Habiskan Rp 3410 T, Piala Dunia 2022 Qatar Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah

60

Dibalik kemeriahan ajang Piala Dunia 2022 yang saat ini sedang berlangsung, ternyata banyak dana yang sangat besar digelontorkan oleh Qatar. Bahkan, Piala Dunia 2022 menjadi ajang penyelenggaraan Piala Dunia termahal sepanjang sejarah.

Sejak ditetapkannya menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia 2022, negara Qatar langsung bergegas membangun sejumlah infrastruktur. Nilainya pun tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai USD 220 miliar atau sekitar Rp 3.410 triliun.

Habiskan Rp 3410 T, Piala Dunia 2022 Qatar Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah

Angka tersebut melebih pengeluaran tuan rumah Piala sebelumnya di tahun 2018, Rusia, hingga 15 kali lipat lebih besar. Dibandingkan dengan Afrika Selatan dilaporkan hanya menghabiskan USD 3,6 miliar pada Piala Dunia 2010, Jerman menggelontorkan USD 4,3 miliar pada tahun 2006, sementara Jepang dan Korea Selatan menghabiskan dana USD 7 miliar di tahun 2002.

Banyak infrastruktur yang belum dibangun ketika Qatar mencanangkan ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Dilansir dari Bloomberg, sebanyak delapan stadion menjadi venue pertandingan di Piala Dunia 2022, tujuh di antaranya adalah stadion yang baru dibangun.

Stadion-stadion yang dijadikan untuk Piala Dunia Qatar 2022, yakni Al- Bayt Stadium, Lusail Stadium, Ahmad Bin Ali Stadium, Al Janoub Stadium, Al Thumama Stadium, Education City Stadium, Khalifa International Stadium, Stadium 974.

Habiskan Rp 3410 T, Piala Dunia 2022 Qatar Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah

Selain itu, sejumlah infrastruktur dan fasilitas seperti ruas jalan, hotel, dan peningkatan bandara, juga dirombak total oleh Qatar demi menyuguhkan yang terbaik untuk event sekelas Piala Dunia. Tahun 2017, Menteri Keuangan Qatar mengatakan telah menghabiskan USD 5.000 juta per pekan untuk membangun infrastruktur.

Baca Juga: PPKM Terbaru Terapkan Aturan Nobar Piala Dunia 2022 di Cafe

Berikut biaya penyelenggaraan piala dunia dalam 8 edisi terakhir:

1. Amerika Serikat (1994): USD 500 juta

2. Prancis (1998): USD 2,3 miliar

3. Korea Selatan dan Jepang (2002): USD 7 miliar

4. Jerman (2006): USD 4,3 miliar

5. Afrika Selatan (2010): USD 3,6 miliar

6. Brazil (2014): USD 15 miliar

7. Russia (2018): USD 11,6 miliar

8. Qatar (2022): USD 200 miliar

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi