Hebohnya turis rusia yang menyalakan bom asap di Kawah Ijen telah mengundang amarah dari warga Tanah Air. Terlihat sekelompok turis asal Rusia melanggar aturan berwisata dengan menyalakan flare.

View this post on Instagram

A post shared by kawah ijen blue fire l ijen crater (@ijenbluefiretour)

“Naik gunung mau menghirup udara seger, malah di buat begini,” tulis akun tersebut dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (5/3/2023).

Baca Juga: Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali

Pelanggaran ini pun langsung ditindak lanjuti oleh Sandiaga Uno. Setelah berkoordinasi dengan pihak wisata setempat serta kedutaan dari negara turis tersebut berasal, maka turis tersebut mendapat sanksi di-blacklist dari seluruh tempat wisata di Indonesia.

“Mereka yang kemarin menyalakan flare atau smoke bomb di Kawah Ijen, ini menyalakan flare harus diberi sanksi tegas, karena selain merusak lingkungan juga merusak kenyamanan. Melanggar UU no.5 tahun 1990 tentang konservasi, sumberdaya hayati dan ekosistem,” jelas Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU).

“Dan kami telah berkoordinasi dengan KSDA Jawa Timur dan akan di-blacklist untuk wisatawan tersebut untuk berwisata di destinasi lainnya, karena mereka melanggar aturan dan kita telah berkoordinasi dengan kedutaan besar yang bersangkutan,” pungkasnya.

The post Turis Rusia yang Nyalakan Flare di Kawah Ijen Diblacklist di Indonesia appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun,  mengungkapkan bahwa mereka saat ini tidak hanya memakai bahasa Inggris untuk memperingati turis asing dalam aturan lalu lintas. Tetapi, kini bahasa Rusia dan Ukraina juga digunakan di billboard atau spanduk.

Hal ini untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas yang kebanyakan dilakukan oleh turis dari Rusia dan Ukraina. Diterapkannya penggunaan bahasa Rusia dan Ukraina dinilai dapat mempermudah turis tersebut dalam memahami aturan lalu linta.

“Kemarin itu, ada beberapa data yang disampaikan dari Polda yang memang ada beberapa dari Rusia dan Ukraina dalam angka-angka itu (tidak) menggunakan helm dan sebagainya. Sehingga, kita mencoba mungkin dari Rusia dan Ukraina itu dalam sisi komunikasi bahasa Inggrisnya kurang, kita coba pasang itu,” terangnya.

“Makanya, ada bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Ukraina dan Rusia dan menyusul lagi bahasa yang lain, kalau seandainya kita lihat datanya seperti apa,” imbuh Pemanyun.

Baca Juga: Mendiang Glenn Fredly Kembali Konser Lewat Holographic Performance

Spanduk mengenai aturan lalu lintas ini dipasang di tiga wilayah yang kerap dijumpai para turis asing di Kabupaten Badung, seperti di Kuta, Canggu, Legian, Tanjung Benoa, Berawa, dan Kota Denpasar, seperti di Sanur, dan di Ubud, di Kabupaten Gianyar.

“Ketua GIPI (Bali Tourism Board atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia)akan memasang billboard atau spanduk-spanduk di tempat strategis di kawasan strategis, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris bahasa Rusia dan Ukraina yang akan dipasang,” kata Pemayun, saat ditemui di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (3/3).

The post Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali appeared first on 103.8 FM Brava Radio.