Setelah melalui proses panjang dan drama yang terjadi sebelumnya, Elon Musk tetap melanjutkan pembelian Twitter dengan harga US$44 miliar atau sekitar Rp 668 miliar.
Melansir dari CNBC Indonesia salah satu orang terkaya di dunia itu, kemungkinan akan berutang pada Morgan Stanlet sebesar US$25,5 miliar dan komitmen pendanaan ekuitas sebesar US$21 miliar demi mancaplok Twitter.
Diketahui, pendanaan itu beberapa diantaranya berasal dari Bank of America, Barclays, serta MUFG. Binance, platform jual beli aset kripto dikabarkan juga ikut berinvestasi pada pembelian Twitter. Perusahaan Binance dilaporkan berinvestasi US$500 juta sebagai bagian dari janji pembiayaan US$7 miliar.
Changoeng Zhao selaku pendiri Binance percaya pada visi dunia kripto soal jenis internet itu, dikutip Kamis (6/10/2022). Dirinya berharap bisa bisa berperan dalam menyatukan media sosial dan Web3 serta memperluas penggunaan dan adopsi teknologi kripto serta blockchain.
Drama antara Elon Musk dan Twitter sempat terjadi setelah Musk membatalkan kesepakatan karena Twitter dinilai membuat pernyataan menyesatkan mengenai jumlah akun bot spam dalam platform. Musk diketahui ingin menilai klaim Twitter mengenai jumlah akun spam hanya 5% dari pengguna aktif harian (mDAU)
Hal tersebut membuat Musk dan Twitter berhadapan di persidangan Delaware’s Court of Chancery pada 17 Oktober 2022. Raksasa jejaring sosial itu menginginkan bos Tesla tetap menutup kesepakatan pembelian.
Reuters memberitakan bahwa Musk yang ingin tetap membeli karena enggan berbicara di hadapan pengadilan dan mengungkapkan ke publik, pembicaraan dan negosiasi dengan investor pendukungnya dalam rencana akuisisi Twitter.
Baca Juga: Berhasil Taklukan UEA, 4 Pemain Timnas U-17 Tuai Pujian
Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners?
Penulis: Fadia Syah Putranto
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023
