Dengan melambatnya ekonomi global yang sedang terjadi pada saat ini, pengembangan ekspor di Bali pada tahun 2012 pun mulai terpengaruhi, terlebih lagi perdagangan komoditas kerajinan, hasil industry kecil dan juga nonmigas.
Komang Puspa sebagai peusaha aneka kerajinan di Bali mengatakan bahwa pengusaha dan eksportis Bali pun mulai merasakan berkurangnya permintaan yang datang dari negara-negara di Eropa. Masalah yang ada ini pun membuat para pedagang atau pengrajin untuk tidak lagi memilih-milih pesanan yang datang dari mitra bisnisnya, dan berapapun jumlah pesanan yang datang akan mereka terima.
Komang menambahkan dengan perkembangan ekonomi global yang berdampak pada negara-negara konsumen, terutama Eropa membuat berkurangnya realisasi perdagangan dan menurunkan omzer mereka hingga 40 – 50 persen.
Meskipun demikian, ada beberapa pembeli telah memberikan sinyalemen akan peningkatan permintaan pada tahun 2013 atau 2014, terutam dari negara Asia Pasifik. Komang juga menambahkan bahwa strategi yang dikembangkan oleh kalangan pengusaha itu adalah dengan mengalihkan target pasar baru seperti Australia dan Amerika Selatan, dengan menerima beberapa pesanan yang masuk, meskipun jumlahnya tidak terlalu tinggi.
Cara ini telah dilakukan untuk mempertahankan kegiatan produksi, dan untuk sementara waktu pengalihan ke pasar lokal akan sulit dilakukan karena kualitas produk yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri.
Sumber: MetroTVNews
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023
