Tite memilih mundur setelah Piala Dunai 2022 setelah langkah timnas Brasil harus terhenti di babak perempat final oleh Kroasia. Media Prancis Media Prancis L’Equipe, menyebut mantan kapten timnas tersebut jadi incaran timnas Brasil yang ditinggal Tite selepas kegagalan Piala Dunia 2022.

Melansir dari L’Equipe, Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sedang mencari pelatih asing sebagai calon juru latih baru bagi Neymar dan kawan-kawan. Zidane manjadi kandidat kuat diantara pelatih top Eropa lainnya seperti Rafael Benitez, Thomas Tuchel, dan Mauricio Pochettino.

Sebelumnya, Zidane sempat dikaitkan dengan kursi pelatih timnas Prancis. Akan tetapi, belakangan ini Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) memunculkan sinyal akan memperpanjang masa kepemimpinan Didier Deschamps yang berhasil membawa Prancis menjadi runner up Piala Dunia 2022 Qatar.

Sebagai informasi, Nama Zidane harum sebagai pelatih ketika membawa Real Madrid hattrick juara Liga Champions pada 2016 hingga 2018.Pernah meraih sukses bersama Real Madrid sebagai pelatih, Zidane sekarang berstatus bebas kontrak. Tidak ada klub yang mengontraknya.

Zidane juga beberapa kali dirumorkan bakal menjadi pelatih di beberapa kesebelasan. Namun, isu-isu tersebut tak kunjung jadi nyata semenjak meninggalkan Madrid pada Mei 2021. Beberapa rumor yang menyeret-nyeret nama Zidane adalah ketika Paris Saint-Germain dan Manchester United mencari  pelatih anyar.

Baca Juga: Orang Gunung Ternyata Lebih Cepat Menua Dibanding Orang Pantai

Akankah Zidane dipilih menjadi pelatih timnas Brasil untuk Piala Dunia 2026 Brava Listeners?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Zidane Masuk Kandidat Pelatih Timnas Brasil, Kok Bisa? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Melalui beberapa penelitian, para ahli dari berbagai universitas menyebut beberapa faktor yang menentukan sukses atau tidaknya tendangan penalti. Hal ini diteliti setelah Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis lewat babak adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 3-3 hingga perpanjangan waktu di Lusail Stadium, Qatar.

Di babak adu penalti, dua eksekutor Prancis: Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menuntaskan tugasnya. Sementara itu, empat eksekutor Argentina masing-masing Lionel Messi, Paulo Dybala, Leandro Paredes, dan Gonzalo Montiel sukses.

Sebuah penelitian oleh Max Slutter dan Nattapong Thammasan dari University of Twente menyebut ada perbedaan aktivitas otak antara eksekutor penalti yang sukses dengan yang tidak. Hal tersebut diperoleh Max usai melakukan eksperimen pengukuran aktivitas otak terhadap pemain sepak bola selama tendangan penalti.

Nattapong dan Slutter melakukan studinya lewat eksperimen terhadap 22 sukarelawan untuk menendang penalti. Dalam artikel mereka di jurnal Frontiers, para ahli menyebut sukarelawan itu berasal dari pemain profesional hingga amatir yang diharuskan mengambil 15 tendangan penalti.

Menggunakan teknik functional near-infrared spectroscopy (fNIRS), mereka lalu mengukur aktivitas otak para sukarelawan. Caranya adalah, para sukarelawan harus memakai headset, dan dapat mengukur aktivitas otak mereka saat bergerak.

Para sukarelawan juga mencoba tendangan penalti di situasi berbeda mulai dari santai seperti tanpa kiper, melawan kiper yang ramah hingga dalam tekanan tinggi seperti melawan kiper yang mengganggu dan ada yang trofi yang dilombakan.

“Ketika pemain yang kurang pengalaman gugup, mereka membiarkan aktivasi temporal korteksnya meningkat yang bisa berindikasi bahwa mereka terlalu memikirkan situasinya dan mengabaikan skill mereka sendiri,” tulis para ahli.

“Di samping itu, aktivasi korteks temporal kiri terlihat lebih tinggi jika para pemain tak berpengalaman sukses mencetak gol penalti,” tulisnya lagi.

Selain itu, sebuah studi oleh Geir Jordet dari Norwegian School of Sport Science menunjukkan status sebagai pemain bintang bukan jaminan penalti akan mulus. Sebaliknya, dalam risetnya seperti dikutip dari Telegraph, Jordet menemukan tingkat kesuksesan pemain bintang mengeksekusi penalti hanya sekitar 63 persen.

Baca Juga: Argentina Bawa Pulang Rp655,8 Miliar Setelah Juara Piala Dunia 2022

Adakah faktor lain yang menyebabkan Prancis kalah dari Argentina saat adu penalty versi Brava Listeners?

Source: cnn Indonesia.com

The post Penyebab Kekalahan Prancis di Babak Adu Penalti Menurut Sains appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Pemain timnas Prancis, Raphael Varane memberikan respeknya lewat sebuah pujin kepada Maroko yang selalu membuat kejutan di Piala Dunia 2022. Maroko yang awalnya tidak diunggulkan mampu melangkah jauh hingga babak semifinal.

“Maroko lolos ke semifinal bukan karena keberuntungan. Ini akan menjadi laga yang sangat sulit. Kami harus berjuang sangat keras. Ini tidak akan mudah. Ini semifinal Piala Dunia, semua ingin mendapatkan tempat di final.”

Tim asuhan Walid Regragui bahkan menjadi kandidat untuk mengamankan tiket final Piala Dunia 2022 saat bertanding di Stadion Al Bayt, Al Khor, Rabu (15/12) dini hari WIB melawan Prancis.

Keberhasilan Maroko lolos ke semifinal juga tercipta karena solidnya pertahanan Singa Atlas. Achraf Hakimi dan kawan-kawan baru satu kali kebobolan dari lima pertandingan. Maroko juga jadi semifinalis yang paling sedikit kebobolan dibandingkan tiga tim lain.

Satu gol yang bersarang ke gawang Maroko juga tercipta karena gol bunuh diri Nayef Aguerd. Varane berpikir Maroko adalah tim yang sangat solid, sangat sulit untuk bermanuver. Mereka benar-benar membangun unit yang solid.

“Mereka sedang menulis sejarah untuk sepak bola Maroko. Mereka menunjukkan semangat tim yang hebat. Mereka memiliki senjata yang kuat dengan serangan balik dan tendangan bebas. Kami memperkirakan laga yang sulit. Mereka tidak berada di sini karena keberuntungan,” Varane melanjutkan.

Baca Juga: Menhub Predeksi Sebanyak 16 Persen Penduduk Indonesia Melakukan Perjalanan Nataru

Menurut Anda siapa yang akan menang saat laga semi final Piala Dunia 2022, Prancis atau Maroko?

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Respek Timnas Prancis Terhadap Maroko di Piala Dunia 2022 appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Brava Listeners dapat pertimbangkan daerah Provence, Alpes, dan Côte d’Azur. Ketiga daerah tersebut merupakan wilayah kedua yang paling banyak dikunjungi di Prancis.

Terletak satu jam dengan pesawat dari Paris, dan 3 jam dengan kereta TGV. Ketiga tujuan ini menyajikan berbagai pemandangan menakjubkan yang dikombinasikan dengan kekayaan wisata yang sangat beragam.

Mulai dari pantai paling indah di dunia, hingga pegunungan yang indah.

PROVENCE menawarkan pemandangan lavender dan pohon zaitun. Desa-desanya memiliki pesona abad pertengahan. Monumennya yang berasal dari zaman kuno hingga abad ke-21.

Marseille, Aix-en-Provence, Arles, Avignon, Saint-Tropez adalah lokasi-lokasi terbaik di daerah ini. Seni kehidupan Provençal menjadikannya sebagai destinasi menawan yang tak tertandingi.

ALPS memiliki lembah indah dengan udara murni, dan langit birunya dapat meniupkan angin kebebasan. Terdapat banyak kegiatan alam menarik yang bisa Anda lakukan, seperti hiking di musim panas.

COTE D’AZUR memamerkan kota-kota yang terkenal secara internasional: Nice, Cannes, Antibes, Grasse, Saint-Paul de Vence, Menton, Monaco.

Dibalik banyaknya tawaran pengalaman liburan yang menakjubkan, Prancis juga memiliki deretan kegiatan yang tentunya tidak boleh dilewatkan dalam jadwal liburan Anda!

Pada bulan Desember 2017, Cannes menyambut ulang tahun ke 20 dari International Gold Travel Market (IGTM), perdagangan golf terkemuka di dunia.

Pada tanggal 24 Juni 2018, Formula 1 Grand Prix Prancis akan diadakan di sirkuit Paul Ricard di Le Castellet, yang terletak di antara Provence dan Côte d’Azur. Dibuka pada tahun 1970, rangkaian mitos ini menjadi tuan rumah Formula 1 French Grand Prix pada tahun 1971. Ini juga akan menyambut sebuah acara dengan lebih dari 66.000 penonton.

Pada tahun yang sama, Prancis akan menjadi negara tuan rumah RYDER CUP, satu dari lima acara olahraga yang paling banyak dipublikasikan di dunia.

[teks Angelita Christy, Brava Listeners dari Universitas Multimedia Nusantara | foto dok. atout france]

The post Pesona wisata di negara Prancis appeared first on 103.8 FM Brava Radio.