Harga emas dunia pada perdagangan hari ini terpantau stabil di level US$2.745,42 per ons, saat investor bersikap “wait and see” menantikan hasil pemilihan presiden AS yang berlangsung ketat. Harga emas batangan sebelumnya mencapai rekor tertinggi di US$2.790,15, sementara harga emas berjangka AS naik tipis 0,2 persen menjadi US$2.754,10 per ons.
Hingga saat ini, Donald Trump dari Partai Republik unggul dengan meraih suara di 14 negara bagian, sementara Kamala Harris dari Partai Demokrat memenangkan empat negara bagian dan Washington, D.C. Proyeksi dari Edison Research menyebutkan penghitungan di negara-negara bagian kunci kemungkinan akan selesai dalam waktu dekat.
Menurut Kyle Rodda, analis dari Capital.com, minggu ini hampir seluruh perhatian pasar akan tertuju pada pemilu AS, dengan sebagian kecil lainnya mengamati langkah Federal Reserve yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas. “Emas tetap menjadi pilihan investasi aman bagi para investor di tengah ketidakpastian pasar,” ujar Rodda.
Dengan ketidakpastian hasil pemilu AS yang berpotensi memperpanjang volatilitas pasar, emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang diandalkan para investor untuk menghadapi potensi gejolak. Selain menunggu hasil pemilu, investor juga mengantisipasi kebijakan moneter Federal Reserve, yang diperkirakan akan memberikan arah lebih lanjut bagi harga emas dalam waktu dekat. Apabila bank sentral AS memberi sinyal pelonggaran kebijakan tambahan, nilai emas dapat terdorong naik lebih tinggi lagi, mengingat logam mulia ini sering kali menjadi pilihan saat nilai mata uang dan suku bunga melemah