Industri Fashion Masih Jadi Penyumbang Limbah Terbesar, Paris Fashion Week Pakai Alat Ukur Digital Dampak Lingkungan

640
Industri Fashion Masih Jadi Penyumbang Limbah Terbesar

Sampah di dunia rasanya semakin tahun semakin meningkat. Limbah-limbah sisa makanan, plastik hingga tekstil masih jadi pengaruh buruk bagi keadaan lingkungan. Diadakannya acara fashion week dimana para brand memamerkan koleksi terbaru sebenarnya turun menyumbang penambahan limbah tekstil dari koleksi yang dibuat. Paris sebagai kota mode terbesar di dunia sangat memperhatikan hal ini menjadi hal yang serius.

Industri fashion Masih Jadi Penyumbang Limbah Terbesar Paris Fashion Week bersama Price Water House Cooper telah mengembangkan dua alat digital dimana berfungsi sebagai alat ukur dampak lingkungan. Dilansir USS Feed, alat tersebut akan mengukur dampak lingkungan yang diberikan oleh para brand yang tergabung pada Paris Fashion Week. Uji coba alat ini sudah dilakukan sejak Januari 2021 dan rencananya masih akan dipakai untuk acara Paris Fashion Week mendatang yang diadakan pada 22 hingga 27 Juni 2021.

Industri fashion Masih Jadi Penyumbang Limbah Terbesar

Nantinya brandbrand yang diuji coba harus memenuhi 18 minimum diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam acara di tahun 2023. Rencananya setelah uji coba berlangsung, alat ini akan diluncurkan secara resmi di dalam Paris Fashion Week musim semi/panas pada 27 September hingga 5 Oktober 2022.

Selain Paris, kota-kota besar lainnya yang sering mengadakan fashion week seperti New York dan London untuk dikaji masalah dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Baca Juga : Strategi Musisi Indonesia Bersaing Di Pasar Global Bersama Mahavira Wisnu Wardhana

Bagaimana menurut Brava Listeners, apakah cara ini akan membantu setidaknya mengetahui pengaruh lingkungan apa yang berdampak dan dapat ditemukan solusinya?

Penulis: Grace Callista

Redaksi