Haute couture, yang selama ini identik dengan budaya Paris, kini menemukan warna baru berkat kehadiran desainer asal Cina. Dari gaun ikonik Rihanna di Met Gala hingga gaya adibusana modern yang menghiasi catwalk internasional, desainer Cina terus mencuri perhatian dan mendefinisikan ulang panggung mode global.
Desainer Cina semakin menunjukkan kelasnya dalam dunia haute couture, sebuah istilah Prancis yang merujuk pada seni adibusana tingkat tinggi. Berkat kreativitas dan inovasi, mereka kini menjadi pilihan para selebritas dunia, mulai dari Rihanna hingga Oprah Winfrey, bahkan keluarga kerajaan.
Salah satu sosok terkemuka adalah Guo Pei, desainer kelahiran Beijing yang dikenal lewat karya fenomenalnya, gaun emas Rihanna di Met Gala 2015. Karya ini bahkan menjadi bagian dari pameran tunggal di museum M+ Hong Kong. Selain itu, Grace Chen, lulusan Fashion Institute of Technology New York, telah mendandani figur-figur ternama seperti Oprah Winfrey dan ibu negara Cina, Peng Liyuan.
Desainer seperti Hu Sheguang, keturunan Mongolia, menjadi contoh bagaimana tradisi dipadukan dengan inovasi. Koleksinya, seperti “Silk Road” dan “Northeast Floral,” telah mencuri perhatian global, bahkan dipamerkan di National History Museum London. “Kesuksesan ini mencerminkan meningkatnya rasa percaya diri terhadap budaya tradisional,” ujarnya.
Industri haute couture kini menjadi ajang pertukaran budaya antara Timur dan Barat. Sementara desainer Barat mulai mengadopsi elemen budaya Cina dalam karya mereka, desainer Cina semakin berani bereksperimen dengan gaya dan siluet baru.
Namun, menurut Robert Wun, desainer asal Hong Kong yang pernah merancang untuk Beyoncé dan Lady Gaga, kunci utamanya adalah kreativitas. “Bakat harus berbicara sendiri di panggung global,” ujarnya.
Dengan talenta yang terus bermunculan dan pengaruh yang semakin besar, desainer haute couture asal Cina diprediksi akan menjadi kekuatan utama dalam dunia mode internasional untuk tahun-tahun mendatang.