Baru-baru ini The International Union for Conservation of Nature atau IUCN mengatakan bahwa 1.550 dari 17.903 tanaman dan hewan laut terancam punah.
Pernyataan tersebtu diungkapkan dalam rilis laporan yang bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang alam di Montreal, Kanada. Laporan IUCN itu adalah barometer keanekaragaman hayati dan diterbitkan beberapa kali dalam setahun.
Kepala Red List IUCN, Craig Hilton-Taylor mengatakan jika salah satu penyebab terancamnya kepunahan 1.550 tanaman dan hewan laut adalah karena aktivitas manusia yang tanpa disadari bisa menyebabkan rusaknya ekosistem bawah laut.
“Ini menunjukkan bahwa kita (aktivitas manusia) memiliki dampak yang cukup merusak pada spesies laut,” kata kepala Red List IUCN Craig Hilton-Taylor, dilansir dari CNN, Minggu (11/12).
“Di bawah laut, Anda tidak dapat benar-benar melihat apa yang sedang terjadi. Jadi dengan menilai status spesies itu memberi kita indikator nyata tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana, dan itu bukan kabar baik,” sambungnya.
Sebagai contoh kepunahan adalah populasi dugong, mamalia gemuk berwarna abu-abu yang umumnya dikenal sebagai sapi laut ini telah turun menjadi 250 dewasa di Afrika Timur. Sementara, kurang dari 900 ekor berada di wilayah Kaledonia Baru, Prancis.
Beberapa ancaman yang dihadapi Dugong adalah hilangnya sumber makanan utama mereka dan keberadaan padang lamun. Selain itu, eksplorasi dan produksi minyak dan gas menyebabkan polusi seperti di kasus Mozambik dan penambangan nikel di Pasifik.
Baca Juga: Inilah Klub Dengan Penyumbang Pemain Terbanyak di Semi Final Piala Dunia 2022
Sebagai informasi, populasi satwa liar di dunia anjlok rata-rata 69 persen sepanjang 1970 hingga 2018. World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan penurunan berbahaya ini akibat dari perubahan iklim dan aktivitas manusia lainnya.
Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners?
Penulis: Fadia Syah Putranto
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023