Dalam Health Corner kali ini, Fika Rosemary berbincang-bincang dengan DR. drg. Dewi Priandini, SpPM mengenai gingivitis atau peradangan gusi.

Peradangan pada gusi dapat terjadi karena beberapa faktor. Faktor yang paling mudah dilihat adalah faktor lokal atau faktor yang berasal di dalam mulut seperti plak atau karang gigi. Ciri-cirinya dapat dilihat dari bentuk gusi yang mulai menggendut dan berwarna lebih kemerahan.

Biasanya, karena gusi yang menggendut ini, gusi akan lebih berjarak dengan gigi sehingga saat makan atau menyikat gigi maka akan terjadi pendarahan.

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah faktor yang berasal dari penyakit atau kondisi lain yang berkaitan. Misalnya, wanita yang sedang mengandung bisa mengalami peradangan gusi meskipun giginya sehat, hal ini dikarenakan oleh faktor hormonal atau peradangan gusi secara menyeluruh yang ternyata diakibatkan oleh virus seperti herpes atau penyakit lainnya.

Peradangan gusi juga bisa terjadi jika pengidapnya mengalami kelainan darah. Ciri-cirinya adalah gusi yang terus berdara secara tiba-tiba. Namun, penangannya harus lebih mendalam dan tidak bisa hanya ditangani oleh dokter gigi saja.

Untuk penanganan, menurut drg. Dewi Priandini adalah rutin membersihkan gigi. Pembersihan dan pengecekan kesahatan gigi per 6 bulan sekali sangatlah penting untuk menjaga kesehatan gigi.

Cara menyikat gigi juga tidak kalah penting, yaitu dari gusi ke arah gigi. Sikat gigi paling penting dilakukan pada malam hari, karena di saat itulah proses pembersihan gigi melalui air liur terhenti karena tubuh beristirahat.

Brava Listeners, jika sudah mulai mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, jangan tunda untuk datang ke dokter gigi ya. Periksakan gigi Anda, agar tidak mengganggu kegiatan beraktivitas sehari-hari.

[teks Angelita Christy, Brava Listeners dari Universitas Multimedia Nusantara | foto shutterstock.com]

Baca juga:
5 Bandara di dunia dengan free city tour
Menikmati musim dingin di Eropa
Bulgari luncurkan aksesori bernuansa New York

The post Waspada radang gusi appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini, Dr Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp. KK selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin akan menjelaskannya di Health Corner.

Psoriasis dapat terjadi karena kebiasaan sel kulit yang tidak normal. Ketidaknormalan sel kulit ini terlihat dari suatu proses yang selalu dialami manusia yaitu pergantian kulit. Normalnya, kulit kita akan mengalami pergantian 3 minggu sekali.

Akan tetapi, orang yang terkena penyakit ini akan mengalami pergantian kulit setiap 36 jam. Tidak hanya waktu pergantian kulit, tetapi lebih banyak kulit yang terbentuk baru dibandingkan kulit yang mati.

Karena hal yang tidak normal, maka tubuh merespon dengan menggunakan sel radang. Karena adanya peradangan ini, kulit akan tetap terlihat baik, tetapi tidak terlalu matang sehingga mudah untuk terkupas.

Penyebab dari penyakit ini biasanya berhubungan dengan genetic di dalam tubuh. Tetapi, tidak semua orang dengan mempunyai tanda genetic tersebut akan menderita kelainan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena hal yang menjadi pencetus penyakit ini tidak aktif.

Pencetus asli dari penyakit ini masih dicari sampai saat ini, tetapi salah satu pencetus yang sudah bisa ditemukan adalah stress atau salah obat.

Beruntungnya, penyakit ini tidak menular, akan tetapi dapat menurun ke anak atau cucu.

Gejala dari penyakit ini adalah kulit memerah, kulit menebal dan gampang terkelupas seperti rontok, sebagian ada yang merasa gatal dan dapat merasakan panas dalam kulit yang disebabkan pembuluh darah yang melebar.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Andre Fransisco | foto life4fitmama.com]

Baca juga:
Tawaran gaji terbesar LA Galaxy untuk Ibrahimovic
Faraday Future FF91: ‘Spesies’ baru mobil listrik
Usir stres dengan olahraga

The post Kenalilah penyakit kulit seperti ini appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Stem Sel dipercaya dapat menumbuhkan sel kulit baru, membuat wajah makin segar, dan sehat sehingga kita akan terlihat awet muda.

Untuk lebih mengetahui tentang terapi ini, Indra Bachtiar, Ph.D sebagai Principal Investigator dari Stem Cell and Cancer Institute (SCI) akan menjelaskannya di Health Corner.

Indra menjelaskan bahwa ada 2 jenis terapi Stem Sel yaitu Stem Sel yang berasal dari diri sendiri (Autologous) dan berasal dari orang lain (Allogeneic). Autologous biasanya diambil dari organ kita seperti lemak, sum-sum tulang, dan sudah mulai di aplikasikan.

Sedangkan untuk Allogeneic sifatnya seperti obat, jadi diambil Stem Sel orang lain dan diperbanyak tetapi harus melalui fase uji klinik untuk membuktikan bahwa itu dapat menjadi obat.

Terapi Stem Sel pada awalnya bukanlah untuk kecantikan, tetapi untuk sakit pada sendi lutut. Dengan perkembangan yang ada, akhirnya digunakan untuk kebutuhan kecantikan.

“Stem Sel itu kalo kita ibaratkan karena berasal dari sel yang belum ada bentuknya, ibarat mobil. Mobil terbuat dari besi yang dimana besi itu belum menjadi pintu, dll. Stem Sel sama seperti itu, belum menjadi apa-apa,” ujar Indra.

Stem Sel berada di tubuh kita untuk menutup dan memperbaiki kerusaka-kerusakan sel tubuh yang ada di dalam diri kita. Aging atau ketuaan bisa dikatakn sebaga penyakit, yang artinya bahwa sel-sel di dalam tubuh kita sudah mulai melemah.

Dengan terapi Stem Sel, maka penurunan perforam sel-sel yang kita miliki akan secara otomatis diperbaiki oleh Stem Sel.

Berbicara soal keamanan dalam terapi ini, terdapat 2 macam bentuk Stem Sel yang pada diri sendiri dan orang lain, dan jika kita mendapat Stem Sel dari orang lain, belum tentu sesuai dengan diri kita maka dari itu dikategorikan sebagai obat. Jika yang di dalam diri kita sendiri, tentunya akan beradaptasi dan tumbuh lebih baik.

Untuk yang boleh menjalani terapi ini, harus di cek darah terdahulu agar dapat mengetahui apakah rentan terhadap kanker atau tidak. Jika ada positif kanker, maka tidak diperbolehkan untuk terapi Stem Sel karena dapat menumbuhkan kanker tersebut.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Andre Fransisco | foto serenityspanow.com]

Baca juga:
Memperingati International Women’s Day
Tips supaya mata tak cepat lelah
Malam puncak Java Jazz Festival 2017

The post Seberapa amankah terapi stem sel? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Ternyata air kelapa juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Seberapa besar ya, pemanfaatan air kelapa untuk kesehatan?

Dalam Health Corner bersama narasumber Dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH., yang juga merupakan dokter spesialis penyakit dalam dari RS. Cipto Mangunkusumo akan membahas tentang pemanfaatan air kelapa untuk kesehatan.

Sebaiknya, air kelapa yang dikonsumsi itu yang benar-benar dari kelapa asli. Serat terbaik pun juga serat yang berasal dari kelapa asli.

WAO pernah menyampaikan, bahwa di kelapa itu sendiri, mulai dari daging kelapa, merupakan suatu suplemen alami lengkap yang memang baik untuk kesehatan kita.

Kandungan yang terdapat di dalam kelapa itu ada karbohidrat yang didapat dari rasa manis buah kelapanya. Karbohidrat yang terdapat pada kelapa juga merupakan karbohidrat yang kompleks.

Selain karbohidrat, kelapa juga mengandung unsur protein serta unsur lemak yang berasal dari komponen serat. Serta ada unsur kalsium, elektrolit, bahkan vitamin c.

Minuman air kelapa juga dianjurkan untuk diminum saat berbuka puasa. Tetapi kadar manis yang dikonsumsi harus tetap diperhatikan, agar tidak terjadi peradangan pada tenggorokan yang bisa menyebabkan batuk.

Karena 13-14 jam tubuh serta tenggorokan kita tidak tersentuh oleh makanan serta minuman, kita harus bisa mengatur kadar manis yang masuk dalam tubuh.

[teks Miranti | foto foodguruz.in]

Baca juga:
Adidas Nemeziz untuk si lincah di lapangan sepak bola
5 Bukti Francesco Totti adalah pesepakbola hebat dunia
Motor konsep futuristik terbaru dari BMW

The post Manfaat air kelapa untuk kesehatan tubuh appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Seperti misalnya, apakah air minum dalam kemasan dapat diisi berulang-ulang? Atau mungkin apakah air minum dalam kemasan boleh diisi dengan air panas?

Health Corner kali ini membahas lebih lanjut mengenai mitos dan fakta dalam penggunaan air minum dalam kemasan bersama Dr. Jessica Florencia dari klikdokter.com.

Menurut Dr. Jessica Florencia, kalau kita mengonsumsi air minum dalam kemasan sebetulnya tidak ada bahaya kesehatan tertentu. Karena yang penting harus diperhatikan rambu-rambu air minum dalam kemasan tersebut.

Menurut penelitian, bahaya menggunakan botol plastik yang berisi air mineral secara berulang itu terdapat pada kuman. Botol yang dipakai, lalu diminum memang ada kontak dengan rongga mulut. Kuman akan mudah berkembang biak di dalam botol plastik yang berada di dalam suhu ruangan.

Kuman yang terdapat di dalam botol plastik air minum kemasan yang digunakan secara berulang dapat menyebabkan infeksi seperti diare.

Lalu, bagaimana dengan penggunaan botol plastik air minum kemasan yang diisi dengan air panas atau air hangat?

Dr. Jessica Florencia menjawab bahwa botol plastik air minum kemasan yang diisi dengan air panas sebetulnya yang harus lebih mendapat perhatian khusus, karena plastik kemasan yang dijual secara bebas biasanya dipilih dengan syarat BPA free sedangkan botol minum biasa itu tidak terdapat BPA free.

Jadi, ketika diisi dengan air panas bahan kimia yang terdapat dalam botol plastik itu akan terurai, dan itu bisa ikut dikonsumsi.

Di setiap air minum dalam kemasan tetap ada tanggal kadaluarsa. Yang menjadi concern utamanya bukan air minumnya, tetapi lebih kepada bahan kimia penyusun botol plastik tersebut.

Dr. Jessica Florencia memberikan tips untuk pengguna tumbler apa yang harus diperhatikan dalam pemilihan penggunaan tumbler itu yang paling utama adalah jika kalian menggunakan tumbler berbahan plastik, harus memperhatikan jenis bahan kimia.

Penggunaan tumbler berbahan stainless steel lebih disarankan karena bahan yang dipakai tidak terlalu berbahaya.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Miranti | foto assets.kompas.com]

Baca juga:
Rahasia sehat senam aerobik
Yoga dan manfaatnya bagi tubuh
Jalan-jalan ke Medan, ini tempat-tempat yang harus dikunjungi

The post Penggunaan botol air mineral kemasan berbahaya bagi tubuh? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dalam Health Corner kali ini, Fika Rosemary berbincang-bincang dengan DR. drg. Dewi Priandini, SpPM mengenai pertumbuhan gigi bungsu.

Dikatakan sebagai gigi bungsu karena tumbuhnya paling terakhir. Tetapi, sebetulnya gigi bungsu ini pada usia 20-an sudah mulai tumbuh. Rahang kita yang harus menampung pertumbuhan gigi sejak usia remaja, dipaksa ‘kedatangan’ satu gigi lagi yang bisa saja tidak mendapatkan tempat. Seharusnya gigi bungsu ini tidak tumbuh di usia 30 ataupun 40-an.

“Gigi geraham itu ada tiga. Gigi geraham pertama, normalnya tumbuh saat kita berusia enam tahun. Lama-kelamaan rahang kita sudah mulai penuh, dan tidak dapat menampung si gigi bungsu ini. Sampai akhirnya, gigi ini terpaksa tumbuh secara miring, ataupun hanya setengah saja. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan makanan dan membuat gigi kita menjadi bolong.”

Menurut Drg. Dewi, pertumbuhan gigi bungsu ini bisa menyebabkan pegal-pegal saat kita sedang membuka mulut. Jika sudah keluar setengah, dapat menyebabkan bengkak serta nyeri-nyeri. Jika sudah menyerang syaraf, baru terasa ‘dahsyat’-nya sakit gigi.

Brava Listeners, jika sudah mulai mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, jangan malas-malas untuk datang ke dokter gigi ya. Periksakan gigi anda, agar tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Adhi Satria | foto merdeka.com]

Baca juga:
Linda Gumelar: Sosialisasi kanker payudara adalah yang utama
Indahnya kain tenun Sumba Timur dalam Lukamba Nduma Luri
Suka makan keju? Ini keju pilihan saat diet

The post Gigi bungsu tumbuh di usia dewasa, apakah normal? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Namun, bisa jadi memar-memar tersebut adalah gejala dari suatu penyakit yang lebih serius, Brava Listeners.

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan memar di tubuh secara tiba-tiba ini, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dari RS. Cipto Mangunkusumo akan menjelaskannya lebih lanjut di Health Corner.

Penyebab memar yang terjadi tersebut bisa karena pecahnya pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah ini bisa terjadi karena trauma, seperti terbentur.

Hal lain yang bisa membuat memar tersebut karena adanya gangguan di dalam sistem pembekuan darah seseorang. Misalkan, darahnya terlalu encer. Terutama pada orang-orang yang memang mendapat obat pengencer darah. Atau memang orang-orang yang trombositnya rendah.

Jika terjadi sesuatu yang tidak umum kepada kita seperti memar saat bangun tidur, harus dievaluasi masalahnya. Terkecuali orang-orang yang pembuluh darahnya mudah pecah. Tetapi kalau hal tersebut berhubungan dengan trombosit yang menurun, atau gangguan pembekuan darah, itu tentu harus dievaluasi lebih lanjut.

Memang jika memar tersebut terjadi bukan karena terbentur, itu tidak menimbulkan rasa sakit. Karena hal tersebut terjadi secara spontan, bukan karena trauma.

Kita bisa mencocokkan dengan hal-hal lain seperti untuk wanita, apakah memar tersebut berpengaruh dengan lamanya menstruasi yang biasanya 3 hari menjadi seminggu. Atau gusi berdarah, itu berarti cocok dengan hal tersebut.

Memar-memar tersebut bisa dihubungkan dengan faktor-faktor seperti pembekuan darah, darah encer, atau trombosit yang menurun.

Artinya jika hal tersebut terjadi, sebaiknya sebelum diperiksa kepada ahlinya, sebagai pasien kita perlu mencocokan apakah ada faktor-faktor lain yang berpengaruh pada hal tersebut.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks: Rivat Adi Mulya | foto: vemale.com]

Baca juga:
Indro Warkop: Saya ingin mendorong dunia komedi
Deby Vinski: Anti Aging Medicine adalah sebuah paradigma baru
Kenalilah penyakit kulit seperti ini

The post Sering mengalami memar di tubuh saat bangun tidur? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dalam Health Corner bersama Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia membahas mengenai perawatan paliatif.

Paliatif berasal dari kata valiasi yaitu upaya untuk meringankan penderitaan.

Selama perjalanan dan pengobatanya, aspek paliatif awalnya tidak banyak namun lama-lama makin besar, lalu ketika aspek pengobatan semakin kecil maka aspek perawatan paliatif semakin besar.

Jika obat sudah tidak diberikan lagi, perawatan paliatif menjadi yang paling utama. Paliatif itu mencakup aspek sosial, pikologis pengurangan nyeri, hingga bagaimana pendekatan dengan keluarga dan sebagainya.

Kalau di Indonesia, perawatan paliatif sendiri belum banyak diterapkan dan cara-cara yang dilakukan pun belum sesuai standarisasi. Untuk paliatif care sendiri dibutuhkan ilmu dan pendidikan khusus, mulai dari bagaimana menyesuaikan keadaan pasien hingga kapan memberikan obat dan lain-lain.

Untuk ke depannya, pendekatan paliatif akan membantu keluarga pasien, pasien dan survivor, karena banyak diketahui bahwa banyak pasien takut pulang. Karena pemikiran “bagaimana kalau dirumah? apa yang harus dilakukan?”, disitulah perawatan paliatif mengambil peran.

Jika ingin tahu lebih banyak tentang perawatan paliatif bisa langsung mendatangi Yayasan Kanker Indonesia, Lebak Bulus. Di sana terdapat dokter dan perawat yang sudah terlatih, mereka juga dapat mendatangi rumah pasien jika dibutuhkan dan diminta.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Nada Inditya Lifa | foto meetdoctor.com]

Baca juga:
Inilah 10 maskapai penerbangan terbaik di dunia 2017
4 Solusi jitu untuk atasi vertigo
Gereja Andrew berada di atas air

The post Mengenal perawatan paliatif untuk penderita kanker appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dalam Health Corner bersama dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, dokter spesialis penyakit dalam dari rumah sakit Cipto Mangunkusumo, memaparkan beberapa cara bagi kita untuk tetap dapat menjaga kesehatan setelah lebaran berlalu.

1. Check up secepatnya

Jika Anda memiliki masalah kesehatan sebelumnya, ini adalah saatnya untuk check-up. Baik ke dokter, ataupun bisa ke laboraturium. Untuk mengetahui apakah terjadi gangguan dalam darah kita.

2. Perbanyak makan buah dan sayur

Makanan lebaran memang sudah habis, tapi masalahnya sekarang adalah pembantu belum kembali lagi. Akhirnya kita harus membeli makanan di luar. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, pilihlah makanan yang banyak buah dan sayurannya.

3. Manfaatkan waktu luang untuk olahraga

Setelah libur kurang lebih satu minggu, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersama dengan keluarga atau mungkin untuk beristirahat, sepertinya tubuh kita menjadi lebih jarang bergerak.

Minggu-minggu pertama masuk kerja pun juga sepertinya terasa tidak mungkin untuk dapat melakukan olahraga, karena bisa dipastikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah menumpuk. Cara mudahnya adalah, manfaatkan saja jalan. Dengan berjalan, tubuh kita tetap bergerak, yang penting tetap terjadi olahraga.

4. Jangan takut dengan timbangan berat badan

Brava Listeners, memang berat rasanya untuk menimbang berat badan kita setelah lebaran. Tapi jangan takut untuk menimbang berat badan kita. Agar kita tahu sudah seberapa jauh berat badan kita naik. Jika badan sudah terasa tidak enak, ada baiknya untuk melakukan check up ke dokter.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Adhi Satria | foto timelady.ru]

Baca juga:
Berwisata alam dalam 24 jam di Swiss
Ini manfaat yang akan Anda dapat dari kacang hijau
Makanan lezat kaya serat

The post Jaga kembali kesehatan tubuh setelah lebaran appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Virus Hepatitis B dan Hepatitis C adalah dua virus yang berbeda, tetapi sama sama menyerang hati. Jadi, virus Hepatitis B dan C itu tidak bisa berubah. Virus Hepatitis B adalah virus DNA sedangkan virus Hepatitis C adalah virus NNA yang menyerang hati, dan keduanya dikeluarkan melalui transmisi yang sama yaitu melalui kontak darah dan kontak seksual.

Kontak darah bisa dimaksudkan melalui jarum suntik atau transfusi darah dan kontak seksual. Jadi, keduanya adalah virus yang menyerang hati dan bisa menyebabkan penyakit hati kronis.

Di Indonesia sendiri masih bisa dibilang banyak orang yang tidak familiar atau abai dengan penyakit Hepatitis ini. Karena, penyakit Hepatitis B dan C ini pada saat awal terkena itu justru tidak memiliki gejala, jadi penyakit ini baru bisa diagnosis dengan pemeriksaan darah dan biasanya datang sudah terlambat.

Jika penyakit Hepatitis B dan C ini sudah menyebabkan penyakit hati kronis itu baru akan terlihat gejalanya seperti, mata pasien menjadi kuning, perut buncit, hingga muntah darah.

Dapat disimpulkan bahwa, jika penyakit ini sudah berat dan terasa, seorang pasien biasanya baru memeriksakan diri dan biasnya penyakit ini sudah cukup lanjut atau terlambat.

Jadi memang banyak pasien yang terlambat karena pada awal penyakit ini datang, gejalanya tidak terlihat dan pasien cenderung merasa sehat, padahal sebenarnya ia sudah mengidap penyakit hepatitis B atau C.

Orang yang memiliki keluarga terkena Hepatitis diharapkan untuk mengecek kesehatannya sebelum terlambat. Bukan hanya mereka yang mempunya keluarga yang terserang Hepatitis B, tapi juga mereka yang memiliki pekerjaan dengan resiko Hepatitis yang tinggi seperti, perawat, dokter, tentara ataupun tenaga lab yang memiliki kontak dengan darah.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Nada Inditya Lifa | foto katalogibu.com]

Baca juga:
Menjelajah keunikan kota layar, Auckland
5 fakta paling menarik tentang Stonehenge
70 Ferrari dari seluruh dunia berparade di Italia

The post Mengetahui lebih dalam mengenai Hepatitis B dan Hepatitis C appeared first on 103.8 FM Brava Radio.