film – 103.8 FM Brava Radio https://bravaradio.com Your partner in business & pleasure Tue, 26 Mar 2024 04:57:09 +0000 en-US hourly 1 Persembahan Harper’s Bazaar Indonesia: Dian Sastrowardoyo, 25 Tahun Berkarya dalam Dunia Film https://bravaradio.com/persembahan-harpers-bazaar-indonesia-dian-sastrowardoyo-25-tahun-berkarya-dalam-dunia-film/ https://bravaradio.com/persembahan-harpers-bazaar-indonesia-dian-sastrowardoyo-25-tahun-berkarya-dalam-dunia-film/#respond Mon, 25 Mar 2024 07:54:35 +0000 https://bravaradio.com/?p=56796 Harper’s Bazaar Indonesia mempersembahkan “A Tribute to Indonesian Cinema Celebrating 25 Years of Dian Sastrowardoyo”. Rangkaian acara inspirasional ini dihadiri ratusan tamu dari berbagai kalangan, diisi dengan buka puasa yang hangat dan sharing moment bersama Dian Sastrowardoyo.

The post Persembahan Harper’s Bazaar Indonesia: Dian Sastrowardoyo, 25 Tahun Berkarya dalam Dunia Film appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Dalam memperingati Hari Film Nasional, Harper’s Bazaar Indonesia mempersembahkan “A Tribute to Indonesian Cinema Celebrating 25 Years of Dian Sastrowardoyo” yang dilaksanakan pada Jumat (22/03) lalu di La Moda, Plaza Indonesia. Rangkaian acara inspirasional ini dihadiri ratusan tamu dari berbagai kalangan, diisi dengan buka puasa yang hangat dan sharing moment bersama Dian Sastrowardoyo.

Harper’s Bazaar Indonesia memberikan tribute kepada Dian Sastrowardoyo yang telah berkarya selama 25 tahun di dunia film. 

Persembahan Harper's Bazaar Indonesia: Dian Sastrowardoyo, 25 Tahun Berkarya dalam Dunia Film

 

Dian ungkap bahwa setiap produksi film memberinya pembelajaran yang berbeda-beda, dan setiap karya meninggalkan kesan tersendiri bagi perkembangan karakter pribadinya, serta memberi inspirasi untuk melakukan sesuatu yang besar lagi.

“Saat film Pasir Berbisik dibuat, saya masih sangat muda. Proses syutingnya benar-benar sebuah penggojlokan luar biasa bagi seseorang yang baru berusia 18 tahun, terjun ke lokasi terpencil yang sangat alami, bersama lawan main senior yang namanya sudah “besar”. Di situ saya belajar menjadi seorang aktor, dan melihat bahwa proses pembuatan film butuh kerja keras dan dedikasi. Saya harus meninggalkan kehidupan sehari-hari dan diri saya sendiri, untuk kemudian pasrah kepada karakter yang saya perankan.” ujar Dian. 

Kesuksesan film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) yang menyusul setelahnya kemudian menjadi anak panah yang melejitkan popularitasnya. “Booming-nya film AADC membuat hidup saya berubah total. Saya mulai menyadari bahwa hidup saya sudah menjadi ‘milik’ publik. Kami semua yang terlibat di film ini, mulai dari pemain hingga produser, sebenarnya tidak begitu siap menghadapi kesuksesan sebesar itu. Saya akhirnya menyadari bahwa menjadi public persona adalah pelajaran yang tidak mudah. Saya bersyukur bisa melewati semuanya dengan baik-baik saja,” lanjut Dian.

Film Kartini membuat Dian terinspirasi untuk mewujudkan cita-cita besar dalam hidupnya untuk mendirikan Yayasan Dian Sastrowardoyo dan program Beasiswa Dian. “Lewat film Kartini saya jadi belajar tentang my own goal. Waktu masuk ke dunia film dan entertainment sebenernya tujuan saya adalah untuk sekolah. Terinspirasi dari kisah hidup dan karakter Kartini, saya jadi berpikir, mungkin bukan jalan saya untuk punya sekolah, tapi justru membuka jalan bagi orang-orang lain untuk bisa sekolah,” ujar Dian.

Persembahan Harper's Bazaar Indonesia: Dian Sastrowardoyo, 25 Tahun Berkarya dalam Dunia Film

 

Baginya, program Beasiswa Dian adalah proyek yang sangat personal dan cukup ambisius. “Tapi saya yakin bahwa saya sedang memperjuangkan sesuatu yang punya makna, and it gives my work more meaning,” papar Dian.

Dian juga menambahkan, pembelajaran dalam kariernya ini tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal. Dian sangat terinspirasi dan tidak sungkan untuk belajar dari sesama pekerja film, baik produser, sutradara, kru, maupun sesama aktor yang dikaguminya.

“Menurut saya, kalau kita ingin karya kita makin bagus, kita harus belajar dan mau membuka diri terhadap teman-teman yang menginspirasi kita untuk maju. Kalau kita tidak bergaul dan punya hubungan yang baik dengan semuanya, kita tidak bisa saling belajar satu sama lain, dan kolaborasi tidak akan terjadi.” tambahnya.

Di balik kegigihan dan ketekunannya dalam berkarier sebagai aktor, Dian juga mempunyai visi yang lebih luas bagi perfilman Indonesia, tidak hanya dalam bermain seni peran, tetapi juga dalam memproduksi sebuah film. Selama pandemi, Dian mengambil kursus-kursus online untuk menjadi seorang director. “Kayaknya saya ingin belajar memproduksi film dan main film seperti Charlize Theron dan Margot Robbie. This is the year that I finally went taking the leap of faith,” kata Dian.

The post Persembahan Harper’s Bazaar Indonesia: Dian Sastrowardoyo, 25 Tahun Berkarya dalam Dunia Film appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/persembahan-harpers-bazaar-indonesia-dian-sastrowardoyo-25-tahun-berkarya-dalam-dunia-film/feed/ 0
Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office https://bravaradio.com/persaingan-ketat-film-elvis-dan-top-gun-meverick-di-box-office/ https://bravaradio.com/persaingan-ketat-film-elvis-dan-top-gun-meverick-di-box-office/#comments Wed, 29 Jun 2022 04:00:51 +0000 https://bravaradio.com/?p=46333 Dua film yang sedang jadi perbicangan di box office ialah persaingan Elvis dan Top Gun: Maverick pekan ini. Untuk sementara Elvis berhasil mengalahkan Top Gun: Maverick setelah duel yang ketat di box office Amerika Utara. Merujuk laporan dari Variety, film biopik Elvis mengantongi US$31,1 juta atau sekitar Rp460 miliar dari 3.906 layar. Sedangkan, Top Gun: Maverick menghasilkan […]

The post Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Dua film yang sedang jadi perbicangan di box office ialah persaingan Elvis dan Top Gun: Maverick pekan ini. Untuk sementara Elvis berhasil mengalahkan Top Gun: Maverick setelah duel yang ketat di box office Amerika Utara.

Merujuk laporan dari Variety, film biopik Elvis mengantongi US$31,1 juta atau sekitar Rp460 miliar dari 3.906 layar. Sedangkan, Top Gun: Maverick menghasilkan US$29,6 juta atau Rp438, miliar dari 3,948 layar di pekan kelima penayangan. Elvis hanya unggul US$1 juta dari sekuel fim Top Gun.

Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office

Meski begitu, Elvis belum balik modal Warner Bros diketahui menghabiskan biaya produksi sebesar US$85 juta, belum termasuk biaya promosi dan distribusi. Sehingga, perjalanan Elvis masih panjang agar akhirnya bisa mengantongi profit. Sebelumnya, Elvis imbangi Top Gun: Maverick di puncak box office Amerika pekan ini dengan pendapatan US$30,5 juta atau sekitar Rp451 miliar (US$1 = Rp14.791).

Hasil tersebut merupakan catatan impresif bagi Elvis karena film tersebut ditujukan untuk penonton yang lebih tua. Presiden Distribusi Domestik Warner Bros. Jeff Goldstein juga mengaku benar-benar senang dengan pendapatan pekan perdana Elvis.

Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office

Elvis merupakan film biopik yang mengisahkan kehidupan dan karier Elvis Presley dari masa kecil hingga menjadi bintang rock and roll serta aktor ternama. Perjalanan karier sang legenda yang diangkat juga melibatkan hubungan rumit dengan manajernya, Tom Parker.

Baca Juga: Mahkota Duri Bertabur 8 Ribu Butir Berlian Kendrick Lamar

Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office

Sementara Top Gun: Maverick menceritakan pengabdian lebih dari 30 tahun sebagai salah satu penerbang Angkatan Laut terbaik. Pete “Maverick” Mitchell berada dalam posisi dambaannya, melakukan aksi-aksi mendobrak sebagai pilot uji nan pemberani, dan menampik setiap kesempatan naik pangkat karena akan membuatnya tak bisa menerbangkan pesawatnya.

Brava listeners lebih suka film Elvis atau Top Gun: Maverick?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Persaingan Ketat Film Elvis dan Top Gun: Meverick di Box Office appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/persaingan-ketat-film-elvis-dan-top-gun-meverick-di-box-office/feed/ 1
Festival Film Indonesia 2020, Penanda Kemajuan Budaya di Tengah Keterbatasan https://bravaradio.com/festival-film-indonesia-2020-penanda-kemajuan-budaya-di-tengah-keterbatasan/ https://bravaradio.com/festival-film-indonesia-2020-penanda-kemajuan-budaya-di-tengah-keterbatasan/#respond Tue, 08 Dec 2020 10:19:13 +0000 https://bravaradio.com/?p=40676 Pagelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2020 mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Piala Citra. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dan penjurian terdapat 21 kategori yang mendapat apresiasi pada penyelenggaraan FFI ke-40 ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, FFI tahun 2020 dapat menjadi penanda kemajuan budaya […]

The post Festival Film Indonesia 2020, Penanda Kemajuan Budaya di Tengah Keterbatasan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Pagelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2020 mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Piala Citra. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dan penjurian terdapat 21 kategori yang mendapat apresiasi pada penyelenggaraan FFI ke-40 ini.

Festival Film Indonesia
Malam Anugerah FFI 2020

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, FFI tahun 2020 dapat menjadi penanda kemajuan budaya di tengah keterbatasan.

Festival Film Indonesia
Andi Rianto/FFI 2020

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955, FFI digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman sendiri bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.

Festival Film Indonesia
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ade Firman Hakim – Ratu Ilmu Hitam

Turut hadir secara langsung pada perhelatan yang diselenggarakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center ini adalah Ketua Komite Festival Film Indonesia 2018 – 2020, Lukman Sardi; Duta Festival Film Indonesia 2020, Chicco Jerikho; Laura Basuki; Tissa Biani; Karina Salim; Mawar de Jongh; Aurelie Moeremans; Lyodra; Andi Rianto; Dr. Twindy Rarasati; Yayan Ruhian; dan Erwin Gutawa. Adapun keseluruhan acara disutradarai oleh Jay Subiakto.

Festival Film Indonesia
Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Christine Hakim – Perempuan Tanah Jahanam

Jay Subiakto menjelaskan bahwa acara Malam Anugerah Piala Citra konsepnya terinspirasi dari pekerja film dan keadaan Indonesia terkini. “Ide saya melihat dari perkembangan selama ini dari orang-orang film. Ide pembuka terinspirasi dari akun Instagram KKFauzi yang menggambar Save of Our Cinema dengan tokoh-tokoh yang terkenal di film Indonesia,” ungkap Jay.

Festival Film Indonesia
Pemeran Utama Pria Terbaik: Gunawan Maryanto – The Science of Fictions (Hiruk-Pikuk Si Alkisah)

Lebih lanjut ia mengisahkan, konsep acara mencerminkan kerinduan orang untuk kembali ke bioskop. Dihadirkan pula tokoh-tokoh dari film yang masuk nominasi seperti ‘Susi Susanti: Love All’ dan ‘The Science of Fictions’, pahlawan super seperti Gatot Kaca, Gundala, Wiro Sableng dan lain-lain. Selain itu ditampilkan juga dokter dan tenaga kesehatan sebagai bentuk tribut kepada para tenaga media yang masih berjuang hingga saat ini.

Laura Basuki
Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Laura Basuki – Susi Susanti: Love All

Jay Subiyakto menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. “Jumlah penonton dibatasi di area bawah dan balkon. Juga semua kursi-kursi disusun untuk berjarak 1,5 meter. Mematuhi 3 M yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan,” tegasnya.

Ketua Komite Festival Film Indonesia 2018 – 2020, Lukman Sardi mengatakan, “Penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2020 tahun ini merupakan tantangan luar biasa bukan hanya dalam penyelenggaraan tapi juga jumlah film yang berkurang.

Tatiek Maliyati
Lifetimes Achievement : Tatiek Maliyati W.S

Ia mengemukakan, keadaan pandemi yang mempengaruhi seluruh lini kehidupan adalah cobaan yang berat. Semua pekerja film terdampak dan banyak pula pekerjaan yang terhambat maupun melambat. “Namun dengan semangat yang tangguh dari semua pihak, keadaan ini jadi momentum luar biasa karena justru banyak hal yang dapat terwujud dalam bentuk empat pilar yaitu kerendahan hati, karya, inklusif, kolaborasi yang saling terhubung di setiap langkah,” tuturnya optimistis.

Festival Film Indonesia 2020, Penanda Kemajuan Budaya di Tengah Keterbatasan
Film Cerita Panjang Terbaik: Perempuan Tanah Jahanam – Produksi: BASE Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, RAPI FILMS – Produser: Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson, Ben Soebiakto

Pemenang Piala Citra ditentukan dengan voting yang dilakukan oleh member FFI yang sudah terdaftar. Member FFI tersebut adalah mereka yang pernah dinominasikan atau menang Piala Citra sejak tahun 1955 hingga 2019.

Berikut daftar pemenang Piala Citra 2020. Kategori FFI 2020:

Film Cerita Panjang Terbaik: Perempuan Tanah Jahanam – Produksi: BASE Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, RAPI FILMS – Produser: Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson, Ben Soebiakto

Sutradara Terbaik: Joko Anwar – Perempuan Tanah Jahanam

Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik: Adriyanto Dewo – Mudik

Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik: Ernest Prakasa, Meira Anastasia – Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan – Skenario Adaptasi dari buku dengan judul sama, karya Meira Anastasia terbit tahun 2018 

Pengarah Sinematografi Terbaik: Ical Tanjung, I.C.S – Perempuan Tanah Jahanam 

Pengarah Artistik Terbaik: Vida Sylvia Pasaribu – Abracadabra

Penata Efek Visual Terbaik: Gaga Nugraha – Ratu Ilmu Hitam

Penyunting Gambar Terbaik: Dinda Amanda – Perempuan Tanah Jahanam

Penata Suara Terbaik: Mohamad Ikhsan, Anhar Moha – Perempuan Tanah Jahanam

Penata Musik Terbaik: Aksan Sjuman – Humba Dreams

Pencipta Lagu Tema Terbaik: Judul Lagu “Fine Today” – Musik/Lirik: Ardhito Pramono – Film: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Penata Busana Terbaik: Hagai Pakan – Abracadabra 

Penata Rias Terbaik: Eba Sheba – Abracadabra

Pemeran Utama Pria Terbaik: Gunawan Maryanto – The Science of Fictions (Hiruk-Pikuk Si Alkisah)

Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Laura Basuki – Susi Susanti: Love All

Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ade Firman Hakim – Ratu Ilmu Hitam

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Christine Hakim – Perempuan Tanah Jahanam

Film Cerita Pendek Terbaik: Jemari yang Menari di Atas Luka-Luka – Sutradara: Putri Sarah Amelia

Film Dokumenter Pendek Terbaik: Ibu Bumi – Sutradara: Chairun Nissa

Film Dokumenter Panjang Terbaik: You and I – Sutradara: Fanny Chotimah

Film Animasi Pendek Terbaik: Prognosis – Sutradara: Ryan Adriandhy

Lifetimes Achievement : Tatiek Maliyati W.S

The post Festival Film Indonesia 2020, Penanda Kemajuan Budaya di Tengah Keterbatasan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/festival-film-indonesia-2020-penanda-kemajuan-budaya-di-tengah-keterbatasan/feed/ 0
Jaeger-LeCoultre dan Gala Dinner di Venice https://bravaradio.com/jaeger-lecoultre/ https://bravaradio.com/jaeger-lecoultre/#respond Mon, 11 Sep 2017 10:39:13 +0000 https://bravaradio.com/?p=25072 Jaeger-LeCoultre merayakan komitmennya dengan menggelar Gala Dinner.

The post Jaeger-LeCoultre dan Gala Dinner di Venice appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Sponsor resmi Venice International Film Festival selama lebih dari satu dekade, Jaeger-LeCoultre merayakan komitmennya dengan menggelar Gala Dinner yang diadakan pada tanggal 5 September di Arsenal of Venice.

Jaeger-LeCoultre dan Gala Dinner di Venice

Geoffroy Lefebvre, Wakil CEO Jaeger-LeCoultre menyambut para tamu Maison dan sejumlah tamu bergengsi, diantaranya: Catherine Deneuve, Diane Kruger, anggota dewan juri Festival Film Rebecca Hall, aktris Italia Cristiana Capotondi dan Eva Riccobono, Ann Hsu, Shi Ke, Geng Le dan sutradara Vivian Qu.

Jaeger-LeCoultre dan Gala Dinner di Venice
Jaeger-LeCoultre Rendez-Vous Sonatina “Séduction” (kiri) dan “Amour” (kanan) dipamerkan di Gala Dinner.

JAEGER-LECOULTRE DAN CINEMA

Berkomitmen untuk mencari keunggulan yang konstan dan didukung oleh semangat inventif yang unik, Jaeger-LeCoultre sudah lama berkontribusi dalam mengapresiasi dan mendukung pelestarian film.

Selama lebih dari satu dekade, Jaeger-LeCoultre telah dikaitkan erat dengan festival film artistik terbaik di seluruh dunia, termasuk Venesia, Shanghai, dan San Sebastian. Jaeger-LeCoultre juga turut memberi penghormatan kepada pembuat film setiap tahunnya berupa pemberian penghargaan.

[teks Angelita Christy, Brava Listeners dari Universitas Multimedia Nusantara | foto image.net]

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

Baca juga:
Yani Panigoro: Perempuan juga bisa jadi pemimpin
Inovasi terbaru dari Barry Calebaut
Omega Seamaster Aqua Terra edisi 2017

The post Jaeger-LeCoultre dan Gala Dinner di Venice appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/jaeger-lecoultre/feed/ 0