Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

95

Di internet, hampir setiap hari kita dibuat panik oleh peringatan para blogger gaya hidup sehat, dokter selebritis, hingga kabar burung mengenai berbagai jenis makanan yang membahayakan tubuh, seperti MSG, gluten, dan masih banyak lainnya.

Padahal, berbagai makanan yang dicap bahaya tersebut tidak sepenuhnya buruk. Tidak percaya? Berikut bukti-buktinya di bawah ini.

1. MSG tidak memicu sakit kepala

Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi monosodium glutamat (MSG) berlebih dapat sebabkan sakit kepala, nyeri dada, hingga penyempitan pembuluh darah. MSG pertama kali diciptakan oleh ilmuwan Jepang dekade 60-an dari ekstraksi rumput laut.

Dalam studi ilmiah bertajuk ‘Food and Chemical Toxicology’ yang dimuat di jurnal Science Direct tidak menemukan pengaruh buruk dalam penggunaan MSG, kecuali peningkatan nafsu makan yang memicu kegemukan.

2. Pemanis buatan tidak memicu kanker

Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

Belakangan, banyak produk makanan mengklaim telah beralih dari penggunaan pemanis buatan ke pemanis alami. Ini memang terkesan ‘lebih sehat’, namun masalahnya ternyata bukan tentang pemanis, melainkan seberapa besar konsumsi pemanis.

Bahkan secara ilmiah pun, belum pernah ditemukan data empiris mengenai pemanis buatan picu serangan kanker, kecuali tentang isu besaran konsumsi pemanis, itupun tidak membedakan antara yang buatan dan asli.

3. Karbohidrat tidak selalu buruk

Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

Semakin banyak orang yang ‘ketakutan’ mengonsumsi karbohidrat karena dinilai picu kegemukan. Padahal, ada beberapa karbohidrat yang sangat kaya akan manfaat sehat, seperti kacang legum, whole grain, serta buah dan sayuran (ya, sayuran secara teknis mengandung karbohidrat). Intinya, lagi-lagi adalah tentang komposisi yang seimbang antara seluruh nutrisi harian.

4. Tidak semua ikan laut mengandung merkuri

Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

Ada sebuah isu yang membuat resah khalayak dalam beberapa waktu terakhir, yakni mengenai tudingan kandungan merkuri pada produk tangkapan laut. Ditambah dengan pembuktian dari berbagai studi ilmiah, khalayak pun mulai berpikir ulang ketika hendak menyantap makanan laut.

Ancaman merkuri sejatinya memang ada, terutama di ikan-ikan berdaging gelap, seperti tuna dan tongkol, namun skalanya tidak bisa dibilang besar. Ada baiknya, membuat variasi santap di makanan laut lain yang lebih sehat, seperti ikan salmon, ikan kembung, dan lain sebagaiya.

5. Gluten aman dikonsumsi

Mitos mengenai makanan yang seringkali dianggap buruk

Gluten merupakan bentuk protein yang ditemukan pada gandum dan beberapa tanaman padi-padian lagi. Namun belakangan, semakin banyak orang menghindari gluten karena khawatir terhadap risiko peradangan, masalah kesehatan kulit, dan bahkan kerusakan otak. Faktanya, gluten harus diwaspadai oleh penderita penyakit celiac yang hanya berjumlah 1% dari total populasi dunia, sedangkan sisanya bebas mengonsumsi.

[sumber Esquire Indonesia]

Baca juga:
Coretta Kapoyos: Pernik Nusantara juga membawa misi perdamaian
Pekan Italian Affair dari Hilton Jakarta
Rick Owens akan gelar pameran retrospektif

Redaksi