Walikota Rotterdam Tantang Jokowi Atasi Banjir di Jakarta

113

Seperti yang dilansir dari Tempo.co, Aboutaleb mengatakan, Rotterdam butuh waktu 200 tahun untuk membuat sistem penanggulangan banjir. Hal tersebut diungkapkan Aboutaleb di Balai Kota pada Senin, 23 September 2013 seusai penandatanganan kerja sama penanggulangan banjir Jakarta-Rotterdam. Menurut dia, penyelesaian banjir tidak cukup waktu setahun.

Jika dilihat sejarahnya, pada 1953 Belanda pernah dihajar banjir besar. Rotterdam paling parah karena kota terbesar di Belanda ini berada pada posisi tujuh meter di bawah permukaan laut. Mereka lalu membangun tanggul penahan setinggi 2,2 meter.

Aboutaleb optimis Jakarta mampu menanggulangi banjir karena sudah punya perencanaan yang jelas. Tinggal bagaimana merealisasikan program ini ke dalam kerja lapangan.

Selain itu, penanganan banjir tidak hanya menjadi masalah DKI. Menurutnya, koordinasi dengan kota sekitar juga memainkan peran penting dalam menyelesaikan hal ini. Rotterdam memiliki kecenderungan sama dengan DKI Jakarta, yakni soal masyarakat komuter, termasuk permasalahan warga tinggal di bantaran sungai. Aboutaleb pun sempat berpikir apa mereka yang tinggal di bantaran sungai etis untuk digusur. Karena permasalahan warga bantaran sungai adalah ekonomi.

Jokowi mengatakan permasalahan banjir Jakarta menjadi pelik karena sudah telat penanganannya. Jokowi mengatakan, banyak hal yang direncanakan, tapi tidak pernah dijalankan. Untuk itu, lanjut Jokowi, saat ini pemerintah musti ngebut menyelesaikan masalah banjir Jakarta. Targetnya, seolah menjawab tantangan Rotterdam, 20 tahun lagi Jakarta bebas banjir.

Salah satu caranya, mengirim ahli di Jakarta ke Rotterdam. Rencananya, mereka akan dididik untuk bisa menanggulangi dan membuat manajemen masalah banjir di Jakarta. Sebaliknya, ada tim sumber daya manusia Rotterdam akan dikirim ke Jakarta untuk mempelajari kondisi Ibu kota.

Sebelumnya beberapa bidang kerja sama yang telah dilakukan kedua kota ini antara lain di bidang manajemen museum, teknologi informasi, serta pengolahan sampah. Bahkan, pada periode tahun 2008-2010, kedua kota juga telah bekerja sama di bidang manajemen air. Kemudian periode 2011-2013, kerja sama dalam pengadaan alat berat.

Redaksi