Di tengah maraknya dunia horologi yang biasanya berpusat pada arloji pergelangan tangan, kolaborasi antara Maison Alcée dan Hodinkee muncul sebuah gebrakan elegan yang menggabungkan antara seni mekanik, desain klasik, dan pengalaman personal.
Hasil kerja sama dua nama besar ini bukanlah sekadar jam meja biasa, melainkan sebuah karya bernama Persée Fantôme Limited Edition, yang menghadirkan pengalaman merakit sendiri perangkat waktu mewah dengan presisi tinggi. Dirilis secara terbatas, hanya 25 unit di seluruh dunia, kolaborasi ini merepresentasikan filosofi baru dalam dunia horologi bahwa waktu dapat dirasakan, dirakit, dan dimiliki secara personal.
Maison Alcée didirikan oleh Alcée dan Benoît Montfort, dua insinyur asal Prancis yang memiliki misi sederhana namun revolusioner: membuka dunia horologi mekanik kepada siapa pun yang memiliki rasa ingin tahu dan kecintaan terhadap keindahan waktu. Alih-alih menjual jam jadi, Maison Alcée menawarkan kit jam meja mekanik yang dapat dirakit sendiri oleh pembelinya. Proyek pertamanya, The Persée Clock, menjadi sensasi di kalangan penggemar jam karena konsepnya yang unik: pengalaman rakitan DIY (do-it-yourself) dalam bentuk jam meja mewah.

Lebih dari 90% komponennya diproduksi di wilayah Jura, perbatasan Perancis–Swiss yang menjadi jantung industri jam mekanik dunia. Setiap bagian dibuat dengan standar manufaktur horologi professional mulai dari roda gigi, escapement, hingga pelat utama.
Sementara itu, Hodinkee dikenal sebagai salah satu media, komunitas, sekaligus retailer terkemuka di dunia jam tangan. Didirikan oleh Benjamin Clymer, platform ini telah menjadi otoritas dalam dunia horologi global. Melalui kolaborasi dengan berbagai merek ternama seperti Omega, TAG Heuer, Zenith, dan Seiko, Hodinkee berhasil memadukan jurnalisme, storytelling, serta penjualan produk edisi terbatas.
Namun, kerja sama dengan Maison Alcée menjadi langkah yang berbeda. Hodinkee tidak hanya berperan sebagai mitra ritel, tetapi juga sebagai kurator pengalaman menghadirkan sesuatu yang lebih personal dan mendalam bagi komunitasnya.
Kolaborasi ini melahirkan Persée Fantôme Limited Edition for Hodinkee, sebuah jam meja mekanik yang menggabungkan teknik pembuatan tradisional dengan sentuhan desain modern khas Hodinkee. Menurut laporan Hypebeast dan Hodinkee, jam meja ini memiliki karakteristik yang luar biasa. Mengusung movement mekanik manual-winding dengan total 233 komponen yang harus dirakit sendiri oleh pembeli, jam ini memberikan pengalaman interaktif dan edukatif bagi para pecinta horologi. Dengan power reserve selama 14 hari, pengguna tidak perlu melakukan winding harian, sementara frekuensi 18.000 vph memastikan akurasi yang stabil dan konsisten.
Dari sisi estetika, casing-nya terbuat dari stainless steel berlapis ruthenium yang menghasilkan warna abu-abu metalik elegan, khas gaya “Hodinkee grey”. Elemen dial transparan menampilkan mekanisme rumit di balik pergerakan jarum jam, memberikan kesan artistik dan teknikal secara bersamaan. Jarum berbentuk syringe dikirim dalam kondisi polos agar pembeli dapat menyesuaikannya sendiri, termasuk menambahkan lapisan Super-LumiNova untuk efek bercahaya di kegelapan. Selain itu, jam ini dilengkapi dengan fitur chime (lonceng) yang dapat diaktifkan untuk berbunyi setiap jam, menghadirkan nuansa klasik ala jam menara kecil di ruang modern.
Setiap paket Persée Fantôme dikemas secara eksklusif dalam kotak kayu rosewood, lengkap dengan buku instruksi setebal 150 halaman, video tutorial profesional, dan akses ke grup komunitas dukungan pemasangan. Semua detail ini mempertegas bahwa kolaborasi Maison Alcée × Hodinkee bukan sekadar menghadirkan jam meja mewah, tetapi juga pengalaman mendalam yang menggabungkan seni, teknik, dan emosi dalam satu karya horologi yang istimewa.

Persée Fantôme hanya diproduksi sebanyak 25 unit di seluruh dunia menjadikannya salah satu rilisan paling langka dari Maison Alcée. Setiap unit dijual dengan harga sekitar USD9.900 atau sekitar Rp155 juta. Jumlah terbatas ini menegaskan statusnya sebagai koleksi eksklusif untuk kolektor sejati, bukan sekadar pecinta jam biasa.
Desain Persée Fantôme menggambarkan estetika “transparansi dan bayangan”. Ruthenium memberi kesan abu-abu gelap seperti siluet hantu (fantôme dalam bahasa Prancis), menciptakan kontras antara logam dingin dan gerakan mekanik hangat di dalamnya.
Bagi Hodinkee, warna ini juga merepresentasikan filosofi minimalis elegan, namun tidak berlebihan. Transparansi casingnya memperlihatkan roda gigi dan escapement yang berputar, seolah mengundang pemilik untuk memahami mekanisme waktu dari dalam.
Lebih jauh lagi, proyek ini tidak hanya menjual jam, tetapi juga menjual pengalaman belajar. Dengan merakit sendiri 233 komponen, pembeli diajak memahami anatomi horologi dan menghargai kompleksitas di balik detik yang terus berjalan.
Bagi Maison Alcée, pengalaman merakit sendiri adalah inti dari produk mereka. Setiap paket dikirim dengan peralatan lengkap: pinset, obeng, loop pembesar, serta panduan langkah demi langkah.
Menurut Alcée Montfort, pendiri Maison Alcée, “Tujuan kami bukan hanya membuat jam, tetapi juga mengajarkan tentang waktu. Saat seseorang merakit mekanisme dengan tangannya sendiri, ia akan menghargai setiap detik dengan cara yang berbeda”.

Kegiatan ini bukan hanya teknis, tetapi juga terapi kreatif membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan rasa ingin tahu. Banyak pembeli menggambarkan proses ini sebagai meditasi mekanik, di mana setiap roda gigi yang terpasang memberi kepuasan tersendiri
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar barang mewah mulai berubah. Konsumen tidak lagi hanya mencari status, tetapi juga pengalaman. Konsep DIY-Luxury, dimana pembeli ikut serta dalam proses penciptaan kini menjadi tren yang tumbuh di kalangan pecinta barang mewah.
Maison Alcée adalah pionir dalam segmen ini. Mereka menghadirkan kemewahan bukan melalui logo besar, tetapi melalui keterlibatan emosional. Saat seseorang menghabiskan 30–40 jam merakit jamnya sendiri, nilai waktu tersebut menjadi tidak ternilai.
Hodinkee memahami tren ini dengan baik. Dengan menggandeng Maison Alcée, mereka memperluas makna kepemilikan jam dari “sekadar memiliki” menjadi “menjadi bagian dari proses penciptaan”.
Maison Alcée × Hodinkee Persée Fantôme Limited Edition bukan hanya jam meja, melainkan perpaduan antara mekanika, seni, dan filosofi waktu. Ia mengajarkan bahwa waktu bukan sekadar angka di dial, tetapi hasil dari kerja tangan, presisi, dan kesabaran.
Kolaborasi ini menandai era baru dalam dunia horologi di mana pengguna tidak hanya membeli kemewahan, tetapi juga menciptakannya sendiri. Dengan desain menawan, konsep unik, dan jumlah yang sangat terbatas, Persée Fantôme berdiri sebagai salah satu karya horologi paling berkesan di tahun 2025 simbol keindahan waktu yang bisa Anda bangun dengan tangan Anda sendiri.







