Autopsi Sinead O’Connor Rampung, Hasil Dibagikan Beberapa Pekan Kedepan

70
Autopsi Sinead O’Connor Rampung, Hasil Dibagikan Beberapa Pekan Kedepan

Brava Listeners, proses autopsi Sinead O’Connor telah rampung dan hasilnya akan dibagikan beberapa pekan ke depan.

Kini jenazah musisi legendaris itu sudah dikembalikan kepada keluarga pelantun Nothing Compares 2 U itu.

The Irish Times menerangkan bahwa detail akan dibuka kepada publik hanya “bila pemeriksaan dibuka terkait dengan kematiannya.”

Autopsi Sinead O’Connor Rampung, Hasil Dibagikan Beberapa Pekan KedepanSementara itu, pada 26 Juli pihak kepolisian menyatakan tak ada yang mencurigakan saat Sinnead O’Connor dilaporkan meninggal dunia.

Keesokan harinya atau tepatnya pada 27 Juli, Pengadilan Koroner Southwark menyatakan sebuah proses autopsi akan dilakukan terhadap jenazah Sinead O’Connor setelah petugas yang tidak menemukan penyebab medis alasan kematian musisi itu.

“Oleh karena itu, Koroner mengarahkan agar autopsi bisa dilakukan,” tulis pernyataan kantor tersebut yang dirilis Kamis (27/7) waktu Inggris.

“Hasil mungkin bisa memakan waktu beberapa minggu. Keputusan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan, akan diputus saat hasilnya diketahui dan pengajuan dilakukan dari keluarga,” lanjutnya.

Autopsi Sinead O’Connor Rampung, Hasil Dibagikan Beberapa Pekan Kedepan

Sebelumnya, keluarga Sinead O’Connor sendiri mengonfirmasi kematian musisi Irlandia tersebut melalui sebuah pernyataan kepada media Irlandia, RTE, pada Rabu (26/7).

“Dengan kesedihan mendalam bahwa kami mengumumkan kepergian dari Sinea kita tercinta,” tulis pernyataan tersebut.

Baca Juga: Cheget, Tas Sistem Kendali Nuklir Milir Vladmir Putin

“Keluarga dan teman-temannya sangat berduka dan meminta privasi pada waktu yang sulit ini.” lanjutnya.

Sebagai informasi, O’Connor lahir pada 8 Desember 1966 dan dikenal berkat lagu Prince yang ia bawakan, Nothing Compares 2 U yang terkenal pada dekade ’80-an dan ’90-an.

Dirinya kemudian menjadi sorotan kembali setelah terbuka akan masalah kesehatan mental dan kekerasan yang ia alami, serta keputusannya untuk menjadi mualaf dan berhijab.