Pawang hujan Rara hadir memperlihatkan sosoknya hadir tanpa alas kaki memakai jaket berwarna merah hitam, memakai helm putih sambil membawa mangkuk emas di pit lane para pembalap. Menariknya, setelah Rara melakukan ritual, hujan pun seketika berhenti setengah jam kemudian.

Aksi dari Rara ini pun turut mendapatkan pujian dari para penonton yang hadir di Sirkuit Mandalika. Bahkan, media asing pun turut memuji aksi pawang hujan yang pertama kali ada di Sirkuit Mandalika ini.

Dalam ritualnya ini terlihat Rara membawa mangkuk emas serta beberapa benda menyerupai batang lidi. Rupanya, mangkuk emas tersebut tidak hanya digunakan untuk ritual dari pawang hujan, melainkan juga kerap digunakan oleh masyarakat Tibet untuk alat terapi psikologis.

Diketahui, Mangkuk emas ini bernama singing bowl atau genta Tibet. Singing bowl adalah sejenis lonceng berbentuk mangkuk berwarna emas yang kerap digunakan oleh masyarakat Tibet. Ketika mallet (sejenis alat pemukul atau palu) diketuk dan digerakkan berputar mengelilingi permukaan, singing bowl akan mengeluarkan suara yang menenangkan.

Dikutip dari Very Well Mind, singing bowl diyakini oleh masyarakat Tibet mampu untuk menyembuhkan ketika dimainkan. Metode alat terapi ini digunakan dengan cara pasien dibaringkan ke lantai, sementara itu mangkuk emas ini ditempatkan di sekitar tubuh atau di atas tubuh hingga di luar ruangan yang agak berjauhan dengan pasien.

Kemudian alat pemukul atau palu yang bernama mallet akan diketuk serta digerakkan melingkar mengitari pinggiran mangkuk. Suara yang keluar dari terapi singing bowldapat diatur dengan menyesuaikan gerakan di sekitar mangkuk.

Dipercaya metode terapi suara dari singing bowl dapat menyembuhkan berbagai kondisi medis, baik fisik maupun psikis. Manfaat psikologis serta rileksasi akan dirasakan dalam suara yang dihasilkan dari singing bowl seperti halnya mendengarkan musik.

Dilansir dari CNN Indonesia, berikut manfaat dari terapi singing bowl dalam kesehatan yang dipercaya masyarakat Tibet.

1. Menghilangkan stres

2. Meningkatkan kualitas tidur

3. Menurunkan tekanan darah

4. Mengurangi depresi

5. Merangsang sistem kekebalan

6. Pereda nyeri

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Mengenal Terapi Singing Bowl, Mangkuk Emas yang Digunakan Rara Pawang Hujan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Cuaca sempat diguyur oleh hujan ketika akan dimulainya ajang MotoGP Mandalika. Akibatnya, cuaca buruk ini membuat jam balapan dari MotoGP pun mengalami pengunduran.

Ketika hujan terus-menerus membahasi Sirkuit Mandalika, tiba-tiba muncul sosok pawang hujan perempuan yang berjalan di depan pit lane. Sambil berjalan tanpa alas kaki, pawang hujang bernama Rara Istiati Wulandari ini memakai jaket berwarna merah hitam, memakai helm putih dan membawa mangkuk emas serta beberapa benda menyerupai batang lidi.

Hal ini pun menjadi sorotan para penonton di Sirkuit Mandalika hingga para pembalap MotoGP ikut menonton aksi dari pawang hujan tersebut. Saat melakukan ritualnya, aksi sang pawang hujan ini pun terekam oleh kamera televisi.

Menariknya, setelah melakukan ritual dari pawang hujan ini, hujan pun seketika berhenti setengah jam kemudian. Balapan pun akhirnya dilanjutkan kembali dengan kemenangan rider tim KTM, Miguel Oliveira.

Sorotan pun terpusat pada sosok pawang hujan Rara Istiati Wulandari. Hingga beberapa media asing mengaku takjub atas aksi dari pawang hujan tersebut serta memuji keunikan tradisi yang dimiliki oleh negara tersebut.

Salah satunya dari akun Instagram resmi dari MotoGP. AKun tersebut memuji kehebatan dari pawang hujan Indonesia yang mampu memberhentikan hujan. Aksi dari pawang hujan ini pun turut juga ditiru oleh pembalap MotoGP, Fabio Quartararo, yang memutarkan sendok dalam sebuah mangkok sambil menirukan gaya dari pawang hujan.

https://www.instagram.com/p/CbVir3CoE9M/

“Terima kasih telah memberhentikan hujan #IndonesianGP.” tulis akun Instagram MotoGP.

Ada juga media Italia bernama La Gazzetta dello Sport yang menuliskan artikel berjudul “MotoGP: Tarian Hujan yang Luar Biasa dari Dukun Bertelanjang Kaki” dalam bahasa Italia. Media Spanyol,  Marca pun turut menampilkan ritual pawang hujan dalam galeri foto berjudul “Dukun, Banjir, Presiden… Indonesia Sungguh Unik”.

Selain itu, media Jerman, Speedweek menuliskan artikel berjudul “Lombok: Apa yang Bisa Dilakukan Dukun Sekarang?”. Dalam berita tersebut dituliskan “Mampukah dukun hujan perempuan menyelamatkan balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang diguyur hujan? Rupanya berhasil,” tulis Speedweek.

Rara Istiati Wulandari sendiri diminta oleh Menteri BUMN, Erick Thohir untuk jadi pawang hujan di Sirkuit Mandalika. Ia juga mengatakan sebelumnya pernah menjadi pawang hujan di beberapa event besar.

“Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN),” ujar Rara.

“Dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa,” lanjutnya.

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Jadi Sorotan Banyak Media Asing appeared first on 103.8 FM Brava Radio.