Eksklusif! Audemars Piguet Peringati 150 Tahun dengan Koleksi Kalender Abadi dan Tourbillon Terbang Baru

24
Sumber: Revolution Watch

Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi dunia jam tangan mewah: Audemars Piguet merayakan ulang tahun ke-150 sejak didirikan di Le Brassus, Swiss, pada 1875. Untuk memperingati momen bersejarah ini, merek horologi legendaris ini meluncurkan beberapa karya terbaru yang menggabungkan tradisi, inovasi teknis, dan estetika yang halus. Dua sorotan utama adalah jam tangan kalender abadi (perpetual calendar) dengan ukuran casing yang lebih ramah pemakaian dan model tourbillon terbang (flying tourbillon) baru dengan dial batu alam (natural-stone dial). Artikel ini mengulas detail koleksi baru tersebut, inovasi teknisnya, dan makna di balik peluncuran ini.

Didirikan pada tahun 1875 oleh Jules Audemars dan Edward Piguet di Le Brassus, Audemars Piguet adalah salah satu dari sedikit manufaktur jam tangan mewah independen yang masih dikelola oleh keluarga pendiri hingga hari ini. Selama 150 tahun, mereka telah menorehkan berbagai prestasi dalam horologi: dari komplikasi kompleks seperti kalender abadi dan tourbillon, hingga desain-ikon seperti Royal Oak yang dirancang oleh Gérald Genta.

Perayaan ulang tahun ini bukan hanya soal nostalgia, tapi juga kesempatan untuk memperlihatkan evolusi teknologi, desain, dan filosofi bran, bagaimana Audemars Piguet mempertahankan esensi craftsmanship-nya sembari menyesuaikan dengan tuntutan dunia modern.

Salah satu perubahan terbesar dari koleksi ulang tahun ini adalah peluncuran model perpetual calendar dengan diameter casing 38 mm, sebuah ukuran yang lebih kecil dan lebih nyaman bagi banyak pemakai dibanding ukuran tradisional yang lebih besar.

Tiga referensi utama.

  • Code 11.59 by Audemars Piguet Selfwinding Perpetual Calendar, casing 18-karat pink gold dengan dial guilloché hijau lembut, serta strap alligator hijau. Gerak-gerik kalender (hari, tanggal, bulan, tahun kabisat, moonphase) dapat diatur sepenuhnya via crown tanpa pendorong sisi (side correctors).
Eksklusif! Audemars Piguet Peringati 150 Tahun dengan Koleksi Kalender Abadi dan Tourbillon Terbang Baru
Sumber: Monochrome Watches
  • Royal Oak Selfwinding Perpetual Calendar 38 mm, dua varian yaitu satu dengan material stainless steel dan dial “Grande Tapisserie” warna biru muda, satu lagi menggunakan 18-karat pink gold dengan dial beige. Keduanya menggunakan Calibre 7136, yang juga mendukung koreksi melalui crown.
Eksklusif! Audemars Piguet Peringati 150 Tahun dengan Koleksi Kalender Abadi dan Tourbillon Terbang Baru
Sumber: Monochrome Watches
  • Kolaborasi baru ini juga memperkenalkan nuansa estetika yang lebih bersahaja namun tetap berciri khas AP, seperti finishing guilloché, pola Grande Tapisserie, dan penggunaan material yang mewah, termasuk pink gold dan baja.

Teknologi dan Fitur Penting.

  • Calibre 7136 dan 7138, kedua gerakan jam ini relatif tipis (~4,1 mm), dan dirancang agar pemakaian sehari-hari menjadi lebih nyaman.
  • Sistem koreksi via crown, memungkinkan pengguna mengatur semua fungsi kalender melalui crown, tanpa harus menggunakan pendorong sisi, yang selama ini dianggap kurang nyaman.
  • Desain penataan dial: hari di posisi jam 9, tanggal di jam 12, bulan dan indikator tahun kabisat di jam 3, moon phase di posisi jam 6. Penempatan ini dibuat agar lebih seimbang dan mudah dibaca.

Koleksi kalender abadi ukuran 38 mm ini sangat penting karena menyasar konsumen yang menginginkan kombinasi antara komplikasi tinggi dan bobot visual serta kenyamanan saat dipakai.

Selain koleksi kalender abadi, Audemars Piguet juga memperkenalkan model Code 11.59 Selfwinding Flying Tourbillon dalam casing 38 mm, dengan dial dari batu alam yang menampilkan keunikan tiap kepingnya.

Eksklusif! Audemars Piguet Peringati 150 Tahun dengan Koleksi Kalender Abadi dan Tourbillon Terbang Baru
Sumber: SJX Watches

Varian dan Material.

  • Ada tiga varian natural stone dial, ruby root (Tanzania), sodalite (Brazil), dan malachite (Zambia).
  • Setiap jenis batu dipasangkan dengan casing emas yang disesuaikan warnanya: putih untuk ruby root, rose gold untuk sodalite, kuning emas untuk malachite.
  • Penampang casing cukup tipis (sekitar 9.6 mm) agar tetap nyaman dipakai, meskipun ada komplikasi tourbillon.

Gerakan dan Teknologi.

  • Calibre 2968, adalah gerakan ultra-tipis selfwinding flying tourbillon, dengan ketebalan hanya sekitar 3.4 mm.
  • Desain tourbillon “terbang” artinya sangkar tourbillon tidak memiliki jembatan atas yang terlihat, sehingga menciptakan efek visual bahwa tourbillon melayang di atas dial.

Makna dan strategi di balik peluncuran koleksi ulang tahun ke-150 Audemars Piguet terlihat jelas dalam setiap detailnya. Ukuran 38 mm menjadi simbol evolusi industri jam tangan mewah, yang kini beralih dari tren casing besar menuju sesuatu yang lebih ergonomis dan inklusif. Audemars Piguet memahami bahwa para penggemar menginginkan komplikasi tinggi tanpa harus mengorbankan kenyamanan pemakaian sehari-hari.

Keputusan menggunakan batu alam pada dial juga mempertegas komitmen terhadap estetika dan eksklusivitas, karena setiap potongan batu memiliki karakter unik yang tak mungkin sama persis. Perpaduan warna alami dengan finishing presisi menampilkan keahlian craftsmanship khas rumah horologi ini. Eksklusivitas semakin terasa lewat produksi terbatas, yakni hanya 150 unit per varian, lengkap dengan logo vintage, font khas, dan ukiran “1 of 150 pieces” pada caseback sebagai penghormatan terhadap sejarah panjang Audemars Piguet.

Lebih dari sekadar nostalgia, koleksi ini juga menegaskan kombinasi antara heritage dan inovasi, menyatukan komplikasi klasik, teknik finishing manual, serta bahasa desain masa lalu dengan teknologi modern seperti sistem koreksi melalui crown dan miniaturisasi mekanisme gerakan.

Meskipun koleksi ulang tahun ke-150 Audemars Piguet menuai banyak pujian, tetap ada sejumlah tantangan dan catatan yang perlu diperhatikan. Faktor harga menjadi pertimbangan utama, sebab jam tangan komplikasi edisi terbatas ini hadir dengan banderol premium yang otomatis hanya dapat dijangkau oleh segmen tertentu.

Selain itu, ketersediaan produk yang sangat terbatas membuat kolektor harus bersaing ketat, bahkan kemungkinan besar menunggu di daftar prioritas atau berburu di pasar sekunder dengan harga lebih tinggi. Dari sisi desain, ukuran 38 mm memang dianggap sebagai “sweet spot” yang ideal bagi banyak penggemar jam tangan modern, namun tidak semua orang sepakat; sebagian pecinta jam tangan berdiameter besar mungkin menganggap ukuran ini terlalu kecil untuk selera mereka.

Dengan memperingati 150 tahun, Audemars Piguet tidak hanya merayakan masa lalu, tapi juga memproyeksikan arah masa depan jam tangan dengan komplikasi tinggi yang tetap bisa nyaman, estetis, dan terjangkau dari sisi pemakaian sehari-hari. Koleksi kalender abadi 38 mm dan tourbillon terbang baru dengan dial batu alam menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan tradisi bisa berpadu manis.

Bagi pecinta jam tangan mewah, peluncuran ini menawarkan banyak hal: karya seni yang juga mesin presisi, estetika yang kaya makna, dan nilai historis yang kuat. Bagi Audemars Piguet, ini adalah pernyataan bahwa setelah satu setengah abad, mereka masih menjadi pionir bukan hanya karena apa yang pernah mereka capai, tetapi karena apa yang terus mereka kembangkan.