Karya Seni Termahal di Dunia Adalah Lukisan Francis Bacon

851

Lukisan yang dibuat pada tahun 1969 itu, yang belum pernah ditawarkan dilelang sebelumnya dan menurut perkiraan awal akan terjual senilai 85 juta dolar, ternyata dengan mudah melampaui harga “The Scream” karya Edvard Munch yang terjual seharga 119,9 juta dolar pada Mei tahun lalu di balai lelang Sotheby.

Diketahui sebelumnya, rekor penjualan untuk sebuah karya seni Bacon adalah 86,3 juta dolar pada tahun 2008.

Menampilkan sahabat sesama artis pelukis kelahiran Dublin, lukisan monumental itu menampilkan Lucian Freud tengah duduk di sebuah kursi dengan sudut pandang dari masing-masing sisi dan tampak depan.

Balai lelang Christie menyebut karya itu sebagai “sebuah karya seni hebat yang menandai hubungan Bacon dan Freud” dan “hubungan kreatif dan emosional.”

Penawaran dibuka pada harga 80 juta dolar. Lukisan itu akhirnya terjual setelah perang penawaran berlarut-larut baik di dalam ruang penjualan yang penuh sesak peminat di New York atau melalui telepon. Balai lelang Christie tidak mengungkapkan identitas pembeli yang beruntung itu.

“Three Studies of Lucian Freud” juga merupakan salah satu dari hanya dua lukisan tiga panel seluruh tubuh dari Freud, cucu dari pakar psikoanalisis Sigmund Freud. Menurut balai lelang Christie, tiga panel lukisan itu tercerai berai selama 15 tahun sebelum dikumpulkan pada tahun 1970an.

Pelelangan itu juga mencatat rekor lain yakni harga tertinggi bagi karya seniman yang masih hidup ketika patung besar Jeff Koons berjudul ” Balloon Dog (oranye)”, terjual seharga 58,4 juta dolar, jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya yaitu “Domplatz, Mailand (Cathedral Square, Milan) karya Gerhard Richter yang terjual 37,1 juta dolar awal tahun ini .

Pejabat Lelang juga mengungkapkan bahwa kemunculan para kolektor baru berkantung tebal dari seluruh dunia telah mendorong harga karya seni kelas dunia itu ke tingkat tertinggi.

Kepala divisi seni pascaperang dan kontemporer balai lelang Christie, Brett Gorvy, pada kajian terbarunya mencatat jika kolektor dari Asia, Rusia dan Timur Tengah yang memiliki banyak uang tunai bertekad untuk memiliki koleksi-koleksi seni kelas dunia, demikian laporan Reuters yang dlansir oleh Antaranews.com.

Redaksi