Sebelumnya Luis Milla sempat melatih timnas Indonesia pada 2017-2018. Setelah itu ia belum melatih klub atau tim nasional lainnya. Di bawah arahan mantan pelatih timnas U-21 Spanyol itu, prestasi terbaiknya adalah meraih peringkat ketiga.

Kala itu Luis Milla belum bisa meloloskan timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia U-23 2018 karena pasukan Garuda Muda gagal di babak kualifikasi pada Juli 2017. Namun, pada Sea Games 2017 cabak sepak bola putra, tim asuhan Luis Milla jadi peringkat ketiga atau meraih medali perunggu.

Sementara di Asian Games 2018, timnas U-23 Indonesia gugur di babak 16 besar setelah mampu menjuarai Grup A. Mantan pemain Real Madrid itu juga pernah melatih klub seperti Real Zaragoza, CD Lugo, dan Al-Jazira sebelum akhirnya kemaltih Persib Bandung.

Luis Milla bisa dikatakan sebagai salah satu bintang sepak bola Spanyol yang melegenda. Dirinya sukses membawa Barcelona juara La Liga (1984-1985), Copa del Rey (19891989), dan Piala Winners Eropa (1988-1989). Bersama Real Madrid Milla juga menghantarkan timnya menjuarai La Liga 1(1994-1995, 1996-1997), Copa del Rey (1992-1993) dan Supercopa de Espana pada tahun 1993.

Namun sayangnya, Luis Milla belum bisa mendapatkan trofi Liga Champions saat bersama Valencia yang dua kali masuk final pada tahun 1999-2000 dan 2000-2001. Meski begitu, Luis Milla pernah menangaini timnas U21 Spanyol dan menjuarai Piala Eropa U21 di tahun 2011.

Baca Juga: Bali Dinobatkan Sebagai Destinasi Liburan Paling Bahagia di Dunia Tahun 2022

View this post on Instagram

A post shared by PERSIB (@persib)

Sebagai informasi, Luis Milla masih belum memimpin latihan terakhir jelang Persib Bandung vs Bali United di Liga 1 2022/2023. Skuad Persib menjalani latihan resmi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (22/8). Latihan dimulai pukul 08.30 WIB dan dipimpin caretaker Budiman Yunus.

Bagaimana Tanggapan Anda Brava Listeners?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Melihat Sosok Legenda Bola Luis Milla yang Kini Melatih Persib appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Luis Milla, namanya kian ramai dielu-elukan para pencinta sepakbola di Indonesia. Pria dengan nama lengkap Luis Milla Aspas ini, menerima tawaran PSSI untuk melatih tim nasional seoakbola Indonesia. Lahir di Teruel, Aragon, Spanyol, dia memulai karier sebagai pemain bola Barcelona, sebelum akhirnya pensiun dan mulai melatih tim sepakbola Getafe CF tahun 2007-2008.

Luis Milla punya banyak prestasi yang bisa dibanggakan, sekaligus menjadi modal kepelatihan ideal bagi tim sepakbola Indonesia. Nah, apa saja kelebihan Luis Milla sebagai pelatih sepakbola? Lantas apa pula kelebihan Luis Milla sebagai pemain sepakbola?

Kelebihan pertama Luis Milla adalah karier sebagai pemain sepakbola klub Barcelona. Bermain di klub sebesar Barcelona tentu tidak mudah.

Barca sebutan untuk Barcelona, tentu mencari pemain yang tidak hanya punya talenta besar, namun juga bisa bekerja sama dalam tim. Luis Milla dipromosikan ke tim inti Barcelona pada tahun 1988, di bawah kepemimpinan Johan Cryuff.

Kelebihan kedua Luis Milla. Terlibat sebagai tim inti Barcelona, Milla menerima ilmu tiki-taka, dan total football milik Cruyff yang terkenal. Pengalaman ini juga bisa dimanfaatkan secara maksimal saat melatih tim sepakbola Indonesia.

Cidera dan perseteruannya dengan manajemen Barca membuatnya tersingkir dari tim asal Catalan. Dia kemudian dipinang oleh Real Madrid, rival bebuyutan Barcelona. Inilah kelebihan ketiga dari Luis Milla.

Tidak banyak pemain yang bisa berkarir di Barcelona, namun kemudian mendapatkan kesempatan bermain dengan Real Madrid, rival abadi Barca di La Liga, Spanyol. Hanya pemain berkemampuan hebat saja yang bisa melakukannya. Sebut saja Luis Figo, mantan gelandang serang Barca dan Madrid.

Di Real Madrid, Luis Milla mempersembahkan dua gelar juara liga dan satu gelar Copa del Rey. Kemampuan mempersembahkan gelar juara adalah kelebihan Luis Milla yang keempat. Luis Milla pensiun tahun 2001 setelah empat tahun membela Valencia.

Kelebihan Luis Milla yang kelima adalah dipercaya menjadi kapten tim nasional Spanyol sebanyak tiga kali. Pertama saat malawan Hungaria pada babak kualifikasi Piala Dunia 1990. Pria berusia 50 tahun ini membela tim nasional Spanyol pada periode 1989-1990.

Karier kepelatihan profesional Luis Milla di mulai tahun 2007-2008. Kala itu dia membantu Michael Laudrup melatih Getafe CF. Kemudian dia berhasil terpilih sebagai pelatih tim nasional Spanyol di bawah usia 19 tahun. Itulah kelebihan keenam Luis Milla. Kelebihan ketujuh Luis Milla, adalah saat dia terpilih kembali menjadi pelatih tim sepakbola Spanyol di bawah umur 21 tahun, walaupun dia tidak bisa mempersembahkan gelar juara untuk tim nasional Spanyol di bawah usia 19 tahun.

TEKS: REZA ERLANGGA

FOTO: TWITTER
Source: Esquire

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

Baca juga:
3 Restoran dengan sky view terbaik di Jakarta
Kanker merupakan ladang bisnis?
7 Makanan keberuntungan untuk Hari Imlek

The post 7 Kelebihan Luis Milla pelatih tim sepakbola Indonesia appeared first on 103.8 FM Brava Radio.