Kamera Mirrorless Profesional Pertama dari Leica

889

Leica dikenal dengan koleksi kamera rangefinder yang compact sehingga seringkali dipercaya sebagai teman dalam perjalanan. Tapi kini Leica mulai masuk ke segmen profesional melalui koleksi terbarunya yang diklaim memiliki kecepatan auto fokus paling tinggi di dunia.

Jika Brava Listeners menyempatkan diri menyaksikan pertandingan baseball, tennis atau sepakbola secara langsung di stadion, cobalah tengok ke pinggir lapangan tempat para fotografer berkumpul menunggu momen penting saat pertandingan berlangsung. Jika diperhatikan dengan seksama, Anda akan menyadari kamera apa yang mereka gunakan.

Mungkin Anda akan melihat fotografer dengan lensa panjang Canon berwarna putih yang mampu menemukan titik fokus dengan cepat. Selain Canon, produsen kamera asal Jepang lainnya, Nikon juga seringkali mendominasi di panggung fotografi profesional.

Tapi kini mereka punya saingan baru sebab Leica juga sudah memproduksi kamera kelas profesional, Leica SL. Bedanya, jika kamera profesional Canon dan Nikon menggunakan format DSLR, Leica tetap mempertahankan sistem mirrorless pada kamera terbarunya ini.

Untuk sejajar dengan kamera DSLR profesional, produsen kamera asal Jerman itu memberikan kemampuan lebih pada Leica SL. Salah satunya, kamera ini dapat menangkap gambar sebanyak 11 frame per detik dengan resolusi penuh. Kemampuan ini membuat Leica SL mampu mengabadikan obyek bergerak dengan hasil yang tajam.

Seperti dikutip dari The Verge, Leica juga mengklaim kamera terbarunya itu memiliki kecepatan auto fokus paling tinggi dibandingkan kamera manapun di dunia. Sementara, untuk menciptakan gambar dengan kualitas terbaik, Leica menyematkan sensor CMOS full-frame beresolusi 24 megapixel tanpa low-pass filter. Sensor ini pada dasarnya sama dengan milik Leica Q, dan juga punya sensitivitas ISO maksimum 50.000.

Satu hal yang juga baru dari Leica SL adalah kemampuannya merekam video dalam resolusi 4K 24/30 fps. Pada resolusi 1080p, video bisa diambil dalam kecepatan 120 fps. Leica memastikan bahwa perekaman video benar-benar memanfaatkan seluruh penampang sensor full-frame yang dimiliki, sehingga hasilnya diyakini akan sangat berkualitas.

Setelah mengetahui kemampuannya, Brava Listeners sudah siap merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki kamera ini?

[Teks: @moehakam | Foto: TechRadar]

Redaksi