Pekan lalu, penandatanganan ini dilaksanakan oleh perusahan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium South East Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5), di Kuala Lumpur, Malaysia. Presiden Direktur Telin Syarif Syarial Ahmad, mewakili Telin, untuk menandatangani perjanjian tersebut.
Kerja sama pembangunan Sistem Kabel Laut Internasional ini dinamakan Mega Proyek South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) Submarine Cable System.
Seperti dalam rilis yang dilansir Antara, Rabu, Submarine Cable System adalah sistem kabel bawah laut yang mempunyai panjang sekitar 20.000 km. Mega proyek ini rencananya akan menghubungkan 17 negara yang dilaluinya, terbentang dari Asia Tenggara sampai Erope, Perancis dan Italia.
Kabel laut SEA-ME-WE 5, di Indonesia sendiri, akan memiliki percabangan titik pendaratan (landing station) di Dumai dan Medan.
Proyek SEA-ME-WE 5 akan terintegrasi dengan sistem kabel laut yang telah dimiliki Telin sebelumnya. Seperti, Asia America Gateway (AAG), South East Asia Japan Cable System (SJC), dan Batam Singapore Cable System (BSCS).
Selain itu, Syarif juga mengungkapkan, SEA-ME-WE 5 akan dibangun menggunakan 3 pairs kabel optik, dengan kapasitas desain sebesar 24 terrabit persecon. Kabel bawah laut dengan kapasitas seperti itu, akan mengantarkan transmisi sebesar 30 juta HD video perdetiknya.
Seperti yang tertuang dalam salah satu masterpiece Telin dalam bidang network, Indonesia Global Network, Mega Proyek ini merupakan salah satu rencana ekspansi Telin untuk memperluar jaringan global.
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023