6 Alasan Anda tidak boleh makan siang di meja kerja

166
Foto: Pixabay.com

Diperkirakan sekitar 40 persen karyawan kantor biasanya memanfaatkan jam istirahat makan siang untuk menyantap makanannya di atas meja kerja mereka. Mungkin Anda berpikir bahwa dengan demikian Anda dapat melahap beberapa pekerjaan sekaligus agar tanggungan segera berkurang atau bahkan cepat selesai.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa hal ini sebenarnya memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan dan tingkat produktivitas?

Dr. Christy Fergusson sebagai seorang ahli psikologi makanan menjelaskan beberapa alasan mengapa Anda sebaiknya tidak makan siang di meja kerja dan bagaimana cara untuk mengubah rutinitas Anda saat jam istirahat siang.

1. Anda akan makan lebih banyak

Sudah berapa kali Anda asyik bekerja di depan komputer sambil melahap makanan atau snack dan kemudian menyadari bahwa Anda ternyata sudah sampai di suapan terakhir?

Menyantap makanan sembari bekerja sebenarnya dapat menjadi malapetaka bagi bentuk tubuh (terutama ukuran pinggang) dan energi Anda. Penelitian membuktikan bahwa ketika Anda tidak fokus dengan apa yang sedang dimakan, Anda berpeluang untuk makan lebih banyak.

Sebagai contoh, satu riset menunjukkan bahwa mereka yang makan sambil menonton televisi dapat menyantap 36 persen lebih banyak pizza serta 71 persen lebih banyak makaroni dan keju.

Hal buruk ini tak hanya terjadi di depan televisi. Anda pun bisa saja tanpa sadar menyantap makanan lebih banyak sembari menghadap layar komputer yang penuh dengan email dan lembar kerja.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Matikan dan hindari semua distraksi saat menyantap makan siang. Anda sebaiknya menjauhkan diri dari depan komputer dan memasukkan pekerjaan ke dalam tas. Kemudian, berikan waktu untuk fokus terhadap apa yang akan Anda makan dan menikmati rasa dari santapan yang tersaji sesuap demi sesuap. Dengan mempraktikkan mindful eating, Anda akan makan lebih sedikit dan lebih kenyang.

2. Otak Anda butuh istirahat

Jam makan siang adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan otak sejenak, sehingga Anda dapat kembali bekerja dengan pikiran yang lebih segar. Bisa saja Anda dengan mudah memanfaatkan momen ini untuk melanjutkan kesibukan kantor atau bahkan menyambar gawai untuk tenggelam di dunia maya. Hanya saja, satu hal yang perlu diingat adalah Anda akan merasa lebih stres dan amat lelah jika menatap layar komputer atau smartphone seharian.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Manfaatkan waktu istirahat siang Anda untuk melakukan kegiatan lain di luar rutinitas kantor. Cobalah untuk berkreasi dan mencoba hal-hal baru saat jam makan siang.

3. Menu makan siang yang tidak variatif

Disibukkan dengan rutinitas kantor, pilihan termudah untuk makan siang adalah dengan mengunjungi tempat makan yang sama dan terdekat setiap harinya. Anda pun bisa jadi tak memiliki banyak waktu untuk memikirkan pilihan menu makanan lain yang sebenarnya bisa Anda nikmati atau bahkan tak sempat menyiapkan bekal makan siang sebelum berangkat ke kantor.

Tak mau ambil pusing, pilihan Anda akan kembali jatuh pada menu yang sama seperti yang disantap kemarin. Hal ini tentu akan membuat hidup menjadi lebih membosankan dan menu diet Anda pun terbatas.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Luangkan waktu untuk menyiapkan bekal makan siang Anda di hari sebelumnya. Sisa makanan atau bahan masakan yang digunakan untuk makan malam di rumah dapat dijadikan sebagai bekal makan siang. Dengan demikian, Anda dapat menghemat waktu dan pengeluaran. Jika terpaksa harus makan siang di luar, setidaknya cobalah untuk mengubah menu makan siang Anda.

6 Alasan Anda tidak boleh makan siang di meja kerja

4. Duduk terlalu lama

Saat ini, karyawan kantor cenderung menghabiskan waktu sebanyak 15 jam dalam sehari hanya untuk duduk, termasuk saat mengendarai kendaraan, berada di transportasi umum, bekerja di belakang meja, makan malam, dan menonton televisi.

Penelitian membuktikan bahwa terlalu banyak duduk dapat membahayakan kesehatan jangka panjang, menempatkan Anda pada risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan kanker. Terlalu lama berdiam diri di kursi membuat Anda tak banyak menggunakan energi, sehingga hanya sedikit kalori yang terbakar dibandingkan dengan mereka yang bekerja di lapangan.

Maka dari itu, tak ada salahnya untuk berjalan sedikit saja menuju dapur atau kantin di kantor Anda.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Satu-satunya cara untuk mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama di tempat kerja adalah dengan beranjak dan mulai melangkahkan kaki Anda. Tidak bisa dipungkiri bahwa makan siang adalah salah satu cara untuk mengisi tenaga dan beristirahat, namun akan lebih baik lagi bila Anda juga menggerakkan tubuh. Cobalah untuk berjalan berkeliling area kantor atau taman terdekat.

5. Kekurangan waktu untuk bersosialisasi

Menghabiskan jam makan siang di dalam kantor sebenarnya membuat waktu Anda untuk bersosialisasi menjadi terbatas. Hal ini tentu memberikan dampak yang tidak baik bagi tingkat kebahagiaan dan produktvitas.

Istirahat makan siang bersama rekan Anda adalah cara terbaik untuk melepas penat dan mengurangi stres. Apabila bisa menerapkannya, Anda akan merasa lebih bahagia dan lebih fokus saat kembali bekerja setelah menyempatkan diri untuk keluar kantor sejenak.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Anda boleh saja mengatur janji dengan teman yang bekerja di dekat kantor untuk makan siang bersama. Dengan demikian, Anda setidaknya tidak akan terlalu memikirkan soal pekerjaan jika bertemu dengan seseorang.

6. Anda membutuhkan sinar matahari

Penelitian yang dilakukan oleh brand industri minuman Grace Say Aloe mengungkapkan bahwa 67 persen orang di antara kita bekerja di waktu yang sama, yaitu berangkat di pagi hari dan berada di tempat kerja hingga larut malam.

Artinya, sebagian besar pekerja menghabiskan waktunya di dalam kantor tanpa terkena sinar matahari yang cukup. Padahal, sudah bukan menjadi rahasia bahwa Anda akan berisiko kekurangan asupan vitamin D bila kurang mendapat sinar matahari.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Beranjak dari meja kerja di saat jam makan siang akan membantu Anda untuk mendapatkan sinar matahari dan mengaktifkan vitamin D dalam tubuh. Tak hanya itu, sinar matahari merupakan salah satu faktor penguat suasana hati karena akan membantu melepaskan hormon kebahagian atau serotonin dalam otak sehingga membuat kita merasa lebih ceria dan memiliki aura yang lebih positif.

(Penulis: dr. Christy Fergusson; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Alih Bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)

Source: Harpers Bazaar Indonesia

Redaksi