agenda ekstrem MAGA yang dapat mengubah institusi demokrasi di Amerika. Ia mengatakan Partai Republik telah diintimidasi oleh ekstremis MAGA.

“Trump mengatakan Konstitusi memberinya hak untuk melakukan apa pun yang dia inginkan sebagai presiden. Saya belum pernah mendengar presiden mengatakan hal itu dengan naga bercanda,” ungkap Biden.

Baca Juga: Elon Musk Dikabarkan Akan Buka Kantor di Indonesia

Joe Biden sendiri dipercaya akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden AS dari Partai Demokrat. Sedangkan Donald Trump juga diperkirakan maju dalam pilpres AS dari Partai Republik.

Meski sudah berumur 85 tahun, Biden mengaku usia tidak mempengaruhi dirinya dalam pencalonan di pemilu presiden AS 2024. Hal ini demi menjegal Donald Trump yang dinilainya dapat “menghancurkan” demokrasi AS.

“Banyak orang tampaknya fokus pada usia saya. Saya mengerti, percayalah, saya mengetahuinya lebih dari siapa pun,” kata Joe Biden beberapa waktu lalu seperti dikutip AFP.

“Saya mencalonkan diri karena demokrasi sedang dipertaruhkan, karena pada 2024 demokrasi akan kembali ditentukan. Tak diragukan lagi, Trump dan Partai Republik bertekad untuk menghancurkan demokrasi AS.” ujarnya.

The post Joe Biden Ungkap Ancaman Gerakan yang Dipopulerkan Trump Bagi Demokrasi AS appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Sebagian warga Amerika Serikat meragukan mengenai usia Joe Biden jelang pilpres 2024 melawan Donald Trump. Diketahui, saat ini usia Joe Biden mencapai 85 tahun.

Meski begitu, Biden mengaku usia tidak mempengaruhi dirinya dalam pencalonan di pemilu presiden AS 2024. Hal ini demi menjegal Donald Trump yang dinilainya dapat “menghancurkan” demokrasi AS.

“Banyak orang tampaknya fokus pada usia saya. Saya mengerti, percayalah, saya mengetahuinya lebih dari siapa pun,” kata Joe Biden seperti dikutip AFP.

“Saya mencalonkan diri karena demokrasi sedang dipertaruhkan, karena pada 2024 demokrasi akan kembali ditentukan. Tak diragukan lagi, Trump dan Partai Republik bertekad untuk menghancurkan demokrasi AS.” ujarnya.

Baca Juga: Rahasia Umur Panjang & Bahagia dari Ahli Jantung Usia 95 Tahun

Joe Biden sendiri saat ini tercatat sebagai Presiden tertua sepanjang sejarah Amerika Serikat. Sementara itu, usia Donald Trump 77 tahun.

The post Demi Jegal Trump, Joe Biden Tetap Ingin Calonkan Meski Sudah 85 Tahun appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dilansir dari The New York Times, didakwanya Donald Trump atas kasus kriminal ini merupakan pertama kalinya. Diduga Trump melakukan suap kepada bintang porno Stormy Daniels senilai 130.000 Dolar AS (seitar Rp 1,9 miliar).

Sebelumnya, Trump telah membantah dengan tegas terkait tuduhan penyuapan tersebut. Trump menyatakan dakwaan oleh Grand Jury New York itu sebagai “penganiayaan politik dan campur tangan pemilu pada tingkat tertinggi dalam sejarah”.

Kantor Kejaksaan Manhattan  telah menghubungi pengacara dari Trump terkait dakwaan kasus suap bintang porno ini. Trump diperkirakan akan menyerahkan diri ke kantor Kejaksaan Distrik Manhattan pada pekan depan.

Baca Juga: Elon Musk Jadi Orang dengan Followers Terbanyak di Twitter

Kasus ini berawal saat penyidikan jaksa wilayah ke Organisasi Trump. Kasus terbongkat ketika Trump mengganti pengacara lamanya, Michael Cohen.

Diketahui, Cohen pernah menyuap bintang porno, Stormy Daniels untuk tutup mulut terkait dugaan hubungan seksual Stormy pada 2006 lalu dengan Trump. Padahal, Trump dalam posisi telah menikah dengan  istrinya Melania Trump yang baru saja melahirkan.

“Memalsukan catatan bisnis biasanya merupakan pelanggaran ringan menurut undang-undang New York, tetapi dapat dinaikkan menjadi tindak pidana jika dilakukan untuk menutupi kejahatan lain,” tulis CNBC.

The post Donald Trump Dijadikan Terdakwa Kasus Suap bintang porno appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Diketahui, Facebook dan Twitter telah menghapus dan melarang Donald Trump memiliki akun media sosial di platformnya setelah pendukungnya menyerbu US Capitol pada Januari 2021 untuk membatalkan pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.

Setelah konflik politik sudah mulai mereda, Meta pun akhirnya memulihkan kembali akun Instagram dan Facebook mantan Presiden AS tersebut. Meski begitu, kegiatan Donald Trump di sosial media akan tetap diawasi.

“Tekad kami adalah risiko [keselamatan publik] telah cukup surut,” kata Presiden Urusan Global Meta Nick Clegg dalam sebuah posting blog, seperti dilansir CNN.

“Dengan demikian, kami akan mengaktifkan kembali akun Facebook dan Instagram Trump dalam beberapa minggu mendatang. Namun, kami melakukannya dengan pembatas baru untuk mencegah pelanggaran berulang.” ucapnya.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Beli F1 Seharga Rp 300 Triliun

Selama akun media sosialnya ditangguhkan, Donald Trump membuat platform media sosial baru bernama Truth Social. Dibuatnya platform media sosial barunya ini sebagai kampanye Trump untuk pilpres 2024.

Truth Social ini menghadirkan fitur follow orang lain dan juga ada topik yang sedang trending. Saat ini platform media sosial Truth Social sudah ada di list aplikasi yang segera hadir di Apps Store.

The post Meta Akan Aktifkan Kembali Akun Instagram & Facebook Donald Trump appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Donald Trump ternyata baru-baru ini tengah mengembangkan aplikasi mirip Twitter, yakni Truth Social. Dibuatnya platform media sosial barunya ini sebagai kampanye Trump untuk pilpres 2024.

Donald Trump sendiri diblokir di semua platform sosial. Media sosial Facebook dan Twitter telah menghapus dan melarang Donald Trump memiliki akun media sosial di platformnya setelah pendukungnya menyerbu US Capitol pada Januari 2021 untuk membatalkan pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.

Truth Social ini menghadirkan fitur follow orang lain dan juga ada topik yang sedang trending. Saat ini platform media sosial Truth Social sudah ada di list aplikasi yang segera hadir di Apps Store.

Sebelumnya, Donald Trump juga sempat merilis platform “media sosial” bernama From Desk of Donald J. Trump. Tampilan dari From Desk of Donald J. Trump ini terlihat seperti website. Medsos ini sempat ditutup dan saat ini sudah bisa diakses publik.

Selain Truth Social, Trump juga membuat platform yang merupakan proyek video-on-demand berlangganan yang disebut TMTG+ (Trump Media & Technology Group). Di dalam platform tersebut terdapat hiburan, berita, dan podcast.

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Media Sosial Milik Donald Trump ‘Truth Social’ Segera Hadir di Apps Store appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dalam laporan yang diungkap oleh New York Times hadiah yang diberikan kerajaan Saudi itu senilai USD47.920 atau sekitar Rp681 juta.

Daftar hadiah yang diterima trump dan delegasinya berjumlah ada 80 hadiah yang di dalamnya ada pisau, belati dan beberapa jubah yang dibuat dari bulu harimau putih dan cheetah.

Undang-undang Amerika Serikat mengatur soal maksimum hadiah yang boleh disimpa oleh pejabat yakni hanya sampai USD415. Karena semua hadiah melebihi batas maksimum yang diizinkan, Kushner membayar pemerintah AS sebesar USD47.920 sebagai bayaran untuk hadiah-hadiah tersebut

NYT membuka fakta terkait hadiah yang diterima Trump tersebut, Ternyata jubah dari bulu harimau putih dan cheetah itu adalah barang palsu,

“Inspektur satwa liar dan agen khusus menentukan lapisan jubah yang diwarnai untuk meniru pola harimau dan cheetah dan tidak terdiri dari spesies yang dilindungi,” juru bicara Departemen Dalam Negeri, Tyler Cherry.

Pisau dan belati juga memiliki masalah, hadiah tersebut tidak dicantumkan kedalam hadiah tahuanan Departemen Luar Negeri. Dan Departemen Luar Negeri kini juga tengah melakukan penyelidikan karena ada dugaan salah satu belati gagangnya terbuat dari gigi atau tulang, dan kemungkinan juga terbuat dari gading gajah.

Penulis; Raihan Aulia

The post Keluarga Kerajaan Saudi Beri Donald Trump Hadiah Nilainya Ratusan Juta appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Kedua capres, Hillary Clinton dan Donald Trump berdebat sengit soal isu ekonomi dan kebijakan luar negeri, serta saling menginterupsi berulang kali.

Dengan durasi 90 menit, debat terbagi dalam enam segmen yang masing-masing berdurasi 15 menit tanpa ada pemotongan iklan. Debat dipimpin oleh moderator Lester Holt (57) yang merupakan penyiar acara berita malam NBC, acara yang paling banyak dilihat di AS.

Pertanyaan difokuskan pada tiga tema besar, yakni ‘America’s Direction‘, ‘Achieving Prosperity‘ dan ‘Securing America‘.

Moderator membuka masing-masing segmen dengan satu pertanyaan. Masing-masing capres memiliki waktu 2 menit untuk menanggapi, dengan aturan masing-masing diperbolehkan menanggapi respon rivalnya.

Setelah saling menyapa dan berjabat tangan serta melempar senyum, Hillary dan Trump langsung melontarkan serangan verbal. Hillary menyebut visi kebijakan pajak Trump hanya akan menguntungkan orang kaya, sedangkan Trump menuding mantan Menteri Luar Negeri AS itu terlalu banyak bicara, tanpa bertindak.

Keduanya saling menuding rivalnya berbohong dan mendorong penonton debat untuk memeriksa faktanya di internet. Hillary memanggil Trump dengan nama depannya ‘Donald’, sedangkan Trump memanggil Hillary sebagai ‘Secretary Clinton’.

Hillary mengkritik Trump karena belum juga merilis laporan pajaknya. Hillary menekannya bahwa laporan pengembalian pajak Trump yang hanya tercatat beberapa tahun saja, menunjukkan tidak hanya harta kekayaan Trump, tapi juga bahwa dia tidak membayar pajak pendapatan federal.

Serangan Hillary berlanjut, dengan mengklaim dirinya banyak bertemu orang-orang yang merasa dicurangi oleh Trump dalam kesepakatan bisnis dan menyebut Trump tidak membayar klien-kliennya sesuai kontrak. Trump menegaskan, insiden semacam itu hanya terjadi jika kesepakatan bisnis tidak memiliki hasil memuaskan.

Setelah membahas soal isu ekonomi dan kebijakan perdagangan, debat beralih ke isu perang melawan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Trump menuding Hillary membeberkan informasi kepada musuh dengan mengungkap rencananya melawan ISIS. [teks Gabriella Sakareza/sumber detik.com | foto abcnews.go.com]

The post Perdebatan calon presiden AS appeared first on 103.8 FM Brava Radio.