The Captain with Riyanto Sofyan. Turning point-nya berubah menjadi hotel syariah

416

Belum begitu banyak jumlah hotel syariah yang bertebaran di Indonesia ini. Salah satu pioner-nya adalah Hotel Sofyan. Awalnya hotel ini sama dengan hotel pada umumnya. Tetapi pada tahun 1992, Hotel Sofyan berubah menjadi hotel yang berbasis syariah.

Bagaimana transformasi ini terjadi, berikut kutipan wawancara dengan Chairman PT Sofyan Hotels Tbk, Riyanto Sofyan dalam program Brava Radio, The Captain yang mengudara setiap Kamis pukul 9.00 hingga 10.00 pagi WIB dengan dipandu oleh Ferdy Hasan.

“Awalnya usaha hotel ini dimulai ayah saya di akhir tahun 69-an. Kemudian di tahun 89 kita go public. Setelah go public itu, saya ada reuni SMA Pangudi Luhur. Di sana sempat ngobrol-ngobrol dengan teman saya, kok saya merasa bawaannya ‘panas’ saja ya. Kemudian teman saya yang juga pengusaha Andi Lubis, dia bilang ke saya, ‘lo dapat duit dari mana? Terus lo apain? Gimana nggak begini’ katanya.”

“Dari situ ada 20 anak Pangudi Luhur angkatan 75 mengadakan pengajian setiap minggu. Sekitar 2,5 tahun dari mulai Juli 89 hingga Desember 91. Sampai akhirnya kita jadi jelas bahwa tidak ada Ilah-Ilah lain kecuali Allah, baru kemudian kita bisa tenang dan bahagia. Ini yang menjadi turning point saya,” papar Riyanto.

Baru kemudian di tahun 1992 Hotel Sofyan mengubah manajemen bisnisnya menjadi syariah hingga sekarang. Hal ini malah membuat pangsa pasar Hotel Sofyan menjadi lebih luas, kok bisa? Ini alasan Riyanto.

“Seperti dua sisi dalam satu koin. Satu sisi product differentiation khusus syariah. Tapi karena karakteristiknya itu menyingkirkan hal yang buruk-buruk dan membahayakan, akhirnya kita bisa memperluas pasar. Karena semua orang ingin yang aman dan baik. Suasana yang aman dan tentram, juga bersahabat. “Rahmatan lil alamain-lah, yang perlu kita ciptakan ke dalam hotel yang syariah.”

Kini Hotel Sofyan sudah memiliki 9 cabang. Dan dalam benak Riyanto ke depannya ia ingin mewaralabakan usahanya ini.

“Pertama, mengkapitalisasi pengalaman yang ada sehingga membuat manajemen dan franchising. Kita sudah punya Sofyan Halal Hospitality Standard, yang merupakan suatu sistem untuk bisa membantu semua usaha-usaha di bidang pariwisata supaya bisa menangani wisatawan muslim dengan baik. Kita juga ada Sofyan Institute untuk meningkatkan SDM agar tahu bagaimana melayani dan aspek-aspek apa yang perlu diperhatikan. Kita berharap dengan sistem franchise ini dalam jangka 5-10 tahun ke depan akan ada 50 hotel seperti ini,” ungkap Riyanto.

Ada tiga hal atau tiga kunci sukses bisnis yang diterapkan Riyanto Sofyan. Pertama, Enlightment; “supaya kita sadar di mana kita berada, apa yang kita kerjakan, dan maksudnya untuk apa.” Kedua, wisdom dan profesionalism; “Kalau kita punya wisdom, money will come, kalau money is the object, wisdom will not come.” Ketiga, the spirit to excellence; “kalau dalam bahasa agamanya mujahadah, berjuang, bersungguh-sungguh. Jadi kalau mengerjakan sesuatu itu benar-benar dengan passion, dengan iman, dengan mengharap ridho Allah.”

Hal simpel yang membuat chairman Hotel Sofyan ini bahagia adalah saat bermain dengan cucu tercintanya. Bincang inspiratif ini pun ditutup dengan alunan lagu dari Earth Wind and Fire ‘After The Love Has Gone’ yang merupakan lagu kenangan Riyanto Sofyan.

Brava Listeners, jangan sampai terlewatkan cerita inspiratif lainnya dari para The Captain di Brava Radio 103.8 FM setiap Kamis pukul 9 pagi hingga 10 pagi WIB. [teks @bartno | foto Ist]

Redaksi