Seniman yang lahir di Italia Selatan ini telah lama menetap di Bali. Bersama istrinya, Esti asal Indonesia dan putranya Alighiero, Filippo telah tinggal sejak tahun 1998.
Pendidikan seninya sebagian ia dapatkan di sekolah seni di New York sebelum ia kemudian belajar di Institute Art of Nordia, Trieste, Italia. Dan akhirnya, pencarian ilmu keseniannya secara formal dilaksanakan di Accademia di Bella Arti, Florence, Italia.
Karya seni yang dibuat Filippo tak terlalu bergaya Indonesia atau pun Italia, mereka universal berdasarkan pengetahuan umum yang mendalam yang telah ada selama ribuan tahun.
Karakteristik yang menonjol dari karya Filippo adalah bagaimana ia menggunakan retakan atau celah pada permukaan lukisannya. Menggunakan teknik khusus, ia melapisi permukaan kanvas dengan gesso, yang memungkinkan bahan alami retak dan terbelah sebelum ia mulai melukis. Ada unsur yang tak terduga di sini karena ia tidak pernah yakin bagaimana dan di mana celah-celah akan membentuk, dan hasil akhirnya menangkap berlalunya waktu dan keniscayaan alam.
Dalam hasil seninya yang dipamerkan di sana, Anda akan melihat banyak sekali foto-foto wajah manusia. “Saya mengambilnya dari internet, bisa siapa saja, dan itu mungkin seseorang yang Anda tahu,” jelas Filippo mengenai foto-foto itu.
Karya-karyanya seperti Lux Shadow 2 [2008], L’acqua [2014], Expat Boat [2013], Nyuh Kuning [2014] dan lainnya, bisa Anda saksikan lewat pameran tunggalnya bertajuk Lux Lumina [2009-2013] yang diselenggarakan di Ciptadana Art Center, lantai 5 Ciptadana Building, Plaza Asia, Jakarta, hingga 05 Desember 2014. « [teks & foto @bartno]
Sumber: Ghiboo.com
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023