Mengungkap Daya Tahan Baterai Nissan X-Trail Hybrid

263

Salah satu hal yang membuat konsumen memiliki banyak pertimbangan ketika akan membeli mobil hybrid adalah masalah daya tahan baterai.

Bagaimana jika dalam beberapa tahun saja baterainya sudah rusak? Berapa cost untuk mengganti baterai mobil ini jika rusak nanti? Pertanyaan itu mungkin sering Anda lontarkan ketika mendapat tawaran untuk membeli mobil hybrid. Nissan X-Trail Hybrid bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk Anda, Brava Listeners.

Setelah resmi meluncur di Indonesia pada Oktober lalu, produk ramah lingkungan ini menjadi etalase teknologi terdepan Nissan di bidang teknologi baterai lithium yang dipakai sebagai sumber tenaga bagi Nissan X-Trail Hybrid.

Chief Vehicle Engineer of Nissan Motor Company, Nobusuke Toukura menjelaskan, baterai lithium yang digunakan sanggup bertahan hingga 200 ribu km atau sekitar 10 tahun pada kondisi pemakaian normal. “Kami adalah pioner yang memakai baterai jenis ini. Sedangkan untuk proses R&D butuh waktu sekitar empat tahun,” jelasnya.

Baterai itu akan menggerakkan motor listrik RM31. Torsi maksimal yang dihasilkannya mencapai 160 Nm. Metode pengisian baterai yang canggih juga tidak akan menyebabkan baterai diisi berlebihan. Digunakan dengan mesin MR20DD 4-Silinder, Nissan X-Trail hybrid lebih ramah lingkungan hingga 75%. Konsumsi bahan bakarnya juga 10% lebih hemat dari varian bermesin bakar internal.

Keberadaan baterai ini dapat pula memberi akselerasi lebih kuat sekitar 10% dari Nissan X-Trail 2.0 CVT non hybrid. Kinerja mesin dan motor listrik itu halus dan nyaris tanpas suara. Perjalanan pun lebih tenang, dan senyap sehingga lebih nyaman bagi penggunanya.

Nah, masih ragu membeli mobil hybrid, Brava Listeners?

[Sumber: Autocar Indonesia | Foto: Automobiles Review]

Redaksi