Dengan status Gunung Anak Krakatau masih dalam tingkat waspada, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menjelaskannya lebih lanjut karena wilayah itu berada di luar hasil riset tim di lapangan.
Surono menjelaskan bahwa secara ilmiah Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 200 meter itu, tidak mungkin melemparkan debu ke lingkungan sekitarnya yang berjarak 150 kilometer. Beradasarkan sebuah laporan anggota tim pos pemantauan di Bandarlampung menjelaskan bahwa debu aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau tidak ditemukan di daerah Kalianda yang berjarak 40 kilometer dari gunung tersebut.
Untuk bukti lebih jelasnya, ada sebuah foto dari satelit yang tidak menggambarkan bahwa lemparan debu vulkanik menyampai Bandarlampung, dan Surono pun tidak mengetahui pasti asal debu yang menyebar di wilayah Bandarlampung semenjak hari Senin lalu.
Laporan dari deteksi seismograf, Gunung Anak Krakatau pun menyatakan bahwa aktivitas vulkanik yang terjadi sudah selesai semenjak tanggal 3 September lalu, dimana pada saat yang bersamaan debu masih bertebarang di kota Bandarlampung. Surono pun meminta agar beberapa pihak mengirimkan sampel dari debu di Bandarlampung tersebut, agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
Sumber: MediaIndonesia
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023