Di tengah penurunan penjualan barang mewah secara global, LVMH, konglomerat asal Prancis yang membawahi merek-merek prestisius seperti Christian Dior dan Celine, menolak mengikuti tren penurunan harga atau diskon sebagai strategi menarik konsumen.
Meskipun pasar barang mewah global tengah mengalami kelesuan, LVMH tetap tegas dalam mempertahankan strategi bisnisnya. Perusahaan ini, yang dikenal dengan produk-produk mewah seperti perhiasan, pakaian, dan minuman beralkohol, menolak menurunkan harga atau mengumbar diskon. Chief Financial Officer LVMH, Jean-Jacques Guiony, menegaskan bahwa memberikan diskon adalah langkah yang tidak sejalan dengan filosofi bisnis mereka.
“Saya pikir itu akan menjadi sebuah kesalahan,” ujar Guiony kepada Fortune.com pada Jumat (18/10/2024).
“Kami harus setia pada strategi yang telah membawa kami sukses selama bertahun-tahun,” imbuhnya.
Mengutip Fortuneid.com, keputusan ini menegaskan komitmen LVMH untuk menjaga citra eksklusivitas mereknya, yang kerap membanderol harga produk di atas US$1.000. Menurut perusahaan, memberikan diskon hanya akan mengurangi nilai merek di mata konsumen, dan berpotensi merusak keistimewaan yang selama ini dipegang teguh.
Sejumlah jenama lain, seperti Kate Spade, Versace, dan Burberry, yang sebelumnya mencoba menarik konsumen dengan strategi diskon, akhirnya menghadapi tantangan besar. Kate Spade bahkan harus diakuisisi oleh Coach pada 2017 senilai US$2,4 miliar setelah mengalami penurunan.
Saat ini, LVMH menghadapi tantangan berat, dengan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 3 persen. Situasi ini mencerminkan kondisi ekonomi global yang mempengaruhi pengeluaran konsumen, khususnya di sektor barang mewah. Ketika harapan terhadap stimulus ekonomi dari China gagal memenuhi ekspektasi, saham LVMH dan perusahaan barang mewah lainnya mengalami penurunan.
Namun, LVMH tetap yakin bahwa mereka dapat menghadapi masa-masa sulit ini tanpa mengorbankan integritas merek mereka. Dengan menjaga prinsip dan strategi yang telah terbukti berhasil, LVMH bersiap menghadapi penurunan penjualan dalam beberapa bulan atau bahkan tahun mendatang.