Alasan Elon Musk Beli Twitter Meski Sudah Memiliki Tesla dan SpaceX

115
Alasan Elon Musk Beli Twitter Meski Sudah Memiliki Tesla dan SpaceX

Elon Musk secara resmi telah membeli 100 persen saham Twitter dengan menggelontorkan dana sebanyak US$44 miliar atau sekitar Rp633,27 triliun.

Alasan Elon Musk Beli Twitter Meski Sudah Memiliki Tesla dan SpaceX

Seperti yang sudah diketahui, bahwa Elon Musk sudah memiliki perusahaan mobil listrik Tesla dan korporasi antariksa SpaceX. Lantas, apa alasan Elon Musk masih ngotot untuk membeli platform media sosial Twitter? Simak penjelasannya berikut ini.

Kebebasan Berpendapat

Elon Musk ingin menjadikan media sosial sebagai wadah untuk kebebasan berpendapat di dunia maya bagi setiap penggunanya. Dirinya mengungkapkan bahwa Twitter bisa menjadi arena inklusif untuk kebebasan berpendapat.

Moderasi Konten

Seperti platform media sosial lainnya yang memiliki kebijakan untuk menangguhkan standar konten termasuk kekerasan, ujaran kebencian atau misinformasi yang berbahaya. Dalam wawancara TED dirinya  mengatakan Twitter harusnya sangat berhati-hati saat menghapus permanen suatu akun, dan lebih baik menangguhkan sementara.

Tidak Menjual ke Publik

Musk memiliki kepercayaan untuk membuat transformasi Twitter menjadi perusahaan swasta terbatas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan bisa tidak bisa melayani kebutuhan sosial dan tidak bisa terus berkembang jika mempertahankan bentuknya saat ini.

Perubahan fitur

Sejak awal membeli 9,2 persen saham Twitter, musk akan menghadirkan perubahan fitur seperti menyediakan tombol edit. Dalam akunnya sendiri Elon juga sempat menggelar polling soal fitur ini. Hasilnya, 73,6 persen dari lebih dari 4 juta pemilih menyatakan ingin tombol edit.

Eksistensi

Alasan Elon Musk Beli Twitter Meski Sudah Memiliki Tesla dan SpaceX

CEO firma riset New Constructs David Trainer,  mengatakan pembelian 100 persen saham Twitter itu mencerminkan keinginan Musk, yang memiliki 84,5 miliar pengikut itu, terjaga eksistensinya.

Baca Juga: Inilah 3 Negara Terkaya di Dunia Selama Masa Pandemi Covid-19

Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

Redaksi