Robbie Williams Mengaku Diteror Pembunuh Bayaran yang Berniat Menghabisinya

92
Robbie Williams Mengaku Diteror Pembunuh Bayaran yang Berniat Menghabisinya
COLOGNE, GERMANY - DECEMBER 04: Robbie Williams attends the television show 2016! Menschen, Bilder, Emotionen - RTL Jahresrueckblick on December 4, 2016 in Cologne, Germany. (Photo by Sascha Steinbach/Getty Images)

Musisi Robbie Williams baru-baru ini mengatakan fakta yang baru terungkap ketika dirinya berada di puncak karir pada era 90’an. Robbie Williams mengaku pernah menjadi target pembunuh bayaran saat momen kejayaannya.

Kepada Mirror, rahasia yang selama ini disembunyikan Robbie Williams diungkapkannya mengenai target pembunuhan kepada dirinya. Bahkan, kala itu ia sangat merasa ketakutan hingga tak berani mengungkapkannya ke siapa pun.

Hal itu terjadi ketika Robbie sedang berada di puncak karir era 90an. Penyanyi berusia 47 tahun itu sudah mengetahui ada seseorang yang menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisinya.

“Aku tak pernah mengatakan ini, namun aku memiliki sebuah kontrak di mana seseorang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhku. Aku tak pernah mempublikasikan ini sebelumnya,” ujar Robbie Williams pada Mirror.

Robbie Williams Mengaku Diteror Pembunuh Bayaran yang Berniat Menghabisinya

Ketakutan tersebutlah membuat Robbie Williams ketika itu tidak pergi ke tempat-tempat ramai. Selama bertahun-tahun ia selalu dihantui dengan ancaman pembunuhan terhadap dirinya ini. Beruntungnya, ia memiliki teman yang membantunya keluar dari permasalahan ini.

“Itu sudah lewat. Aku punya teman (yang membantu). Itu seperti kejadian yang tak terlihat saat kau menjadi seorang yang terkenal (kala itu),” paparnya.

Ketenaran yang dimiliki Robbie William di era 90’an juga ternyata membuatnya depresi. Diakuinya, hal ini tidak membuatnya nyaman ketika kesuksesannya hadir pada saat Robbie masih muda.

“Saya menjadi terkenal ketika saya berusia 17 tahun, membuat boyband ketika saya berusia 16 tahun, boy band itu pun bubar. Ketika saya berusia 21 tahun, saya cabut dan kemudian bersolo karir, menjual 80 juta album, memegang rekor penjualan tiket terbanyak dalam sehari untuk tur dan bla, bla, bla…” ungkap Robbie Williams.

“Ketenaran ekstrim dan kesuksesan ekstrim bertemu dengan kecemasan dan depresi dan penyakit mental,” ucapnya.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi