Peugeot Bocorkan Konsep Radical Polygon, Hatchback Futuristik dari Stellantis

10
Sumber: media.stellantis

Produsen mobil asal Prancis, Peugeot, kembali mencuri perhatian dunia otomotif dengan merilis teaser perdana dari mobil konsep terbarunya yang diberi nama Polygon. Konsep ini bukan hanya sekadar eksperimen desain atau pameran gaya visual, melainkan menjadi penanda transformasi besar dalam arah desain, inovasi teknologi, dan filosofi produk di bawah naungan grup Stellantis.

Peugeot Polygon hadir sebagai gambaran nyata masa depan merek tersebut memadukan keberanian artistik dengan pendekatan futuristik yang menekankan efisiensi, elektrifikasi, dan pengalaman pengguna yang lebih intuitif. Tidak hanya menampilkan estetika yang berani, Polygon juga memperlihatkan bagaimana Peugeot berusaha meningkatkan relevansi dan daya saingnya di tengah persaingan global yang semakin ketat menuju era kendaraan listrik.

Menariknya, banyak pengamat industri menilai bahwa Polygon menjadi isyarat kuat dari evolusi Peugeot 208 generasi berikutnya salah satu model paling sukses dan ikonik dari pabrikan tersebut. Jika benar, maka konsep ini dapat dianggap sebagai “cetak biru” atau blueprint untuk masa depan lini hatchback Peugeot, yang kini bersiap meninggalkan tradisi lama menuju visi baru yang lebih berani dan berorientasi teknologi.

Peugeot memperkenalkan konsep Polygon sebagai “jendela menuju masa depan” yang menandai arah baru dalam evolusi merek asal Prancis tersebut. Berdasarkan informasi resmi dari media.stellantis.com, mobil konsep ini dijadwalkan untuk diluncurkan secara penuh pada 12 November 2025 melalui kanal resmi YouTube Peugeot, sebuah pendekatan digital yang mencerminkan strategi komunikasi modern mereka.

Peugeot Bocorkan Konsep Radical Polygon, Hatchback Futuristik dari Stellantis
Sumber: Carscoops

Lebih dari sekadar mobil pameran, Polygon berperan sebagai fondasi bagi generasi ketiga Peugeot 208 model hatchback andalan yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan Peugeot di berbagai pasar global. Menurut laporan VOI, versi produksi dari mobil ini diprediksi mulai dipasarkan pada akhir tahun 2026 dan akan mengusung platform baru STLA Small, hasil pengembangan internal dari grup Stellantis. Platform ini dirancang secara khusus untuk kendaraan listrik dan hybrid, sekaligus memungkinkan fleksibilitas desain serta peningkatan performa efisiensi daya.

Langkah ini memperlihatkan bahwa Peugeot tidak sekadar melakukan pembaruan kosmetik atau facelift rutin, melainkan menjalankan transformasi menyeluruh dari dasar mulai dari arsitektur kendaraan, sistem propulsi, hingga filosofi desain dan pengalaman berkendara. Pendekatan ini sejalan dengan arah perkembangan industri otomotif global yang kini bergerak menuju era elektrifikasi, konektivitas digital, dan pengalaman pengguna yang lebih personal. Dengan Polygon, Peugeot menegaskan komitmennya untuk berada di garis depan inovasi dan menjawab tantangan mobilitas masa depan dengan keberanian serta visi yang progresif.

Desain Peugeot Polygon digambarkan dengan istilah “feline futuristic design”, sebuah konsep yang mencerminkan karakter khas Peugeot: elegan, gesit, namun tetap agresif layaknya seekor kucing yang siap menerkam. Menurut laporan Autocar.co.uk, pendekatan desain ini menunjukkan upaya Peugeot untuk menghadirkan identitas visual baru yang jauh lebih berani dan berbeda dibandingkan dengan Peugeot 208 generasi sebelumnya. Polygon hadir bukan sekadar sebagai evolusi, tetapi sebagai simbol transformasi estetika menuju era mobil listrik yang modern dan ekspresif.

Secara visual, Polygon menampilkan siluet monolitik dengan permukaan bodi yang mulus dan lekukan dinamis yang tegas, memberikan kesan futuristik tanpa kehilangan nuansa emosional yang menjadi ciri khas Peugeot. Bagian layar depan dibuat sangat miring, sementara kap mesinnya rendah, menghadirkan proporsi aerodinamis yang menyerupai “mini supercar” kecil namun tampak bertenaga dan agresif. Seperti dilaporkan oleh Carscoops, hilangnya grille besar tradisional menjadi indikasi kuat arah elektrifikasi, karena mobil listrik tidak lagi membutuhkan ventilasi udara besar seperti mesin pembakaran internal.

Selain itu, posisi roda yang didorong ke ujung ekstrim body menciptakan stance yang lebar dan stabil, sementara ketegangan pada garis bodi menonjolkan aura sporty serta rasa siap meluncur yang kuat. Secara keseluruhan, desain Polygon menunjukkan bahwa Peugeot berani meninggalkan elemen konvensional dan bergerak ke arah yang jauh lebih kontemporer dan berkarakter, sebagai upaya untuk membedakan dirinya di pasar Eropa yang semakin kompetitif. Dengan kombinasi keanggunan dan keberanian desain, Polygon menjadi simbol ambisi baru Peugeot untuk mengukir identitas unik di era kendaraan listrik.

Salah satu elemen paling menarik dari konsep Peugeot Polygon adalah sistem kemudi futuristik yang dinamakan Hypersquare, sebuah kemudi berbentuk persegi panjang atau hampir kotak, yang pertama kali diperkenalkan Peugeot melalui konsep Inception. Menurut Autocar.co.uk, desain kemudi ini menjadi simbol perubahan besar dalam filosofi interior Peugeot, di mana bentuk tidak hanya mengikuti fungsi, tetapi juga menciptakan pengalaman mengemudi yang benar-benar baru.

Berbeda dari kemudi konvensional, Hypersquare menggunakan teknologi steer-by-wire, yang berarti tidak lagi terdapat hubungan mekanis langsung antara setir dan roda depan. Sistem ini bekerja sepenuhnya secara elektronik, memberikan fleksibilitas lebih tinggi bagi desainer sekaligus membuka peluang untuk pengaturan rasio kemudi yang dapat disesuaikan secara digital. Seperti dijelaskan oleh VOI, inovasi ini memungkinkan respon kemudi yang lebih cepat, presisi tinggi, dan pengalaman berkendara yang lebih dinamis.

Peugeot juga menyebut Hypersquare sebagai “langkah berikutnya dalam evolusi i-Cockpit®”, yaitu filosofi desain interior khas Peugeot yang menempatkan kemudi berukuran kecil di bawah panel instrumen utama untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol pengemudi. Melengkapi desain futuristik ini, bagian interior Polygon dilengkapi layar “floating” berukuran 21 inci, yang kemungkinan besar merupakan versi melengkung dari unit infotainment terbaru seperti yang digunakan pada Peugeot 3008.

Teknologi steer-by-wire ini menawarkan kebebasan desain dan efisiensi ruang kabin yang lebih tinggi, karena tidak lagi memerlukan kolom kemudi mekanis tradisional. Namun, sebagaimana diulas oleh sejumlah analis otomotif, sistem tersebut juga menghadirkan tantangan baru terkait ergonomi dan regulasi keselamatan, terutama untuk memastikan pengalaman mengemudi tetap aman, alami, dan sesuai standar global.

Peugeot Bocorkan Konsep Radical Polygon, Hatchback Futuristik dari Stellantis
Sumber: Carscoops

Konsep Peugeot Polygon diperkirakan akan menggunakan platform STLA Small milik grup Stellantis, sebuah arsitektur yang dirancang khusus untuk mobil listrik generasi baru berukuran kecil hingga menengah. Menurut laporan Carscoops, platform ini dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas tinggi bagi berbagai tipe kendaraan, baik dengan sistem penggerak listrik murni (battery electric vehicle / BEV) maupun varian hybrid. Namun, sumber dari Autocar.co.uk menambahkan bahwa generasi terbaru Peugeot 208 kemungkinan besar akan hadir sebagai kendaraan listrik sepenuhnya (EV), sejalan dengan ambisi Stellantis untuk mempercepat transisi menuju mobilitas bebas emisi di pasar Eropa.

Meskipun detail teknis terkait baterai dan motor listrik belum diumumkan secara resmi, sejumlah spekulasi menyebutkan bahwa Polygon akan dibekali baterai berkapasitas besar, sekitar 82 kWh, yang memungkinkan jarak tempuh lebih kompetitif dibandingkan pesaing di segmen yang sama. Kapasitas tersebut menempatkan Polygon sebagai hatchback listrik dengan performa tinggi namun tetap efisien, ideal untuk kebutuhan perkotaan maupun perjalanan jarak jauh.

Lebih lanjut, VOI melaporkan bahwa proses produksi model ini akan dilakukan di pabrik Stellantis di Zaragoza, Spanyol, yang dikenal sebagai salah satu fasilitas utama grup tersebut untuk kendaraan listrik kompak. Langkah ini mempertegas kesiapan Peugeot dalam menyongsong era elektrifikasi penuh, sekaligus menjawab tantangan regulasi emisi yang semakin ketat di kawasan Eropa. Dengan platform dan sistem propulsi yang sepenuhnya disiapkan untuk masa depan, Peugeot menegaskan posisinya sebagai merek yang tidak hanya beradaptasi terhadap perubahan industri, tetapi juga aktif memimpin transformasi menuju mobilitas berkelanjutan.

Dengan hadirnya Peugeot Polygon Concept, pabrikan asal Prancis ini jelas menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar mengikuti arus elektrifikasi global, melainkan ingin memimpin arah baru dalam desain dan teknologi otomotif Eropa. Polygon menjadi representasi dari semangat Peugeot yang berani berinovasi menggabungkan bahasa desain futuristik, teknologi kemudi steer-by-wire, dan platform listrik mutakhir STLA Small dari Stellantis. Setiap detailnya, mulai dari siluet aerodinamis hingga interior digital dengan sistem Hypersquare, menggambarkan visi Peugeot untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih emosional, intuitif, dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar prototipe, Polygon adalah manifesto masa depan Peugeot sebuah cetak biru menuju generasi kendaraan listrik yang tidak hanya efisien dan canggih, tetapi juga tetap memiliki karakter desain khas Perancis yang elegan dan ekspresif. Mobil ini juga menjadi simbol kesiapan Peugeot untuk menjawab tantangan pasar global yang semakin kompetitif, terutama di tengah pergeseran tren menuju kendaraan listrik murni.