Dalam pernyataan media sosialnya baru-baru ini, Musk membagikan rencana untuk memindahkan jutaan orang ke Planet Merah. Meski tidak memberikan garis waktu yang detail, dia mengisyaratkan adanya target membangun ekosistem mandiri di Mars yang dapat bertahan hidup tanpa dukungan rutin dari Bumi.

Baca Juga: Melihat Laut yang Indah, Inilah 5 Pantai Terbaik di Dunia

Visi Elon Musk untuk membangun koloni di Mars bukanlah hal baru, tapi tentunya akan menghadapi banyak tantangan. Mars adalah planet yang tidak ramah dengan lingkungan yang keras, suhu ekstrem, dan atmosfer tipis yang tidak mendukung kehidupan manusia.

Membawa satu juta orang ke sana akan membutuhkan infrastruktur yang luas, termasuk perumahan, sistem pendukung kehidupan, dan sumber makanan berkelanjutan.

Namun, Musk dan timnya di SpaceX telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan roket Starship yang dapat digunakan kembali secara penuh. Dianggap sebagai kendaraan andalan untuk misi masa depan manusia ke luar angkasa, Starship dirancang untuk mengangkut kargo dan penumpang dalam jumlah besar ke tujuan jarak jauh, termasuk bulan dan Mars.

Musk percaya bahwa Starship adalah kunci dalam mewujudkan rencananya membangun pemukiman di Mars. Roket yang canggih ini akan menurunkan biaya perjalanan luar angkasa secara signifikan, menjadikannya pilihan yang lebih layak untuk memindahkan banyak orang ke Mars

Rencana ambisius Elon Musk untuk membangun koloni di Mars tentunya akan memicu perdebatan. Beberapa mengkritik gagasan tersebut terlalu fantastis dan percaya bahwa sumber daya dapat dialokasikan lebih baik untuk mengatasi masalah yang lebih mendesak di Bumi. Namun, pihak lain berpendapat, ekspansi umat manusia ke luar angkasa sangat penting untuk kelangsungan jangka panjang ras manusia.

Terlepas dari perdebatan tersebut, visi Elon Musk yang tidak kenal takut terus mendorong batas-batas kemungkinan. Apakah rencananya untuk mengkolonisasi Mars akan membuahkan hasil masih harus dilihat, namun upayanya yang gigih untuk menjadikan umat manusia sebagai spesies multiplanet pastinya akan mengukir sejarah.

The post Elon Musk Berencana Bawa 1 Juta Orang ke Mars appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Wahana Mars Reconnaisance Orbiter (MRO) milik NASA berhasil mengabadikan gambar beruang raksasa di Mars, jika dilihat dari atas. Dari tampilan terlihat susunan bebatuan yang membentuk wajah beruang dengan kepalat bulat, hidung serta mulut.

Penampilan ini kemudian dijelaskan oleh  University of Arizona yang mengoperasikan kamera HiRise (High Resolution Imaging Experiment) di MRO.

Baca Juga: Apple Store Akan Buka Untuk Pertama Kalinya di Malaysia

Hidung serta mulut beruang ternyata terbuntuk dari struktur yang runtuh. Sementara kedua mata itu adalah kawah. Sedangkan lingkaran dari wajah yang mirip beruang ini merupakan pola patahan.

“Pola rekahan melingkar mungkin disebabkan oleh pengendapan deposit di atas kawah tabrakan yang terkubur,” kata University of Arizona dalam blog HiRise Picture of the Day.

“Mungkin hidungnya adalah lubang vulkanik atau lumpur dan depositnya bisa berupa lava atau aliran lumpur?” sambungnya.

Gambar yang menyerupai bentuk wajah beruang ini diambil dengan kamera HiRise pada 12 Desember 2021. Foto tersebut diambil dari ketinggian 251 km.

The post Foto Wajah Beruang Raksasa di Mars Tertangkap oleh NASA appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

NASA sudah membuka lowongan tersebut pada Jumat (6/8/2021), untuk empat orang relawan yang bersedia. Misi pertama NASA ini akan dimulai pada musim gugur tahun 2022 mendatang.

“Kami ingin memahami bagaimana kerja manusia di dalamnya, kami melihat situasi Mars yang realistis,” kata ilmuwan utama, Grace Douglas.

Dilansir dari laman News Sky, bahwa nantinya para relawan ini akan ditempatkan di Mars Dune Alpha, habitat Mars berbasis di Johnson Space Center di Houston, Texas. Terdapat tempat yang memiliki luas 1.700 meter persegi dibuat oleh printer 3D. Mereka juga akan diberikan makanan luar angkasa siap saji.

Namun begitu, ada persyaratan bagi relawan yang berminat untuk menjadi bagian dari misi eksplorasi Mars ini. Pertama, relawan harus memiliki gelar master dalam bidang sains, teknik, matematika atau bisa juga yang berpengalaman sebagai pilot.

Kedua, hanya warga Amerika yang diperbolehkan menjadi sukarelawan. Terakhir, orang yang memiliki kemampuan fisik yang baik dan berkisar usia antara 30-55 tahun.

Baca Juga : Honda Rilis Aksesoris Bagi Pecinta Anjing Bernama “Honda Dog”

Dikatakan oleh Astronot Kanada Chris Hadfield bahwa persyaratan tersebut merujuk kepada relawan yang memiliki kedekatan dengan astronot. Hal ini demi kelancaran pengujian terhadap misi ke Mars ini.

Penulis : Rifqi Fadhillah

The post NASA Cari Relawan Yang Bersedia Tinggal Di Mars Selama 1 Tahun appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Robot ini diberi nama Perseverance, yang merupakan robot penjelajah NASA di planet Mars. Robot tersebut mampu membuat oksigen dari dari karbondioksida yang ada di Mars.

Seperti diketahui, planet Mars mempunyai kadar oksigen yang sangat sedikit, sehingga membuat manusia tidak akan mampu dapat menghirup oksigen untuk bernafas di planet tersebut. Mars hanya memiliki oksigen 0,13%, sementara untuk karbondioksida memiliki kadar 96%.

Hal ini pun dimanfaatkan oleh NASA untuk membuat oksigen dari karbondioksida yang melimpah di Mras. Proses pembuatan oksigen ini dilakukan oleh alat yang bernama Moxie, yang berbentuk seperti pemanggang roti.

Alat Moxie melekat pada Perseverance serta mampu menciptakan oksigen seberat lima gram. Meski begitu, oksigen dari Moxie ini kurang cukup untuk kebutuhan para astronaut di Mars yang membutuhkan oksigen.

Baca Juga : Ilmuwan Berhasil Membuat Cat Dingin Super Putih, Alternatif Pengganti AC

Lewat oksigen dari Moxie, para astronaut hanya mampu menghirup oksigen selama kurang lebih 10 menit.

NASA pun saat ini sedang merancang Moxie dengan ukuran lebih besar agar dapat menampung lebih banyak oksigen yang diciptakan. Ditargetkan Moxie dapat menciptakan oksigen seberat 10 gram agar dapat bertahan selama satu jam di Mars.

“Moxie bukan hanya instrumen pertama untuk memproduksi oksigen di planet lain,” kata Trudy Kortes, direktur urusan pembuktian teknologi di Direktorat Misi Teknologi Antariksa NASA dilansir dari BBC.

“Tapi Moxie juga teknologi pertama yang akan menyokong astronaut pada misi ruang angkasa masa depan untuk bertahan hidup memanfaatkan elemen lingkungan setempat, yang dikenal dengan pemanfaatan sumber daya in-situ,”

“Moxie mengambil lapisan tak terlebur di Mars, sebuah zat yang Anda temukan di tanah, lalu mengolahnya menjadi struktur besar atau mengambil karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.”

“Proses ini memungkinkan kita mengubah bahan yang melimpah ini menjadi benda-benda yang bisa digunakan seperti propelan, udara untuk bernapas, atau mencampurnya dengan hidrogen untuk menjadi air,” tambahnya.

The post Robot Milik Nasa Ciptakan Oksigen Di Planet Mars appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Sebelumnya, telah ditemukan oleh para ilmuwan pola-pola aneh di permukaan Mars yang bentuknya seperti laba-laba. Dua puluh tahun sudah penelitian ini dilakukan mengenai misteri dibalik pola laba-laba di Mars. Hal ini membingungkan, pasalnya bentuk tersebut tidak menyerupai sesuatu apapun di Bumi.

Namun, akhirnya misteri ini terungkap setelah dilakukannya sebuah studi yang berhasil menciptakan pola laba-laba kecil seperti Mars di laboratorium.

Dilansir Live Science, digunakannya eksperimen dengan lempengan es karbon dioksida atau disebut juga es kering oleh para ilmuwan dan membuat simulasi layaknya atmosfer di Mars. Ketika es kering melakukan kontak dengan lapisan sedimen mirip Mars yang jauh lebih hangat, sebagian es langsung berubah dari padat menjadi gas (proses yang disebut sublimasi), membentuk retakan mirip laba-laba karena gas yang keluar mendorong es.

“Penelitian ini menyajikan serangkaian bukti empiris pertama untuk proses permukaan yang diperkirakan mengubah lanskap kutub di Mars,” kata penulis utama studi Lauren McKeown, ilmuwan planet di Universitas Terbuka di Inggris, dalam sebuah pernyataan.

“Eksperimen menunjukkan secara langsung bahwa pola laba-laba yang kita amati di Mars dari orbit dapat diukir dengan konversi langsung es kering dari padat menjadi gas.”

Baca Juga : Fitur “Hey Google” Hadir Di Mobil Fiat Terbaru

Hasil ini menunjukkan bahwa pola tersebut bukanlah berasal dari laba-laba asli. Laba-laba ini disebut sebagai araneiform oleh para ilmuwan. Bentuknya hitam dan ada cabang-cabang di sekitarnya. Hal ini berada di dekat kutub selatan Mars, terjadi karena dipengaruhi oleh kondisi musiman planet Mars.

The post Terungkap! Ditemukan Misteri Pola Laba-Laba Raksasa Di Mars appeared first on 103.8 FM Brava Radio.