NASA ingin mewujudkan angan manusia tinggal di Bulan. Langkah awal NASA mewujudkan itu dengan memberikan kontrak senilai hampir US$60 juta kepada perusahaan teknologi konstruksi bernama ICON.

Perusahaan itu akan membantu NASA membangun rumah yang layak huni di Bulan yang tidak hanya untuk astronaut, tapi juga warga sipil.

Melansir dari Mashable, rencana untuk struktur tersebut masih dalam tahap awal. Menariknya dalam sebuah laporan mengungkapkan bahwa struktur tersebut akan dibangun dengan cara 3D printing, menggunakan printer raksasa yang diluncurkan ke Bulan.

Proyek ini disebut akan menggunakan beton Bulan yang terbuat dari bebatuan, mineral, dan debu Bulan untuk membuat lapisan-lapisan yang pada akhirnya akan membentuk rumah

NASA juga melakukan konsultasi bersama universitas dan perusahaan swasta lainnya untuk menyediakan perlengkapan seperti pintu, jendela, ubin, furnitur, dan komponen serupa lainnya untuk rumah.

Sebagai informasi, ICON telah membangun bangunan menggunakan pencetakan 3D melalui sistem Vulcan, yang menggunakan filamen yang terbuat dari semen, pasir, dan air untuk membuat komponen struktural secara terpisah.

Baca Juga: Sektor Wisata Dunia Akan Terapkan Personal Carbon Allowances

Komponen-komponen itu seperti dinding dan atap, kemudian disatukan di kemudian hari. Sampai saat ini sistem tersebut mampu menghasilkan struktur hanya dalam waktu 48 jam.

Bagaimana tanggapan Anda terkait proyek ambisius dari NASA ini, Brava Listeners?

The post Proyek Ambisius NASA Bangun Rumah di Bulan Pada Tahun 2040 appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Wahana Mars Reconnaisance Orbiter (MRO) milik NASA berhasil mengabadikan gambar beruang raksasa di Mars, jika dilihat dari atas. Dari tampilan terlihat susunan bebatuan yang membentuk wajah beruang dengan kepalat bulat, hidung serta mulut.

Penampilan ini kemudian dijelaskan oleh  University of Arizona yang mengoperasikan kamera HiRise (High Resolution Imaging Experiment) di MRO.

Baca Juga: Apple Store Akan Buka Untuk Pertama Kalinya di Malaysia

Hidung serta mulut beruang ternyata terbuntuk dari struktur yang runtuh. Sementara kedua mata itu adalah kawah. Sedangkan lingkaran dari wajah yang mirip beruang ini merupakan pola patahan.

“Pola rekahan melingkar mungkin disebabkan oleh pengendapan deposit di atas kawah tabrakan yang terkubur,” kata University of Arizona dalam blog HiRise Picture of the Day.

“Mungkin hidungnya adalah lubang vulkanik atau lumpur dan depositnya bisa berupa lava atau aliran lumpur?” sambungnya.

Gambar yang menyerupai bentuk wajah beruang ini diambil dengan kamera HiRise pada 12 Desember 2021. Foto tersebut diambil dari ketinggian 251 km.

The post Foto Wajah Beruang Raksasa di Mars Tertangkap oleh NASA appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Administrator NASA Bill Nelson mengasumsikan bahwa Tiongkok dapat mengklaim sumber daya Bulan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai menurutnya, jika Tiongkok pergi ke Bulan dengan alasan ingin melakukan penelitian ilmiah.

“Itu fakta: kita sedang dalam perlombaan luar angkasa,” ucap Administrator NASA Bill Nelson kepada Politico, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (4/1/2023).

“Dan benar bahwa kita sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan bukan tidak mungkin mereka berkata, ‘Menjauhlah, kami di sini, ini wilayah kami.” ucapnya.

Tiongkok sendiri baru saja membangun sebuah stasiun luar angkasa barunya bernama Tiangong. Akhir tahun lalu, Tiongkok juga meluncurkan astronaut Tiongkok) menuju stasiun luar angkasa Tiangong.

Mengenai persaingan luar angkasa yang ditakutkan oleh NASA, juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Washington, Liu Pengyu, mengatakan ingin membangun komunitas secara bersama untuk umat manusia di seluruh dunia di luar angkasa.

“Tiongkok selalu menganjurkan penggunaan luar angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa, dan bekerja aktif membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia di domain antariksa,” ujarnya.

Penulis: Rifqi Fadhillah 

The post NASA Khawatir Tiongkok Kuasai Sumber Daya Bulan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Fisikawan Theodore von Karman mendefinisikan atmosfer bumi berakhir dan antariksa dimulai di Garis Karmana. Space mencatat definisi Garis Karman berada 100 kilometer di atas permukaan bumi. Kira-kira ada bangunan apa saja yang bisa dilihat dari jarak tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Three Gorges Dam

NASA mengungkapkan bahwa bendungan yang terbentang di Sungai Yangtze China dapat terlihat dari luar angkasa. Tingginya mencapai 185 meter dengan panjang lebih dari 2 km, ungkap laporan France 24.

Bendungan itu merupakan fasilitas penghasil listrik terbesar dunia. Three Gorges Dam disebut sebagai bendungan pembangkit listrik tenaga air termahal yang pernah dibangun.

2. Bingham Canyon Mine

Selanjutnya ada lokasi tambang yang berada sekitar 32 km tenggara Salt Lake City. Tambang tersebut bukan hanya terlihat dari Garis Karman tanpa bantuan tapi bisa juga dari pesawat ulang alik NASA yang terbang antara 305-531 km di atas permukaan laut.

3. Palm Jumeirah Dubai

Hamparan pulau buatan Palm Jumeirah Dubai diklaim NASA bisa terlihat dari Garis Karman. Bahkan astronaut Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dapat melihat dengan jelas menggunakan lensa 800 mm.

4. Jalanan di Daerah Tandus

Tidak hanya bangunan, ada juga jalanandi daerah tandus. Hadfield mengatakan beberapa jalan raya dapat terlihat langsung dari antariksa. Khususnya yang melewati daerah tandus seperti gurun dan bergantung pada kondisi dan cahaya.

5. Piramida Giza

Mantan astronaut NASA dan komandan ISS, Leroy Chiao mengatakan bisa melihat piramida saat berada di orbit. Namun, Astronaut asal Inggris, Tim Peake mengatakan tidak bisa tetapi struktur masif bisa terlihat dengan jelas melalui lensa 800 mm.

Baca Juga: Tips Cara Meninggalkan Hewan Peliharaan di Rumah Saat Libur Nataru

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post 5 Tempat yang Bisa Dilihat Astronaut Dengan Mata Telanjang Dari Luar Atmosfer appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Perlu diketahui, pada 14 Oktober 1947, tim X-1 yang terdiri dari NASA, Angkatan Udara AS, serta Bell engineers telah melampau batasan kecepatan suara. Kini, inovator aeronautika bersama misi Quest NASA tengah bersiap untuk melampau kecepatan suara lagi.

Menariknya misis tersebut akan dilakukan dengan cara yang sangat berbeda. Pasalnya, tujuan misi ingin semua manusia suatu hari nanti dapat melakukan perjalanan melalui udara melebihi kecepatan suara secepat X-1.

“Penerbangan supersonik pertama itu adalah pencapaian yang luar biasa, dan sekarang Anda melihat seberapa jauh kami telah melangkah sejak saat itu. Apa yang kami lakukan sekarang adalah puncak dari begitu banyak pekerjaan mereka sebelumnya,” kata Catherine Bahm, insinyur penerbangan di Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong NASA di California, seperti dikutip situs NASA.

Melalui misi Quest, NASA berencana untuk mendemonstrasikan X-59 terbang lebih cepat daripada suara tanpa menghasilkan ledakan sonik keras. Suara ledakan inilah yang menyebabkan penerbangan supersonik sempat dilarang pada 1973.

Selain itu, Bahm selaku manajer proyek Demonstrasi Penerbangan Low Boom juga berencana menerbangkan X-59 ke beberapa komunitas untuk menyurvei bagaimana orang bereaksi terhadap suara “dentuman” yang dihasilkannya.

Tanggapan mereka nantinya akan dibagikan kepada regulator yang kemudian akan mempertimbangkan aturan baru untuk mencabut larangan terbang dengan kecepatan supersonik. Apabila larangan dicabut, hal itu akan menandai tonggak sejarah dalam dunia penerbangan dan berpotensi membuka era baru dalam perjalanan udara.

Baca Juga: Perebutan Men’s Pound-For-Pound, Dana White Isyaratkan Makhachev VS Volkanovski

Nantinya, penumpang maskapai mungkin naik jet supersonik agar bisa bepergian dalam waktu singkat meski jaraknya jauh. Menurut Brava Listeners, misi penerbangan supersonik dari NASA untuk umum bisa terwujud kah?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post NASA Bersiap Beri Pengalaman Terbang Melampaui Kecepatan Suara appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Misi pembersihan tersebut telah dilakukan pada bulan Mei 2022 lalu. Robot Nanoracks meluncur via Transporter 5 milik SpaceX untuk mengorbit ke luar angkasa lewat mekanisme rideshare rocket. Hal ini merupakan tujuan pemerintah AS dan perusahaan swasta untuk mencari solusi untuk membersihkan sampah di luar angkasa.

Dikutip Space, NASA, Kongres, dan Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat telah merilis kerangka kerja baru untuk menangani puing-puing luar angkasa dalam beberapa pekan terakhir. Mengingat puluhan ribu keping puing sampah mengambang di orbit mengancam satelit yang makin banyak diluncurkan ke orbit rendah Bumi.

Teknik yang didemonstrasikan pada misi Transporter-5 awal tahun ini disebut friction milling (penggilingan gesekan) dengan  menggunakan alat pemotong beroperasi pada rotasi tinggi per menit untuk melunakkan logam.

Sementara itu, Nanoracks di masa depan telah menargetkan pengembangan stasiun luar angkasa yang akan menjadi penampung barang-barang dari tahapan roket yang telah kedaluarsa. Misi pertama ini pun disebut sebagai Output Mars Demo-1, sekaligus menjadi yang pertama dari rangkaian demonstrasi pemotongan metal di luar angkasa.

Jika di Bumi kepingan hasil potongan sampah jatuh ke tanah karena adanya gravitasi, maka  Nanoracks sendiri bekerjasama dengan Maxar Technologies, untuk menampung potongan baja ke dalam pesawat Outpost.

Di sisi lain, Nanoracks memotong metal yang berada di upper stages roket karena tujuan jangka panjang. Perusahaan itu ingin dapat mengumpulkan kepingan-kepingan metal dari upper stages rocket untuk digabungkan sehingga bisa berguna.

Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Dari WHO

Sebagai informasi, Nanoracks dan Voyager telah bekerjasama dengan Lockheed Martin untuk mengembangkan stasiun luar angkasa komersial, yang disebut Starlab. NASA memilih keduanya untuk mengembangkan misi itu bawah program yang disebut Destination.

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Eksperimen Bersejarah Luar Angkasa, Robot Nanoracks Bisa Potong Baja appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Hasil tangkapan Teleskop James Webb dirilis oleh NASA pada Selasa malam 12 Juli 2022 pukul 21.30 WIB. Ditemukan ribuan galaksi dari wilayah diluar angkasa yang dikenal sebagai SMACS 0723 atau semesta terjauh.

“Gambar ini hanya meliputi kira-kira langit seukuran sebutir pasir yang digenggam sejauh lengan. Ini hanyalah sepotong bagian kecil dari alam semesta yang luas,” kata Administrator NASA Bill Nelson, dalam konferensi persnya di Gedung Putih.

Bill Nelson mengungkapkan bahwa potret tersebut telah mematahkan orang-orang terdahulu bahwa galaksi di alam semesta hanya satu. Kini, telah ada lebih dari miliaran galaksi serta miliaran bintang serta matahari yang tersebar di alam semesta.

“Ratusan tahun lalu, kita mengira hanya ada satu galaksi di alam semesta. Sekarang angkanya tidak terhingga, dan di galaksi kita saja, kita mempunyai miliaran bintang atau Matahari, dan terdapat juga miliaran galaksi dengan miliaran bintang dan Matahari,” jelas dia.

Potret penuh warna pertama oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb ini juga turut dikomentari oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

“Gambar-gambar ini akan mengingatkan dunia bahwa Amerika dapat melakukan hal-hal besar, dan mengingatkan rakyat Amerika terutama anak-anak bahwa tidak ada yang melebihi kapasitas kita,” kata Presiden Biden seperti dikutip dari situs resmi NASA.

“Kita bisa melihat kemungkinan yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Kita bisa pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi orang sebelumnya,” lanjut Biden.

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post NASA Bagikan Bukti Miliaran Galaksi di Alam Semesta appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Dilansir dari Science Focus, ide menggunakan lift dalam perjalanan ke luar angkasa ini sebelumnya diperkenalkan oleh fisikawan Soviet, Konstantin Eduardovich Tsiolkovsky pada tahun 1895. Seiring berjalannya waktu, seorang engineer Rusia Yuri Artsutanov mengembangkan ide tersebut  dalam artikelnya berjudul To the Universe by Electric Rail.

“Perjalanan ke alam semesta dengan bantuan roket, penumpang kendaraan itu harus menanggung ‘rantai gravitasi’, ‘akselerasi tinggi’ dan ‘mesin yang tegang’. Jadi, merancang lift yang sangat tinggi akan mengatasi ketidaknyamanan ini,” tulisnya.

Lift yang akan menghubungkan Bumi dengan luar angkasa ini terinspirasi oleh Menara Eiffel, di Paris, Prancis. Sama halnya seperti lift di gedung pencakar langit, nantinya perjalanan ke antariksa gak perlu lagi pakai roket, melainkan hanya tinggal naik lift.

Obayashi Corporation asal Jepang tahun 2014 lalu telah mengumumkan pembangunan lift ruang angkasa. Projek ini jika dihitung dalam manajemen logistik, untuk membuatnya dibutuhkan waktu hingga tahun 2050.

Lift ke luar angkasa ini akan dibangun dari “kabel karbon nanotube” dengan luas 96.000 km, pelabuhan darat terapung dengan diameter 400 m dan penyeimbang berbobot 12.500 ton dengan perkiraan biaya USD 9000 juta.

Ilmuwan dari Obayashi Corp yakin bahwa lift luar angkasa ini dapat menampung hingga 30 orang di dalam kabin yang digerakkan oleh motor listrik dengan kecepatan 200 km/jam selama delapan hari. Konsep yang dilakukannya ini menaikkan dan menurunkan beban berat dengan menggunakan investasi 100 kali lebih sedikit daripada meluncurkan roket.

NASA Beri Peringatan

Lembaga antariksa nasional AS, NASA sendiri telah memperingatkan mengenai ide pembuatan lift ke luar angkasa ini. NASA mengatakan bahwa keberadaan lift yang menghubungkan bumi dan luar angkasa ini harus berada di Samudra Pasifik tropis barat, untuk menjaga risiko bahaya terhadap lingkungan.

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Lift ke Luar Angkasa Segera Dibangun, NASA Beri Peringatan! appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Teka-teki mengenai tanda-tanda kehidupan di Planet Mars kembali menguak. Tim dari NASA Perseverance Mars telah menemukan tanda-tanda air dan kehidupan di Planet Mars.

Diawali ketikan penjelajah dari tim NASA Perseverance Mars yang mendarat di lantai Kawah Jezero, yang lebarnya 45 kilometer pada bulan Februari lalu. Ditunjuknya kawah tersebut sebagai tempat pendarat penjelajah dikarenakan ada petunjuk mengenai sebuah danau besar bersama dengan delta sungai di kawah Jezero sejak lama.

Profesor dari Massachusetts Institute of Technology, mengungkapkan bahwa benar adanya bukti-bukti kehidupan di Planet Mars setelah tim NASA Perseverance Mars menemukan sebuah danau yang berkembang di kawan Jezero.

Gambar-gambar mengenai tanda-tanda air di Planet Mars pun telah diunggah oleh tim Nasa Mars Reconnaisance Orbiter. Dalam gambar tersebut terdapat sungai yang bermuara ke danau. Para ilmuwan mempercayai bahwa ada sungai kuno di kawan Jezero yang usianya mencapai 3,7 miliar tahun.

Atas dasar temuan danau kuno oleh tim  NASA Perseverance Mars, para ilmuwan mengasumsikan bahwa ada kehidupan di Planet yang berjuluk Planet Mars tersebut.

Baca Juga : Ini Produk Yang Diprediksi Akan Dirilis Pada Apple Event Bulan Oktober

Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari NASA terkait benar adanya kehidupan di Planet Mars atau mengenai tanda-tanda kehidupan setelah menemukan sebuah danau di planet tersebut.

Penulis : Rifqi Fadhillah

The post Kolam Air Ditemukan Di Planet Mars Oleh NASA, Ada Kehidupan? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

NASA sudah membuka lowongan tersebut pada Jumat (6/8/2021), untuk empat orang relawan yang bersedia. Misi pertama NASA ini akan dimulai pada musim gugur tahun 2022 mendatang.

“Kami ingin memahami bagaimana kerja manusia di dalamnya, kami melihat situasi Mars yang realistis,” kata ilmuwan utama, Grace Douglas.

Dilansir dari laman News Sky, bahwa nantinya para relawan ini akan ditempatkan di Mars Dune Alpha, habitat Mars berbasis di Johnson Space Center di Houston, Texas. Terdapat tempat yang memiliki luas 1.700 meter persegi dibuat oleh printer 3D. Mereka juga akan diberikan makanan luar angkasa siap saji.

Namun begitu, ada persyaratan bagi relawan yang berminat untuk menjadi bagian dari misi eksplorasi Mars ini. Pertama, relawan harus memiliki gelar master dalam bidang sains, teknik, matematika atau bisa juga yang berpengalaman sebagai pilot.

Kedua, hanya warga Amerika yang diperbolehkan menjadi sukarelawan. Terakhir, orang yang memiliki kemampuan fisik yang baik dan berkisar usia antara 30-55 tahun.

Baca Juga : Honda Rilis Aksesoris Bagi Pecinta Anjing Bernama “Honda Dog”

Dikatakan oleh Astronot Kanada Chris Hadfield bahwa persyaratan tersebut merujuk kepada relawan yang memiliki kedekatan dengan astronot. Hal ini demi kelancaran pengujian terhadap misi ke Mars ini.

Penulis : Rifqi Fadhillah

The post NASA Cari Relawan Yang Bersedia Tinggal Di Mars Selama 1 Tahun appeared first on 103.8 FM Brava Radio.