Setelah dua dekade penuh inspirasi, kerja keras, dan deretan panggung yang membesarkan nama-nama besar dunia, Jakarta International Java Jazz Festival kembali menorehkan sejarah baru. Tahun 2025 bukan sekadar menandai dua puluh tahun perjalanan festival ini, tetapi juga menjadi momentum penting untuk melangkah menuju masa depan: Java Jazz Festival resmi berpindah ke rumah barunya di NICE Nusantara International Convention and Exhibition Center, PIK 2.
Selama bertahun-tahun, Kemayoran menjadi rumah yang lekat dalam ingatan para penikmat jazz. Di sanalah tawa, musik, dan kenangan tercipta. Namun kini, Java Jazz Festival berani mengambil langkah besar dengan berpindah ke PIK 2, kawasan yang modern, strategis, dan dirancang untuk menjadi pusat hiburan masa depan Indonesia.
Langkah ini bukan hanya soal lokasi baru, melainkan perwujudan visi dan keberanian untuk terus berevolusi. Sejak pertama kali digelar pada 2005, Java Jazz Festival lahir dari tekad sederhana: membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi sorotan dunia melalui kekuatan musik. Dua dekade kemudian, semangat yang sama mendorong festival ini naik kelas menuju panggung yang lebih besar, inklusif, dan relevan dengan zaman.

NICE PIK 2 bukan sekadar gedung konvensi. Lokasinya dirancang dengan akses strategis, hanya beberapa menit dari Bandara Soekarno-Hatta dan terhubung dengan kawasan urban yang terus tumbuh. Tempat ini dipilih untuk menghadirkan pengalaman bermusik yang lebih nyaman, modern, dan berskala internasional.
Festival tiga hari yang akan digelar pada 29, 30, dan 31 Mei 2026 diharapkan menjadi selebrasi besar lintas generasi dan lintas budaya. Dengan fasilitas berteknologi tinggi, area parkir luas, dan konektivitas yang memadai, NICE menjadi simbol kesiapan Indonesia menyambut dunia dalam panggung musik global.
Namun, bagi tim di balik Java Jazz, infrastruktur hanyalah bagian kecil dari perubahan ini. Lebih dari sekadar tempat baru, langkah ini adalah pernyataan sikap: bahwa Java Jazz Festival akan terus beradaptasi, bereksperimen, dan memperluas cakupan tanpa kehilangan jati dirinya sebagai festival musik paling berpengaruh di Asia Tenggara.
Transformasi besar ini tak lepas dari dukungan luar biasa Bapak Sugianto Kusuma dan seluruh jajaran perusahaannya. Dukungan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia usaha dan dunia seni, dua pilar penting yang bila berpadu, mampu mendorong industri kreatif Indonesia ke level baru.
Tak hanya itu, Java Jazz Festival juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para sponsor setia dan media partner yang selama dua dekade terakhir telah menjadi bagian penting dari perjalanan ini. Liputan, promosi, dan dedikasi mereka membantu menjadikan Java Jazz bukan sekadar festival, tetapi ikon budaya Indonesia di mata dunia.

Tahun 2026 menjadi momentum besar dengan line-up yang menggabungkan legenda internasional dan kebanggaan lokal. Di antara nama-nama besar yang akan tampil adalah Earth, Wind & Fire Experience dan Incognito, dua ikon musik dunia yang memiliki hubungan erat dengan semangat jazz, soul, dan funk.
Tak kalah menarik, Java Jazz Festival juga menghadirkan program spesial bertajuk “Eros Djarot in Jazz”, sebagai penghormatan terhadap perjalanan musik Indonesia. Melalui aransemen baru dalam nuansa jazz, karya-karya Eros Djarot yang telah membentuk sejarah musik pop Indonesia akan dihidupkan kembali di panggung megah NICE PIK 2. Selain itu, tahun ini festival juga memperluas jangkauannya dengan membawa nuansa Brasil ke dalam format jazz, menambah warna pada dialog budaya lintas negara yang menjadi ciri khas Java Jazz.
Salah satu komitmen utama Java Jazz Festival 2026 adalah menjadikan musik lebih inklusif dan terjangkau. Panitia berencana meninjau kembali harga tiket agar dapat diakses oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar, profesional muda, hingga keluarga. Karena bagi Java Jazz, musik bukan milik segelintir orang. Musik adalah bahasa universal yang menyatukan, menginspirasi, dan melampaui batas usia maupun latar belakang.
Mulai tahun ini, Java Jazz Festival juga akan berkolaborasi dengan Royal Group dan Agung Sedayu Group dalam langkah strategis memperluas dunia hiburan dan musik di Indonesia. Visi besarnya jelas: agar penggemar musik tidak perlu lagi ke Singapura, Malaysia, Jepang, atau Australia untuk menikmati artis-artis besar dunia. Sebaliknya, Indonesia harus menjadi destinasi utama bagi para penikmat musik internasional.

Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat posisi Java Jazz sebagai festival musik terbesar di kawasan, tetapi juga membantu membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan. Dari panggung besar hingga talenta lokal, dari infrastruktur hingga ekonomi kreatif, semuanya diarahkan untuk mendorong industri hiburan nasional bersaing di panggung global.
Java Jazz Festival telah melalui perjalanan panjang dari keraguan awal hingga pengakuan dunia. Kini, di usia dua puluh tahun, festival ini membuktikan bahwa semangat, kolaborasi, dan cinta terhadap musik mampu mengubah sesuatu yang sederhana menjadi gerakan budaya berskala dunia.
Bagi banyak orang, Java Jazz bukan sekadar festival tahunan. Ia adalah simbol harapan, ruang pertemuan lintas generasi, dan cermin kreativitas bangsa yang terus tumbuh. Setiap panggung, setiap nada, setiap kolaborasi semuanya berbicara tentang satu hal: bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan kita semua.
Kini, ketika Java Jazz Festival melangkah ke rumah barunya di NICE PIK 2, perjalanan ini belum selesai. Justru baru dimulai lagi dengan energi baru, tantangan baru, dan mimpi yang lebih besar. Java Jazz Festival bukan hanya acara. Ia adalah perayaan budaya, semangat inovasi, dan cinta terhadap musik yang tak lekang oleh waktu. Mari bersama menjadikan dua puluh tahun berikutnya lebih berkesan daripada dua puluh tahun pertama karena musik, seperti kehidupan, akan selalu menemukan cara untuk terus hidup, bertransformasi, dan menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya.







