1. Menetapkan Batasan yang Jelas

Penting untuk menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hindari mengecek email atau menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja. Luangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai.

Baca Juga: Elon Musk Berencana Bawa 1 Juta Orang ke Mars

2. Menjaga Pola Makan Sehat

Makan makanan bergizi dan seimbang dapat membantu meningkatkan mood dan energi. Hindari makanan olahan dan fast food yang dapat menyebabkan kelelahan dan stres.

3. Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Pastikan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.

4. Olahraga Teratur

Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Lakukan aktivitas fisik yang Anda sukai, seperti berjalan kaki, berlari, atau yoga.

5. Melakukan Kegiatan yang Menyenangkan

Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang Anda sukai, seperti membaca buku, menonton film, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.

6. Berbicara dengan Orang Lain

Jika Anda merasa stres atau cemas, jangan ragu untuk berbicara dengan orang lain, seperti teman, keluarga, atau terapis.

7. Mencari Bantuan Profesional

Jika Anda mengalami gejala depresi atau kecemasan yang parah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Stres dan kecemasan yang berkepanjangan dapat membawa dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, seperti:

• Kelelahan
• Insomnia
• Sakit kepala
• Depresi
• Kecemasan
• Penurunan daya tahan tubuh

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

The post Tips Jitu Menjaga Kesehatan Mental Saat Bekerja appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Berpuasa tidak hanya menahan lapas dan haus semata. Lebih jauh dari itu, ibadah puasa juga baik untuk kesehatan tubuh.

Sudah banyak penelitian yang mengungkap mengenai manfaat berpuasa bagi kesehatan. Selain kesehatan tubuh, puasa juga mampu meningkatkan kekuatan mental.

Dilansir dari Healthline dan WebMD, berikut beberapa manfaat puasa untuk kesehatan mental dan fisik.

Mengontrol Kadar Gula Darah

Berdasarkan penelitian membuktikan puasa dapat menurunkan risiko diabetes dengan mampu mengontrol gula darah. Ketika sedang berpuasa tubuh akan menurunkan resistensi insulin sehingga glukosa bisa mengalir melalui aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efektif.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Berpuasa dapat mengurangi tekanan darah, trigliserida atau lemak di dalam darah, kolesterol total, dan kolesterol jahat atau LDL. Hal ini akan semakin membuat jantung terjaga dan semakin sehat.

Baca Juga: Tompi Rilis Ulang Lagu Religi ‘Ada Anak Bertanya pada Bapaknya’

Meningkatkan Kekuatan Mental

Baru-baru ini Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Bagus Riyono mengungkapkan, berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri. Dengan berpuasa, dapat melatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya.

“Dengan adanya jeda, tidak impulsif maka akan terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri,” ujar Bagus seperti dikutip dari laman UGM.

Meningkatkan Fungsi Otak & Mencegah Alzheimer

Dalam beberapa penelitian yang melibatkan binatang, ternyata berpuasa dapat meningkatkan fungsi dan struktur otak. Selain itu, berpuasa dapat mengurangi inflamasi sehingga bisa menurunkan risiko terkena penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Apakah artikel ini cukup informatif?

• Ya
• Tidak

Submit

The post Selain Baik Bagi Tubuh, Puasa Ternyata Bermanfaat Bagi Mental appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Minggu, 9 Oktober 2022, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang. Situasi tersebut memungkinkan seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar

Dengan demikian, seseorang dengan kesehatan mental yang baik, dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup. Selain itu dapat menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Kali ini World Health Organization atau WHO memberikan tips mengenai cara menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini Brava Listeners!

1. Menjaga kesehatan fisik

Cara pertama ialah dengan menjaga kesehatan fisik, Anda dianjurkan untuk beraktivitas selama 30 menit setiap hari, baik itu berlari, berjalan, yoga, menari, bersepeda, atau bahkan berkebun. Selain itu usahakan untuk makan makanan yang seimbang dan sehat.

2. Curhat kepada orang yang dipercaya

Curhat atau berbicara dengan orang yang Anda percaya ternyaa bisa menjaga kesehatan mental. Pasalnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Anda bisa curhat kepada teman, anggota keluarga, atau kolega yang bisa dipercaya.

3. Lakukan aktivitas yang disukai

Cobalah untuk terus melakukan kegiatan yang menurut Anda bermakna dan menyenangkan, seperti melakakukan hobi. Memiliki rutinitas yang teratur dengan aktivitas yang membuat Anda merasa bahagia akan membantu menjaga kesehatan mental.

4. Jauhi zat berbahaya

Hindari penggunaan zat berbahaya seperti obat-obatan, kava, alkohol, atau tembakau untuk mengatasi tekanan mental yang Anda rasakan. Hal ini karena berbagai zat berbahaya  justru akan membuat tubuh merasa lebih buruk dalam jangka panjang.

5. Luangkan waktu 2 menit

Anda bisa meluangkan waktu 2 menit untuk tarik napas dalam-dalam tiga kali dan tanyakan pada diri sendiri. Apa lima hal yang bisa saya lihat? Apa empat hal yang dapat saya dengar? Hirup udara dan apa yang bisa saya cium? Bagaimana rasanya menyentuh lutut saya atau sesuatu yang lain yang bisa saya jangkau?

Semoga bermanfaat Brava Listeners!

Baca Juga: Mengenal Max Verstappen, Sang Juara Dunia F1 2022

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Ini Dia 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Dari WHO appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Saat ini di internet pengetahuan mengenai kesehatan mental yang sudah beredar luas, membuat banyak orang pun melakukan self-diagnosis atau mengidentifikasi kondisi kesehatan diri sendiri. Apalagi di sosial media sudah banyak yang seolah-olah sudah mengira penyakit kesehatan yang dialaminya.

Mendiagnosa sendiri kesehatan mental yang dialami berdasarkan asumsi pribadi adalah hal yang tidak dibenarkan. Perlu adanya ahli di bidang kesehatan mental yang lebih mengerti mengenai masalah mereka.

Resiko buruk pun akan didapatkan oleh orang yang melakukan self-diagnosis terhadap kesehatan mentalnya. Simak ulasannya berdasarkan rangkuman dari laman Mental Help dan Rasmussen College.

Salah Diagnosis

Banyaknya informasi yang beredar di internet, tidak bisa semua bisa diterima mentah-mentah. Begitupun tentang informasi mengenai kesehatan mental. Saling mengaitkan antara penyakit mental satu dengan apa yang dialami, bukanlah hal yang sepatutnya dilakukan.

Salah dalam hal mendiagnosis malah akan semakin menimbulkan masalah. Sebagai contoh, orang yang mendiagnosis diri sendiri mengira memiliki masalah kecemasan padahal ia mengalam aritmia jantung. Dikarenakan kedua masalah tersebut memiliki gejala yang hampir sama.

Pengobatan yang dilakukan dalam menyembuhkan penyakit mental tersebut pun juga akan salah apabila sedari awal sudah salah dalam mendiagnosa.

Perawatan Yang Salah

Terdapat langkah-langkah pengobatan dalam setiap penyakit kesehatan terntu. Antara permasalahan penyakit kesehatan yang satu dengan yang lain berbeda dalam penanganannya. Bayangkan, akibat mendiagnosa penyakit mental yang dialami, cara perawatan pun juga ikut salah yang justru akan semakin berdampak buruk bagi kesehatan.

Contoh sederhannya adalah apabila ada pasein yang mengidap penyakit batuk. Namun, dikarenakan salah dalam mendiagnosa akhirnya ia justru membeli obat sakit perut.

Stress Berlebihan

Informasi yang ditelan mentah-mentah tanpa ditelusuri terlebih dahulu sumbernya, juga akan menimbulkan stress berlebihan terhadap orang yang self-diagnosis. Sebagai contoh, orang yang hanya melihat informasi mengenai skenario terburuk yang akan dialami tanpa menemukan solusi yang pasti dalam menyembuhkannya.

Hal ini tentunya membuat diri sendiri menjadi bingung serta mengalami kekhawatiran mengenai dampak dari penyakit yang dialaminya. Biasanya, hal tersebut pun berujung pada curhatan di sosial media yang justru tidak ada solusi.

Menganggap Remeh Kesehatan

Meskipun saat ini sudah banyak yang peduli mengenai kesehatan mental, namun banyak juga yang masih menganggap remeh terkait hal ini. Mendiagnosa penyakit mentalnya serta menganggap hal ini dapat disembuhkan dengan sendirinya tanpa harus ke dokter pun bisa memperburuk keadaan.

Apalagi jika penyakit mental yang dialami semakin parah dan justru salah dalam menceritakan masalah kepada yang bukan ahli atau justru ke teman-temannya.

Jalan terbaik untuk tidak menebak-nebak mengenai penyakit mental yang dialami adalah dengan pergi ke ahli kesehatan mental. Hal ini akan membuat kamu terhindar dari yang namanya salah mendiagnosis, menghindari resiko perawatan yang salah serta lebih bisa mengontrol diri.

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Ini Dampak Buruk Dari Mendiagnosa Sendiri Kesehatan Mental appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Hal ini diperlukan perhatian serius untuk menindak lanjuti terkait masalah kesehatan mental. Terutama mengenai tanda-tanda bahwa kita sedang mengalami kondisi kelelahan mental.

Berikut kenali tanda-tanda bahwa Anda sedang berada dalam kondisi mental yang tidak stabil.

Gampang Marah

Orang yang mengalami kelelahan mental cenderung lebih perasa. Misalkan, jika kesalahan-kesalahan kecil terjadi di sekitar, dengan mudahnya orang tersebut menjadi gampang jengkel atau marah.

Lebih Sering Cemas

Level stress tiba-tiba meningkat daripada biasanya dalam melakukan segala hal. Bahkan, untuk hal yang kecil saja dapat menyebabkan hal tersebut menjadi besar apabila sudah mengalami kelelahan mental.

Bermasalah Dengan Jam Tidur

Apabila Anda sering begadang atau tidak bisa tidur, kemungkinan mental Anda sedang mengalami keletihan. Hal itu dikarenakan ketika sedang beristirahat, pikiran cemas masih bekerja.

Sering Pusing dan Mual

Salah satu tanda dari kelelahan mental ialah tiba-tiba merasa pusing atau mual. Kelalahan fisik disertai dengan kelelahan dalam berpikir dapat menyebabkan kondisi pusing secara emosional.

Mati Rasa

Apakah Anda pernah merasakan kehilangan rasa, seperti tidak merasa sedih atau bahagia pun tidak? Lelah yang menumpuk membuat seakan mati rasa.

Beristirahatlah sejenak dari rutinitas yang membuat Anda mempunyai banyak pikiran. Atau dengan hal sederhana, dengan menarik nafas secara perlahan dan tiupkan energi positif setelahnya.

Baca Juga : Pilihan Outfit Untuk Hadiri Berbagai Acara di Akhir Pekan

Petanda-petanda bahwa Anda mengalami kelelahan mental mengingatkan diri ini bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Beberapa solusi bisa dilakukan seperti mendatangi psikiater atau lakukan hal positif diluar dari keseharian yang biasa Anda lakukan. Hal yang perlu ditekankan ketika sedang berada dalam kondisi mental yang tertekan adalah menyadari dengan sepenuhnya bahwa kita tidak sendiri.

The post Waspada! Kenali Tanda-Tanda Kelelahan Secara Mental appeared first on 103.8 FM Brava Radio.