Brava Listeners, Crew-6 SpaceX akan puasa Ramadhan di luar angkasa. Mengingat pada 26 Februari 2023 mendatang roket Falcon 9 akan lepas landas.
Seorang astronaut muslim asal Uni Emirat Arab, Al-Neyadi akan mencoba tetap beribadah puasa Ramadan di luar angkasa.
Dirinya menjelaskan sebagai muslim yang sedang dalam perjalanan diperbolehkan untuk tetap makan secara normal.
“Kita akan lihat bagaimana hasilnya,” katanya mengutip dari Space.com, Jumat (24/2/2023).
“Kami sebenarnya diizinkan untuk makan-makanan yang cukup dan mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” lanjut Al Neyadi.
Lebih lanjut, Al-Neyadi akan pergi bersama dua astronaut NASA, Stephen Bowen dan Warren Hoburg serta kosmonaut Roscosmos Andrey Fedyaev. Mereka baru akan kembali ke Bumi enam bulan lagi atau sekitar bulan Agustus mendatang.
Baca Juga: Sergio Ramos: Waktunya Telah Tiba, Selamat Tinggal Timnas Spanyol
Sebenarnya, Al Neyadi bukan muslim pertama yang menghabiskan bulan Ramadhan di antariksa. Salah satunya adalah Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi.
Al-Saud meluncur ke luar angkasa pada hari terakhir Ramadhan pada 17 Juni 1985. Dirinya menumpang pesawat ulang-alik STS-51G dan pergi selama satu minggu.
Sebelum peluncuran tiba, Al-Saud makan sahur lebih dulu sebelum maahari terbit. Setelah dalam keadaan aman di luar angkasa dengan waktu yang terbatas, Al-Saud membaca Al-Qur-an dan berpuasa.
Dalam bukunya, dirinya menceritakan mekanisme puasa dan mengenang dirinya yang lelah karena kemungkinan kurang tidur hingga kehilangan cairan tubuh
- 5 Makanan Ini Perlu Dihindari Setelah Workout - Oct 23, 2023
- Ini Dia 5 Selebritas yang Tidak Mau Wariskan Harta ke Anaknya - Oct 20, 2023
- 3 Manfaat Mendengarkan Musik Jazz untuk Kesehatan Tubuh - Oct 19, 2023