Penjualan mobil mewah di AS turun drastis, seiring perubahan preferensi konsumen yang kini lebih memilih mobil terjangkau. Menurut laporan terbaru CarGurus, penjualan mobil dengan harga di atas US$100.000 turun 46 persen sepanjang tahun ini. Sebaliknya, penjualan mobil dengan harga lebih rendah, seperti US$20.000 hingga US$30.000, melonjak hingga 44 persen.
Di pasar mobil bekas, tren serupa terlihat. Penjualan mobil seharga US$15.000 hingga US$20.000 naik 62,6 persen, sementara penjualan mobil bekas di atas US$30.000 turun tajam. Kendaraan bekas dengan harga US$40.000 hingga US$50.000 mengalami penurunan penjualan terbesar, yakni 30,5 persen.
Kevin Roberts, Direktur Intelijen Ekonomi di CarGurus, mengatakan perubahan ini terjadi karena konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, suku bunga tinggi, dan harga mobil yang tetap mahal.
“Menjelang akhir 2024, jelas bahwa konsumen berbicara melalui dompet mereka,” ungkap Kevin.
“Setelah bertahun-tahun pengeluaran besar pasca pandemi, konsumen kini lebih bijak di tengah ketidakpastian ekonomi, suku bunga tinggi, dan harga kendaraan yang tetap mahal,” lanjut direktur intelijen ekonomi dan pasar di CarGurus tersebut, melansir Quartz (10/10/2024).
Meskipun ekonomi AS masih kuat, harga mobil yang tinggi dan suku bunga belum banyak membantu konsumen. Harga rata-rata kendaraan pada Agustus mencapai US$47.870, dan pembayaran bulanan kendaraan di AS kini rata-rata mencapai US$700, jauh dari batas aman yang disarankan oleh MarketWatch, yaitu US$675 per bulan, kecuali pendapatan bulanan mencapai US$6.000.