Le nez artinya hidung dalam bahasa Prancis. Dalam dunia parfum, le nez adalah sebutan unik untuk ahli dan pencipta parfum.
‘Sang hidung’ untuk rumah mode Louis Vuitton bernama Jacques Cavallier-Belletrud, yang sejak kecil bergelut dalam dunia wewangian karena ayahnya sendiri adalah seorang ahli parfum.
Tahun 2012 ia berintegrasi dengan rumah mode Louis Vuitton dan sudah mengeluarkan tujuh jenis parfum. Tahun ini ia mempersembahkan parfum ciptaan terbarunya, yang akan tersedia di butik-butik Louis Vuitton bulan Maret yang akan datang.
Di sebuah apartemen di Place Vendome, sebuah lokasi terpandang dengan butik-butik mewahnya, Jacques Cavallier- Belletrud memperkenalkan Le Jour Se Lève atau Daybreak.
Jaques ingin menangkap kesegaran alam pagi dengan pilihan favoritnya yaitu buah mandarin sebagai bahan utama. Alasannya menyukai buah mandarin adalah karena kesegarannya, dengan aspek floral yang aromatik dan terutama harumnya yang bertahan lama.
Untuk menangkap kesegaran daun-daun pagi yang berembun, ia menambahkan blackcurrant, dengan asosiasi pilihan favorit lain yaitu bunga jasmine sambac dari Tiongkok yang dipakai juga dalam koleksi parfum Louis Vuitton terdahulu.
Parfum Le Jour Se Lève memberi kehangatan seperti ketika matahari mulai mengintip, dengan campuran bahan lainnya yaitu musks dan encens.
Dikemas dalam botol yang ikonis dan bisa diisi ulang, parfum dengan inspirasi alam ini memberi kesegaran dengan membawa energi yang positif dan optimis. Seperti ketika kita memulai hari dengan menatap bentangan semburat cahaya matahari yang mulai merebak di langit.
Foto: Courtesy of Louis Vuitton | Source: Harpers Bazaar Indonesia
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023