Mobil BMW M Pertama Siap Dimiliki, Mengapa Model Legendaris Ini Begitu Berharga?

11
Sumber: Robb Report

Di jagat otomotif global, hanya segelintir mobil yang berhasil mencapai status ikonik seperti BMW M1 model pertama yang secara resmi menyandang huruf “M” dan sekaligus menandai lahirnya divisi performa BMW M GmbH. Kehadirannya bukan sekadar peluncuran model baru, melainkan awal dari era baru bagi BMW dalam menciptakan mobil berperforma tinggi. M1 menjadi simbol inovasi teknik, eksperimen desain, dan ambisi besar BMW untuk menembus panggung balap internasional. Mobil ini pula yang menjadi fondasi dari seluruh jajaran BMW M yang kini begitu dihormati, mulai dari M3 hingga M5 dan deretan model M modern lainnya.

Menariknya, setelah lebih dari empat dekade sejak produksi pertamanya, BMW M1 kembali mencuri perhatian. Unit-unit yang tersisa perlahan mulai muncul di pasar kolektor sebuah momen langka mengingat jumlah produksinya yang sangat terbatas. Bagi para penggemar otomotif, khususnya kolektor yang mengutamakan nilai sejarah, kemunculan BMW M1 di pasar bukan hanya peluang membeli sebuah kendaraan, tetapi kesempatan memiliki sepotong warisan otomotif yang tak ternilai. Mobil ini bukan hanya representasi masa lalu, tetapi juga simbol bagaimana BMW membangun reputasi performanya hingga menjadi legenda seperti sekarang.

Sebelum BMW M terkenal dengan sederet sedan dan coupe bertenaga besar seperti M3 atau M5, ada satu model yang memulai semuanya BMW M1 (kode internal E26). Diproduksi antara 1978 hingga 1981, mobil ini lahir dari ambisi BMW untuk mendominasi dunia balap melalui regulasi Group 4 dan Group 5 FIA.

Mobil BMW M Pertama Siap Dimiliki, Mengapa Model Legendaris Ini Begitu Berharga?
Sumber: Classic Driver

Pada era 1970-an, BMW ingin memiliki mobil mid-engine yang dapat mengimbangi dominasi Porsche di lintasan. Karena itulah BMW M GmbH yang sebelumnya hanya mengerjakan proyek balap internal ditugaskan membuat mobil produksi khusus yang juga memiliki versi balap. Program ini akhirnya melahirkan M1, mobil pertama yang sepenuhnya dikembangkan oleh divisi M. Kelahiran M1 bukan hanya tentang performa; ia menjadi simbol transisi BMW dari sekadar produsen premium menjadi pionir performa tinggi yang kemudian mendominasi pasar.

Salah satu aspek yang membuat BMW M1 begitu unik adalah kisah di balik proses produksinya. Pada awal pengembangannya, BMW menjalin kemitraan dengan Lamborghini untuk merancang struktur dan desain mobil, memanfaatkan keahlian Lamborghini sebagai spesialis mobil bermesin tengah. Namun, ketika Lamborghini dilanda krisis keuangan besar pada akhir 1970-an, proyek ini terhenti dan akhirnya diambil alih sepenuhnya oleh BMW. Banyak elemen yang telah dirancang Lamborghini tetap dipertahankan, sementara bagian lainnya disempurnakan oleh insinyur BMW sendiri. Proses produksi M1 pun menjadi kolaborasi lintas Eropa yang melibatkan Italdesign Giorgetto Giugiaro untuk desain bodi, Baur di Stuttgart untuk konstruksi, serta BMW M GmbH untuk perakitan akhir dan penyetelan performa. Kompleksitas rantai produksi inilah yang pada akhirnya menjadikan M1 sebagai mobil yang sangat langka dan bernilai tinggi hingga hari ini.

Di balik kapnya, BMW M1 mengusung salah satu mesin paling dihormati dalam sejarah otomotif, yaitu mesin M88, sebuah unit 3.5L inline-6 naturally aspirated (M88/1) yang menghasilkan tenaga sekitar 273 hp dengan redline mendekati 7.000 rpm. Mesin ini dibekali teknologi unggulan seperti twin-cam head, mechanical fuel injection, dan arsitektur 24-valve, menjadikannya salah satu pencapaian teknik paling maju pada zamannya. M88 bahkan menjadi pondasi bagi sejumlah mesin BMW legendaris lainnya, termasuk S38 pada BMW M5 generasi awal, M88 pada BMW M635CSi, hingga versi balap M1 Procar. Karakteristiknya yang khas BMW M respons throttle yang cepat, suara yang agresif namun tetap halus, serta penyaluran tenaga yang linear membuat M1 tidak hanya dipandang sebagai mobil klasik semata, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam sejarah rekayasa mesin performa tinggi.

Mobil BMW M Pertama Siap Dimiliki, Mengapa Model Legendaris Ini Begitu Berharga?
Sumber: Classic Driver

BMW M1 merupakan salah satu mobil bergaya wedge paling elegan dari era 1970–1980-an, rancangan desainer legendaris Giorgetto Giugiaro sosok di balik DeLorean DMC-12 dan Volkswagen Golf Mk1. Mobil ini memiliki sejumlah ciri desain ikonik, mulai dari proporsi mid-engine yang simetris dan agresif, dua ventilasi khas di kap belakang, pop-up headlights, garis bodi tajam yang minimalis namun tegas, hingga velg Campagnolo yang mencerminkan DNA balap pada zamannya. Tak mengherankan bila M1 masih terlihat modern meski telah berusia lebih dari 40 tahun, karena desainnya berhasil memadukan estetika supercar Italia dengan karakter khas Jerman yang bersih, fungsional, dan penuh presisi.

Kelangkaan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong nilai tinggi BMW M1, karena mobil ini hanya diproduksi sekitar 453 unit, termasuk kurang lebih 50 unit versi balap Procar. Untuk memberi gambaran, Ferrari F40 diproduksi sekitar 1.300 unit, Lamborghini Countach mencapai sekitar 2.000 unit, dan Porsche 911 Turbo generasi 930 dibuat dalam jumlah ribuan unit, sehingga BMW M1 jelas jauh lebih langka dibanding supercar lain pada era yang sama. Jumlah produksinya yang minim ini disebabkan oleh terhambatnya proyek balap M1 akibat regulasi FIA, memaksa BMW menghentikan program lebih cepat dari rencana awal. Kelangkaan inilah yang membuat M1 sering dianggap sebagai “hidden gem” dalam dunia koleksi Eropa, sebuah aset langka yang semakin diburu para kolektor.

Untuk menambah daya tarik BMW M1, BMW menghadirkan ajang balap eksklusif bernama Procar Championship pada 1979–1980, sebuah kompetisi unik di mana seluruh pembalap menggunakan BMW M1 Procar sebagai mobil tunggal. Seri ini menjadi panggung bagi sejumlah legenda Formula 1 seperti Niki Lauda, Nelson Piquet, Alain Prost, Mario Andretti, dan Emerson Fittipaldi yang turun langsung mengemudikan mobil berbasis versi jalan raya tersebut. Kehadiran para juara dunia F1 di balik kemudi M1 menjadikan kompetisi ini sangat bergengsi dan memberi warisan balap yang kuat bagi M1. Faktor inilah yang semakin mengukuhkan nilai historis dan daya tarik kolektornya hingga kini.

Meskipun lahir pada akhir 1970-an, performa BMW M1 tetap mengesankan hingga saat ini, dengan akselerasi 0–100 km/jam sekitar 5,6 detik, kecepatan puncak mencapai kurang lebih 260 km/jam, serta handling yang sangat stabil berkat layout mid-engine dan distribusi bobot yang ideal. Karakter berkendaranya pun lebih menyerupai supercar Eropa daripada sedan BMW pada umumnya, menghadirkan sensasi berkendara yang berani, presisi, dan sangat mekanis sebuah pengalaman analog yang kini semakin langka di era mobil modern yang dipenuhi bantuan elektronik.

Mobil BMW M Pertama Siap Dimiliki, Mengapa Model Legendaris Ini Begitu Berharga?
Sumber: Classic Driver

Selama dua dekade terakhir, harga BMW M1 terus meningkat berkat kombinasi beberapa faktor penting, mulai dari kelangkaannya yang ekstrem, statusnya sebagai model BMW M pertama, hingga desainnya yang tetap relevan dan tidak lekang waktu. Keterkaitannya dengan ajang balap Procar serta sejarah Formula 1 juga menambah daya tariknya, ditambah lagi dengan semakin tingginya minat kolektor terhadap mobil era analog yang menawarkan pengalaman berkendara murni. Dalam berbagai pelelangan internasional beberapa tahun terakhir, M1 kerap terjual pada kisaran enam hingga tujuh digit USD, menjadikannya salah satu mobil Jerman paling bernilai tinggi yang pernah diproduksi. Meski harga dapat bervariasi tergantung kondisi, keaslian, dan kelengkapan dokumentasi, tren pasar menunjukkan bahwa nilai M1 hampir selalu bergerak naik.

BMW M1 bukan sekadar mobil klasik yang lahir dari masa keemasan industri otomotif; ia adalah representasi utuh dari sejarah, inovasi, dan keberanian sebuah merek dalam mendefinisikan ulang performa. Mobil ini berdiri sebagai ikon penting yang menandai lahirnya divisi BMW M, menjadi simbol kemajuan teknik, sekaligus karya seni yang memadukan desain Italia dan presisi Jerman dalam satu paket yang harmonis. Dengan jumlah produksi yang sangat terbatas, M1 juga menjadi salah satu supercar paling eksklusif yang pernah diciptakan sebuah model yang tidak hanya dikagumi karena performa mesin dan ketajaman handling-nya, tetapi juga karena nilai emosional dan warisan balap yang melekat kuat di dalamnya.

Itulah mengapa ketika satu unit BMW M1 muncul di pasar, momen tersebut bukan sekadar peluang membeli sebuah kendaraan langka, melainkan kesempatan langka untuk memiliki bagian penting dari perjalanan sejarah otomotif dunia. Banyak mobil klasik yang berharga, namun hanya sedikit yang mampu menghadirkan kombinasi antara cerita, karakter, dan keistimewaan seperti yang dimiliki M1. Tidak mengherankan bila BMW M1 terus dihormati sebagai salah satu mobil kolektor paling bernilai bukan hanya karena performanya yang memukau, tetapi karena kisah luar biasa yang terus hidup bersama setiap unit yang masih bertahan hingga hari ini.