“Pasti, dari waktu ke waktu. Misi kami adalah untuk melampaui mereka,” ungkap Yang seperti dikutip Antara dari CNET.
Ia mendeskripsikan kesepakatannya dengan Google sebagai “kisah cinta yang sangat menarik.”
Yang juga mengungkapkan, sebenarnya Lenovo sudah tertarik pada Motorola sejak sebelum Google membeli perusahaan tersebut.
Yang menyatakan, dengan pengawasan Lenovo terhadap Motorola saat ini, perusahannya berencana untuk menjual lebih dari 100 juta smartphones pada 2014.
Mengingat pada dasarnya gabungan penjualan antara Lenovo dan Motorola pada 2013 mencapai angka ini, hal ini tampak ambisius.
Yang mengungkapkan optimismenya dapat mencapai tujuan itu dengan terus bekerja di pasar China dengan smartphone Lenovo, seraya memperluas merek Motorola di Amerika Serikat (AS), Amerika Latin, dan Eropa.
Pada 2005, Lenovo membeli saham mayoritas IBM, terutama untuk produk komputer jinjing (laptop), personal (PC) dan terus mengembangkan pembuatan smartphones dan telepon selular tablet (phablet).
Seperti yang diketahui, sama dengan Apple, produk Lenovo selama ini dikenal masyarakat dunia teknologi informasi sebagai barang buatan Cina, namun kualitas dan konsep ala AS.
Google secara tidak terduga mengumumkan pada Rabu lalu (29/1/2014), tentang penjualan Motorola Mobility kepada Lenovo seharga 2,91 miliar dolar AS.
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023