Merupakan reinkarnasi salah satu seri Autavia Cup yang legendaris, raksasa horologi asal Swiss tersebut akan menjadikan jam tangan terbaru ini sebagai model jangka panjang.

Mengenai jajak pendapat terkait, Tag Heuer memberikan dua opsi seri historikal Autavia Cup kepada publik.

Selama delapan bulan berselang, akhirnya terpilih model 1966 Ref 2446 Mk3 atau umum populer dikenal sebagai ‘Rindt’ Autavia yang merujuk pada mendiang legenda Formula 1 asal Austria, Jochen Rindt yang meninggal pada kecelakaan latihan sebelum gelaran Grand Prix Italia di tahun 1970 silam.

Sebanyak lebih dari 50 ribu partisipan jajak pendapat memilih ‘Rindt’ Autavia karena konsep desainnya yang bernafas retro sekaligus klasik.

Bagian dial jam tangan ini terbuat dari material besi berdesain rustic yang dikenal dengan julukan ‘Panda Dial’.

Selain itu, jam tangan ini juga menerapkan fitur pengatur waktu (chronograph) bernafas subdial, jarum jam tipis (baton hour markers), dan penampang tips berbahan bazel hitam dengan sematan deretan angka Arab.

Karena merupakan desain reinkarnasi, tim desain Tag Heuer mengupayakan penyegaran yang tidak ekstrem pada jam tangan ini.

Beberapa bentuk penyegaran kecil tersebut adalah penambahan luas penampang menjadi 42 milimeter, penambahan fitur penunjuk tanggal berukuran mungil, serta upgrade dinamika fungsi chronograph.

Jam tangan Autavia terbaru ini belum akan dirilis hingga penyelenggaraan ajang pameran horologi dan aksesori terbesar di dunia, Basel World pada pertengahan 2017 mendatang.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini. [teks Happy Ferdian / sumber esquire.co.id | foto salonqp.com]

Baca juga:
Patrick Vieira siap gantikan Pep Guardiola
Cara mudah menghitung kalori
Yang harus dilakukan saat nyeri punggung

The post Reinkarnasi TAG Heuer Autavia appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Koleksi Ocean Star Captain Titanium diperkenalkan pertama kali pada Baselworld 2016. Dengan mengaplikasikan titanium sebagai material utama, beratnya pun terasa lebih ringan.

Bagian bezel bisa dirotasikan dalam satu direksi yang berguna untuk fitur pengukuran waktu. Aksen unik berupa logo bintang laut disisipkan pada bagian belakang case yang berukuran 42.5 mm.

Dengan water-resistant yang mampu bertahan hingga kedalaman 200 meter dan tekanan dalam air 20 bar. Akurasi pengukuran waktu turut terjamin berkat mekanisme movement caliber 80.

Daya power reserve yang dimilikinya mampu mencapai sekitar 80 jam, Mido Ocean Star Captain Titanium adalah jam tangan untuk petualang sejati yang gemar mengapresiasi waktu dan tampil bergaya.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini. [teks Andre Fransisco / sumber esquire.co.id | foto ablogtowatch.com]

Baca juga:
Gilarsi Wahyu Setijono: Transformasi PT Pos Indonesia
Ferdy Hasan membahas hobi liburan bersama keluarganya
Antoine Griezmann bantah akan pindah ke Liga Inggris

The post Jam tangan terbaru dari Mido appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Akurasi pengukuran waktunya juga turut terjamin berkat kehadiran movement Automatic Calibre 5. Koleksi Aquaracer yang dilansir pada tahun 2016 ini mendapat peningkatan baik dari sisi ukuran maupun teknologi.

Bagian case-nya bertambah besar, dari yang tadinya berukuran diameter 41 mm menjadi 43 mm.

Untuk segi desain, seri anyar ini mengusung tampilan lebih bergaya dengan material utama ceramic yang diaplikasikan bagian case-nya.

Jam tangan ini juga memiliki bezel yang mampu dirotasikan dalam satu arah dengan 12 sisi pengukuran waktu dan enam bagian studs.

Terbuat dari bahan ceramic yang menambah kesan lebih stylish, bagian bezel ini juga mendapat sentuhan gaya baru berupa ukiran nomor indikator berwarna keperakan.

Sedangkan pada bagian belakang case terdapat ukiran berbentuk helm peselam yang menjadi ciri khas seri Aquaracer.

Hal yang juga membedakan seri Aquaracer 300M Ceramic dari seri sebelumnya adalah kehadiran kolom penanggalan pada bagian dial-nya.

Ragam permukaan dial-nya yang dipenuhi aksen garis juga tersedia dalam pilihan dua palet warna, yaitu hitam dan biru.

Bagian indeks dan garis penunjuk waktunya dilapisi bahan SuperLuminova sehingga memudahkan pengguna dalam mengamati waktu.

Apapun aktivitas Anda, menyelam, berselancar, ataupun menghadiri rapat dan acara formal lainnya, Anda bisa mengandalkan TAG Heuer Aquaracer 300M Ceramic.

Jam tangan ini tangguh dalam berbagai medan, cocok dikenakan untuk berbagai kesempatan. [teks Dicky Zulkarnain/sumber esquire.co.id | foto calibre11.com]

The post Jam tangan terbaru dari TAG Heuer appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Heritage 5410 dibalut oleh case dengan emas 18 karat. Terdapat dua varian yang tersedia untuk jam ini. Yaitu, rose gold dan white gold.

Seperti dilansir dari luxuo.com, jam ini memiliki strap atau tali jam yang terbuat dari kulit alligator.

Menggunakan angka romawi sebagai angka penunjuk di jam ini.

Tidak hanya menunjukkan jam dan menit, tapi jam ini juga memuat penunjuk detik di bagian bawah jam dekat angka 6. Jam ini juga menunjukkan tanggal seperti pada jam lainnya. Penunjuk tanggal ditempatkan di bagian atas jam dekat angka 12.

Total terdapat 30 perhiasan yang dimasukkan ke masing-masing Heritage 5410. Jam ini juga memiliki 65 jam tenaga cadangan.

Walaupun terdiri dari 30 perhiasan, jam ini memiliki ketahanan air hingga 3 bar (30m). [teks Bimo Wicaksana / sumber berbagai sumber | foto breguet.com]

The post Breguet Heritage 5410 simpel nan elegan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

Desain mural dibuat artis mural dari Republik Kongo, Cyril Phan. Maka itu namanya dipilih Kongo.

Dari situs resmi Richard Mille, sang artist mural berkata bahwa mural yang tertuang di jam tangan tersebut merupakan pembentukan sebuah pesan, bahwa setiap manusia seharusnya menyaksikan apa yang sedang terjadi di sekeliling kita di momen yang akurat.

Mungkin Phan bermaksud bahwa manusia sudah terlalu terpaku dengan gadgetnya sehingga tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekelilingnya.

Membuat mural di jam tangan tentu tidak semudah membuat mural di tembok atau permukaan yang luas. Cat yang digunakan Phan pun tidak bisa sembarang cat karena Richard Mille tidak ingin cat di jam tersebut pudar atau jam tidak berfungsi karena rusak oleh cat.

Richard Mille melakukan test dan eksperimen selama lebih dari setahun untuk menemukan alat-alat yang cocok.

Masing-masing jam dari Richard Mille ini pun dicat oleh Phan secara berbeda-beda, sehingga satu jam tangan tidak mungkin memiliki desain yang sama dengan jam yang lain.

Harga jam seharga $685,000 atau sekitar 9 miliar rupiah, dibuat secara terbatas: 30 unit. [teks Bimo Wicaksana / sumber berbagai sumber | foto watchonista.com]

The post Jam Richard Milles dengan desain mural hanya dibuat 30 unit appeared first on 103.8 FM Brava Radio.