Dampak Krisis Ukraina Terhadap Indonesia

72

Presidennya, Viktor Yanukovych yang pro-Rusia digulingkan Februari 2014. AKibatnya, salah satu kotanya, Krimea, yang mayoritas penduduknya asal Rusia, merasa khawatir.

Krimea merupakan sentra distribusi migas Uni Eropa melalui Laut Hitam. Krimea juga penghasil utama anggur dan tembakau. Serta menjadi tujuan banyak wisatawan yang ingin menikmati pantai-pantai yang indah.

Alhasil, mereka pun melakukan referendum Maret lalu yang hasilnya membebaskan diri dari Ukraina dan menjadi bagian Rusia.

Pemerintahan baru Ukraina menganggap referendum itu ilegal, sebaliknya Rusia menganggap referendum itu sah.

Karena itulah, kekhawatiran dunia akan terjadinya perang di wilayah ini menyebabkan terjadinya peningkatan harga minyak dan pangan.

Ukraina merupakan penghubung suplai gas Rusia sebanyak 25 persen ke Eropa. Ukraina juga merupakan salah satu eksportir gandum dan jagung terbesar di dunia.

Pengaruhnya bagi Indonesia adalah:

1. Indonesia merupakan pengimpor gandum dan jagung asal Ukraina. Oleh sebab itu kenaikan harga gandum dan jagung dari Ukraina dikhawatirkan berdampak kepada industri makanan dan pakan di tanah air.

2. Sedangkan harga minyak yang cenderung naik akhir-akhir ini, membuat pemerintah Indonesia harus menambah lagi biaya subsidinya. 

[foto by guardianlv.com]

Redaksi