Meski begitu, Anda perlu memperhatikan asupan makanan Brava Listeners. Terdapat beberapa makanan yang bisa mengganggu kesehatan otak khususnya membuat ingatan tumpul.

Lalu makanan apa saja yang perlu dihindari agar kesehatan otak tetap terjaga? Simak 3 makanan yang bisa membuat ingatan tumpul menurut ahli gizi asal Harvard, Dr. Uma Naidoo.

1. Makanan minyak olahan

Menurut ahli gizi asal Harvard, Dr. Uma Naidoo minyak olahan yang sering diekstraksi dari kedelai, jagung, rapeseed (minyak kanola), biji kapas, biji bunga matahari, dan mengandung banyak asam lemak omega-6.

“Kelebihan konsumsi omega-6 dapat memicu tubuh untuk memproduksi bahan kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada otak. Jika Anda menumis sayuran atau memanggang ikan atau daging, saya sarankan menggunakan minyak zaitun, kelapa, atau alpukat,” tuturnya.

Baca Juga: Elon Musk Ingin Jadikan Twitter Aplikasi Serba Ada

2. Makanan manis

“Jangan lupa bahwa banyak makanan gurih juga mengandung gula tambahan, seperti saus pasta yang dibeli di toko, saus tomat, saus salad, dan bahkan sup kalengan. Tukar ini dengan barang buatan sendiri yang dibuat dengan makanan utuh,” ungkap Dr. Uma Naidoo.

3. Makanan dengan pemanis buatan

Pemanis buatan seperti  sakarin, sukralosa, stevia dan aspartam bisa sangat berbahaya. Hal ini juga menyebabkan oksidasi, yang meningkatkan radikal bebas berbahaya di otak.

“Beberapa alternatif untuk dipertimbangkan yaitu madu, ekstrak buah biksu atau gula kelapa,” pungkasnya.

The post 3 Makanan yang Bisa Membuat Ingatan Tumpul appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Menurut WHO, penyakit jantung atau Kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian secara global. Oraganisasi kesehatan itu mencatat ada sekitar 17,0 juta jiwa nyawa yang hilang karena penyakit jantung.

Oleh karena itu, masyarakat perlu berhati-hati dan menghidari hal yang bisa menyebabkan risiko penyakit jantung, termasuk dari makanan. Kali ini Brava Radio telah merangkum 5 makanan yang perlu dihindari agar terbesa dari risiko penyakit jantung. Simak ulasan lengkapnya.

1. Margarin

Margarin mengandung lebih banyak lemak trans yang bisa meningkatkan kolesterol jahat, apalagi jika terbuat dari minyak kelapa sawit. Solusinya, Anda bisa gunakannya margarin yang terbuat dari minyak zaitun atau minyak rami. Minyak zaitun hanya mengandung sedikit lemak jenuh dan tidak mengandung lemak trans.

2. Roti

Menurut dr. Elizabeth, ternyata roti dan makanan yang dipanggang adalah penyumbang natrium terbesar dalam makanan. Kandungan natrium tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena bisa membuat tekanan darah melonjak.

Tidak hanya itu, tepung halus dalam roti juga bisa membuat gula darah seseorang meningkat. Alternatif roti yang dapat dicoba adalah biji-bijian dengan total tiga gram serat per 100 kalori.

3. Susu Skim

Selanjutnya ada susu skim sebagai sumber utama asam lemak jenuh. dr. Elizabeth menyarankan untuk mulai mengonsumsi susu almond, jambu monyet, susu kedelai, dan kacang macadamia sebagai alternatif .

4. Soda Diet

Perlu diketahui, studi terbaru mengungkapkan pemanis buatan dalam soda diet dapat memengaruhi produksi protein penting dalam usus yang melindungi dari obesitas, diabetes dan risiko penyakit jantung. dr. Elizabeth menyarankan untuk mengonsumsi teh karena banyak mengandung senyawa sehat bagi jantung yang bisa membantu melawan peradangan dan kerusakan sel.

5. Granola Bar

Ternyata, sebagian besar batangan granola mengandung lebih dari sekadar gandum, kacang-kacangan, dan buah-buahan, yaitu pemanis buatan dan bahan kontraproduktif lainnya, seperti minyak kelapa sawit yang tidak sehat untuk jantung.

Baca Juga: Elon Musk Bawa Wastafel ke Kantor Pusat Twitter di San Francisco

Oatmeal dengan buah kering atau segar sebagai pemanis juga bisa dijadikan alternatif camilan pilihan.

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post 5 Makanan yang Perlu Dihindari Agar Terbebas Dari Risiko Penyakit Jantung appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Menu fast food ala western yang bisa dengan mudah dijumpai antara lain; burger, kentang goreng, fried chicken nugget, pizza, serta soft drink. Sedangkan menu fast food lokal meliputi mie instan, nasi goreng, mie ayam, sate, bakso, atau bahkan martabak

Namun, mengonsumsi fast food secara terus menerus bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Mengutip laman Christine Mikstas dari laman On Health Diet and Nutrition, dampak negatif dari mengonsumsi fast food secara terus menerus, diantaranya:

1. Menyebabkan diabetes tipe 2

Menu fast food kebanyakan mengandung kalori dan kadar dula yang tinggi. Ketika gula darah menjadi tinggi, maka pankreas akan semakin banyak memproduksi insulin guna memecah gula. Hal ini akan mengakibatkan resistensi insulin serta kerusakan pada pankreas yang menjadi penyebab utama diabetes tipe 2.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

Makanan fast food memiliki kandungan natrium atau garam yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan tekanan darah, sehingga berisiko terjadinya gagal jantung, serangan jantung, serta stroke.

3. Menyebabkan masalah pencernaan

Mengonsumsi fast food secara terus menerus akan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan serat harian yang cukup. Hal ini akan berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, wasir, hingga divertikulitis.

4. Meningkatkan risiko penyakit alzheimer

Sejumlah penelitian menujukkan bahwa orang yang mengonsumsi fast food akan meningkatkan resiko alzheimer 3 kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengonsumsi fast food. Lemak jenuh dan lemak trans yang tercipta akan membuat plak di otak sehingga bisa menurunkan kemampuan mengingat.

5. Menyebabkan kegemukan

Fast food dikenal mengandung kadar kalori, gula, serta lemak yang tinggi. Apabila Brava Listeners mengonsumsi secara terus meneru, maka akan membuat berat badan naik hingga terjadinya kegemukan.

Baca Juga: Paspor Baru Indonesia Tanpa Tanda Tangan Ditolak Oleh 4 Negara Eropa

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Kenali Bahaya Mengonsumsi Fast Food Secara Berlebih appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Oleh karena itu, perlu adanya asupan yang tepat untuk mendukung kesehatan hati. Salah satunya adalah dengan menambah sayuran sehat yang cocok untuk hati agar organ bisa berfungsi optimal. Lantas sayuran apa yang tepat untuk menjaga kesehatan hati? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Brokoli

Pertama ada sayuran brokoli, seperti dilansir dari Eat This, Not That! Brokoli bagus untuk hati karena  teruji dalam sebuah studi yang dilakukan pada tikus yang diberi makan brokoli memiliki matriks hati lebih positif dan insiden perlemakan hati dan tumor hati lebih rendah daripada tikus yang tidak makan brokoli. Anda bisa mengonsumsi sebanyak 128 gr brokoli 2-3 kali seminggu.

2. Bit

Kandungn antioksidan yang terkandung dalam Bit disebut betalain telah menunjukkan fungsi antioksidan dan antiinflamasi untuk mengurangi stres oksidatif. Sebuah studi menunjukkan jus bit mampu melindungi hati dari kelas karsinogen tertentu.

Melansir dari Stylecraze, Anda disarankan untuk minum segelas jus bit setiap hari atau mengonsumsi sekitar 128 g bit 2-3 kali setiap minggunya.

3. Wortel

Wortel ternyata mampu mengurangi risiko nonalcoholic fatty liver atau perlemakan hati non-alkoholik dan liver toxicity. Peneliti dari National Institute of Nutrition, India bernama Jamia Osmania  melakukan riset dengan memberikan suplemen jus wortel pada tikus. Dia menemukan jus wortel mampu mengurangi lemak trigliserida dan asam lemak tak jenuh tunggal pada hati.

Barav Listeners dapat mengonsumsi segelas jus wortel tiap dua hari sekali dan 128 g wortel matang tiap 2-3 hari sekali untuk hati sehat.

4. Kubis Ungu

Sayuran satu ini mampu melindungi hati. Hal tersebut dibuktikan dalam studi pada tikus yang menunjukkan ekstrak kubis ungu bisa mengurangi gangguan hati akibat stres oksidatif. Sekitar 128 gr kubis ungu 2-3 kali seminggu perlu Anda konsumsi. Kubis ungu juga bisa digunakan sebagai campuran salad untuk sayuran yang bagus untuk hati.

5. Asparagus

Selain asparagus merupakan sumber vitamin A, C, E, K, asam folat, kolin, kalsium, magnesium, fosfor, potassium dan serat, sayuran satu ini baik untuk kesehatan hati.

Peneliti dari Jeju National University, Korea Selatan, menemukan fakta bahwa batang dan daun asparagus muda mampu menekan pertumbuhan sel hepatoma (sel kanker hati) dan mengurangi stres oksidatif untuk melindungi sel hati.

Baca Juga: Melihat Sosok Legenda Bola Luis Milla yang Kini melatih Persib

Adakah sayuran di atas yang jadi favorit Brava Listeners?

Penulis: Fadia Syah Putrnanto

The post 5 Sayuran yang Tepat Untuk Menjaga Kesehatan Hati appeared first on 103.8 FM Brava Radio.