Prestasi besar diukir oleh komunitas sains di Czech Academy of Sciences, Praha, yang berhasil mentransformasikan air menjadi logam, meskipun hanya sesaat.
Seorang ahli kimia fisik, Pavel Jungwirth, mengatakan bahwa melihat air dengan sinar keemasan adalah salah satu puncak karirnya. Tim mempublikasikan temuannya pada hari Rabu, 28 Juli di Nature.
Pavel dengan rekannya Phil Mason, menerbitkan temuan mereka yang menampilkan rincian tentang apa yang terjadi saat logam alkali dilarutkan menjadi anomia. Eksperimen mereka menemukan bahwa proses tersebut mengakibatkan cairan tersebut berubah warna menjadi perunggu. Lalu, amonia tersebut digantikan dengan air. Awalnya ini merupakan demonstrasi yang berisiko karena reaksi logam alkali dan air dapat menciptakan ledakan.
Berikut video penjelasan jika logam alkali bertemu dengan air.
Konduktivitas antara logam alkali dan air hanya berlangsung beberapa detik, tetapi ini tetap menjadi langkah yang signifikan untuk dapat memahami fase air.
“Anda dapat melihat transisi ke air metalik dengan mata telanjang!” kata fisikawan Robert Seidel dari Helmholtz-Zentrum Berlin für Materialien und Energie in Germany. “Tetesan natrium-kalium keperakan menutupi air dengan cahaya keemasan, yang sangat mengesankan” lanjutnya.
Baca Juga : Barang-Barang Memoriable Apple Kembali Dilelang, Mulai Dari Apple 1 Hingga Jaket Steve Jobs
Hasil dari temuan ini dapat menyangkal hipotesis bahwa air hanya bisa berubah menjadi keadaan logam di bawah tekanan ekstrem. Pandangan ini seringkali dipercaya ketika menjelaskan tentang air yang ada di pusat planet Neptunus atau Uranus. Dan hanya Jupiter yang tekanannya dianggap cukup tinggi untuk membuat air murni menjadi logam.
Penulis: Aurel Larasati
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023