Menjelang seri Grand Prix Australia, pebalap Ducati seperti Francesco “Pecco” Bagnaia, Jack Miller serta Enea Bastianini menjadi pesaing utama dari Quartararo yang berada di puncak klasemen sementara. Ducati hanya bersaing dengan satu pebalap Yamaha dan rider Aprilia yaitu Aleix Espargaro dalam perebutan gelar tahun ini.

Pebalap yang meraih enam gelar juara dunia, Marc Marquez meyakini bahwa dominasi Ducati di MotoGP 2022 bisa dimanfaatkan dengan baik. Dirinya menyebut bahwa perebutan gelar juara tahun ini menjadi Ducati Cup Brava Listeners.

“Ini adalah ‘Ducati ‘Cup di depan berkali-kali sehingga mereka harus mengambil keuntungan dari ini” kata Marquez mmengutip dari motosport.com Rabu, (12/10/22).

Mengingat ‘aksi’ Johann Zarco yang tidak menyalip Bagnaia di Buriram, padahal pilot Pramac Racing itu punya kecepatan lebih, memunculkan dugaan bahwa skuad Borgo Panigale bakal menerapkan ‘factory order’ lagi di Phillip Island. Marquez merespon bahwa hal itu normal dilakukan oleh Ducati.

“Itu normal (bahwa Ducati akan melakukan factory order). Ducati belum memenangi kejuaraan dunia (pembalap) sejak 2007, dan itu normal.” Tambah Marquez.

Dari ketiga pengendara Desmosedici GP yang berpeluang secara matematis, tidak sedikit pihak yang menilai, Ducati harus memprioritaskan Francesco Bagnaia termasuk Marc Marquez sendiri. Itu lantaran Pecco telah berhasil memangkas ketertinggalan dari 91 poin menjadi dua poin saja di belakang rival utamanya, Fabio Quartararo.

Baca Juga: Kenali Bahaya Mengonsumsi Fast Food Secara Berlebih

Siapa kandidat favorit juara dari Brava Listeners?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Dominasi Ducati di MotoGP 2022, Marquez Sebut Jadi Ducati Cup appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Menurut Espargaro, situasi di Ducati sedang keos. Dirinya mengatakan bahwa bukan tidak mungkin jika situasinya akan berubah di sisa balapan. Hal ini karena tiga rider Ducati juga berpeluang meraih gelar juara seperti Francesco Bagnaia, Enea bastianini, dan Jack Miller.

“Lebih banyak kekacauan di Ducati karena tiga pembalap bisa memenangkan gelar. Ini akan mudah bagi mereka untuk mengelolanya, saya berharap di masa depan Aprilia dapat memiliki tiga motor yang dapat memenangkan gelar, tetapi akan sulit bagi mereka (untuk memenangkan gelar) dan Fabio masih orangnya untuk dikalahkan,” kata Espargaro.

Meskipun tidka mendapatkan hasil maksimal di beberapa balapan terakhir, perebutan gelar juara dunia MotoGP masih terbuka lebar. Malaysia, Australia, dan Valencia akan menjadi tuan rumah dalam laga tersisa, yang artinya terdapat 75 poin maksimal yang bisa dipetik.

Kini Aleix Espargaro hanya selisih 20 poin dari Fabio Quartararo. Sedangkan Pecco Bagnaia cuma berjarak 2 poin. Aleix Espargaro memiliki keuntungan, sebab nasib buruk yang menimpanya dalam dua race terakhir tidak bikin jarak poin terlampau jauh.

Dalam MotoGP Jepang Espargaro finis di luar zona poin, Quartararo mengalami crash. Selanjutnya MotoGP Thailand, Aleix menyelesaikan balapan di tempat ke-11, namun Quartararo finis di posisi 16. Espargaro berpendapat bahwa apa yang dialaminya di MotoGP Thailand merupakan tanda-tanda semesta mendukungnya bisa menjadi juara dunia.

Baca Juga: CIA Gelontorkan Dana Untuk Teknologi Pembangkit Kematian

Sebagai informasi peringkat lima besar MotoGP 2022 ialah:

1. F. Quartararo (Yamaha) 219 poin
2. F. Bagnaia (Ducati) 217 poin
3. A. Espargaro (Aprilia) 199 poin
4. E. Bastianini (Ducati) 180 poin
5. J.Miller (Ducati) 179 poin

Menurut Brava Listeners, kira-kira siapa yang akan meraih gelar juara MotoGP 2022?

View this post on Instagram

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Aleix Espargaro Sebut Ducati Sedang Tidak Baik-Baik Saja appeared first on 103.8 FM Brava Radio.